ACE Inhibitor

    Tekanan darah tinggi seringkali merupakan masalah kesehatan yang memerlukan penanganan serius. Untuk membantu mengelola kondisi ini, dokter mungkin meresepkan obat dari kelompok penghambat enzim pengubah angiotensin.

    Golongan obat: penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor)

    Merek dagang: beberapa nama merek tidak disebutkan, Acepress, Acendril, Tenazide, Tenace, Interpril 5, Bioprexum, Cardace, Tarka

    Apa itu ACE Inhibitor?

    Penghambat enzim pengubah angiotensin atau ACE inhibitor merupakan kelas obat yang diresepkan untuk mengatasi hipertensi. ACE inhibitor berfungsi dengan cara menghambat enzim yang bertanggung jawab dalam sintesis hormon angiotensin II, yang berpotensi menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Dengan menekan produksi hormon ini, pembuluh darah menjadi lebih rileks sehingga tekanan darah dapat diturunkan dan kinerja jantung meringan. Selain itu, ACE inhibitor juga berperan dalam mencegah atau memperlambat perkembangan kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes atau hipertensi.

    Dosis ACE Inhibitor

    Dosis penghambat enzim pengubah angiotensin akan ditetapkan oleh dokter sesuai dengan jenis obat yang diresepkan, umur, serta kondisi kesehatan pasien. Berikut ini adalah beberapa jenis ACE inhibitor dengan bentuk dan dosisnya yang bisa diresepkan:

    • Benazepril: berbentuk tablet.
    • Captopril: tersedia dalam bentuk tablet, dengan beberapa merek dagang seperti Acepress dan Captopril.
    • Enalapril: berbentuk tablet, dijual dengan merek dagang Tenazide, Tenace, dan lain-lain.
    • Fosinopril: berbentuk tablet.
    • Lisinopril: bisa ditemukan dalam bentuk tablet, dengan merek dagang Interpril 5, Noperten, dan lain-lain.
    • Perindopril: berbentuk tablet dan tersedia dengan merek dagang Bioprexum dan lain-lain.
    • Ramipril: tersedia dalam bentuk tablet dan kaplet, dengan beberapa merek dagang termasuk Cardace dan Ramipril.
    • Trandolapril: berbentuk tablet, dengan merek dagang Tarka.
    • Quinapril: hadir dalam bentuk tablet.
    • Moexipril: juga berbentuk tablet.

    Pastikan untuk menjalankan petunjuk dosis yang diberikan oleh dokter dan tidak mengubahnya tanpa konsultasi.

    Aturan Pakai ACE Inhibitor

    Untuk penggunaan yang tepat dari ACE inhibitor, pasien harus mengikuti anjuran dan instruksi dokter. Informasikan kepada dokter tentang adanya alergi terhadap kelas obat ini atau obat lain yang sedang dikonsumsi. Hindari penggunaan bersama dengan angiotensin II receptor blocker (ARB) atau antiinflamasi nonsteroid dalam jangka panjang tanpa arahan dokter. Konsultasi dengan dokter diperlukan jika pasien memiliki angioedema, tekanan darah rendah, penyakit asam urat, atau sedang menjalani cuci darah. Tidak disarankan untuk menghentikan pengobatan mendadak tanpa berbicara dengan dokter. Pasien yang hamil, menyusui, atau menggunakan alat kontrasepsi juga perlu mendiskusikan penggunaannya dengan dokter. Kontrol kesehatan secara rutin perlu dilakukan untuk memonitor kondisi pasien selama masa pengobatan.

    Efek Samping ACE Inhibitor

    Pemakaian ACE inhibitor bisa menyebabkan berbagai efek samping, misalnya batuk kering, hipotensi, pusing, sakit kepala, kantuk, dan lemah. Pasien juga mungkin merasakan gangguan pada indra pengecap atau perubahan rasa pada lidah. Sensitifitas terhadap sinar matahari, ruam, serta nyeri sendi juga dapat turut dialami. Apabila muncul efek samping yang parah, seperti gangguan pada ginjal, pankreatitis, hiperkalemia, atau gangguan hati, segera hubungi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai ACE Inhibitor

    Pasien yang sedang menggunakan ACE inhibitor harus menyampaikan riwayat alergi, menggunakan obat lain seperti ARB, atau mengalami angioedema kepada dokter. Pasien dengan kondisi seperti hipotensi dan penyakit asam urat, atau yang menjalani cuci darah, wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Penting untuk tidak menghentikan terapi obat secara tiba-tiba dan selalu menjalani kontrol kesehatan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

    Efek ACE Inhibitor untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Selama kehamilan dan menyusui, keamanan penggunaan ACE inhibitor harus selalu dikonsultasikan dengan dokter. Pasien sebaiknya menggunakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menjalani terapi dengan ACE inhibitor dan segera berkonsultasi ke dokter jika hamil selama mengonsumsi obat ini.

    Interaksi ACE Inhibitor dengan Obat Lain

    Pemakaian ACE inhibitor berpotensi berinteraksi dengan berbagai obat, seperti obat penurun tekanan darah lain, obat herbal, vitamin, serta suplemen. Penting untuk memberi tahu dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi agar dapat menghindari kemungkinan interaksi yang berbahaya. Alergi obat dan overdosis merupakan situasi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera dari dokter.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait