Apa itu Acetazolamide?
Acetazolamide adalah sebuah obat resep yang diindikasikan untuk pengobatan glaukoma, akumulasi cairan tubuh yang berlebihan (edema), epilepsi, dan kondisi yang dikenal sebagai altitude sickness. Obat ini menekan fungsi enzim karbonat anhidrase, yang berperan dalam keseimbangan cairan dan pH dalam tubuh.
Dosis Acetazolamide
Acetazolamide diberikan sesuai dengan usia pasien dan jenis masalah kesehatan yang dihadapi mereka.
Glaukoma:
- Dewasa: 250–1.000 mg per hari.
Epilepsi:
- Dewasa: 250–1.000 mg per hari.
- Anak: 8–30 mg/kgBB per hari, maksimal 750 mg per hari.
Penyakit Ketinggian (altitude sickness):
- Dewasa: 500–1.000 mg per hari.
Edema akibat gagal jantung:
- Dewasa: 250-375 mg, 1 kali sehari.
Aturan Pakai Acetazolamide
Acetazolamide harus diminum sesuai anjuran dokter, dan diikuti dengan petunjuk yang ada pada kemasan. Konsumsilah bersama makanan atau sesudah makan, dan pastikan asupan air cukup selama periode pengobatan. Pantau asupan cairan harian Anda dengan dokter untuk pengaturan yang tepat.
Efek Samping Acetazolamide
Acetazolamide dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti pusing, sering buang air kecil, dan mulut kering. Penggunaan juga dapat menyebabkan gangguan indra pengecap dan mual. Efek samping yang berat meliputi alergi obat, kesulitan dalam konsentrasi, dan masalah penglihatan.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Acetazolamide
Acetazolamide harus dipergunakan dengan resep dokter. Khususnya bagi yang memiliki alergi terhadap obat ini atau sulfa, menderita penyakit ginjal atau hati, dan yang dalam kondisi dehidrasi. Berhati-hatilah saat berkendara atau beraktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi setelah mengonsumsi obat ini.
Efek Acetazolamide untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Acetazolamide tergolong dalam Kategori C untuk ibu hamil, berarti berisiko potensial terhadap janin. Untuk ibu menyusui, acetazolamide dapat terdeteksi dalam ASI. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan.
Interaksi Acetazolamide dengan Obat Lain
Penggunaan acetazolamide dapat berinteraksi dengan beragam jenis obat lain, meningkatkan risiko asidosis, aritmia, hipotensi, atau hipoglikemia. Selalu beri tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang Anda konsumsi untuk menghindari potensi interaksi yang berbahaya.
