Antitetanus

    Penggunaan antitetanus atau tetanus immune globulin (TIG) sering direkomendasikan dalam kondisi medis tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk pencegahan atau penanganan infeksi tetanus, yang dapat mengakibatkan kejang otot yang hebat dan berpotensi mematikan akibat bakteri Clostridium tetani.

    Golongan obat: Imunoglobulin Merek dagang: Tetagam P

    Apa itu Antitetanus?

    Antitetanus merupakan suatu produk yang mengandung imunoglobulin dengan konsentrasi anti tetanus yang tinggi. Antibodi ini dihasilkan dari plasma darah manusia yang telah melalui proses screening dan inaktivasi virus. Ini bertujuan memberi perlindungan segera terhadap tetanus dengan cara memberikan antibodi yang siap pakai (proteksi pasif), hingga tubuh sanggup memproduksi antibodi sendiri.

    Dosis Antitetanus

    Penentuan dosis dari antitetanus dibedakan berdasarkan umur serta situasi kesehatan pasien dengan petunjuk sebagai berikut:

    • Untuk mencegah tetanus (proteksi pasif):
      • Dewasa dan anak-anak bisa mendapatkan dosis awal 250 unit yang dapat dinaikkan jadi 500 unit setelah 24 jam.
    • Untuk mengobati tetanus:
      • Baik dewasa maupun anak-anak memerlukan pemberian antara 3000 sampai 6000 unit yang diinjeksikan pada beberapa area tubuh.

    Aturan Pakai Antitetanus

    Penyuntikan antitetanus perlu dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional. Pemberian dilaksanakan melalui injeksi intramuskular (IM) dan diberikan terhadap individu yang belum pernah atau kurang vaksinasi terhadap tetanus, juga pada mereka yang sedang mengalami atau berisiko tinggi terhadap infeksi tetanus.

    Efek Samping Antitetanus

    Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah penyuntikan antitetanus di antaranya adalah:

    • Rasa sakit, pembengkakan, atau kemerahan di lokasi suntik
    • Demam
    • Kepala terasa pusing
    • Sariawan
    • Tremor
    • Rasa nyeri pada persendian

    Pentinya melakukan konsultasi ke dokter jika efek samping tidak mereda atau bahkan bertambah buruk. Bila terdapat gejala reaksi alergi seperti pembengkakan di area wajah, ruam gatal, atau kesulitan bernafas, segera cari pertolongan medis.

    Peringatan Sebelum Menggunakan Antitetanus

    Sebelum suatu tindakan penyuntikan antitetanus, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

    • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang anda miliki.
    • Diskusikan jika memiliki kelainan darah, gangguan pembekuan darah atau trombositopenia.
    • Beritahu dokter mengenai obat lain, suplemen, atau produk herbal yang sedang digunakan.
    • Sampaikan ke dokter mengenai kondisi hamil, menyusui atau rencana kehamilan.
    • Diskusikan imunisasi vaksin hidup yang dimiliki atau yang akan dilakukan.

    Penting juga menunjuk dokter seketika bila terdapat reaksi alergi yang serius pasca pemberian antitetanus.

    Antitetanus untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Wilayah aman pemberian antitetanus pada ibu hamil tergolong dalam Kategori C, berarti tidak terdapat cukup bukti studi dalam situasi tersebut. Meski begitu, pemberiannya diizinkan apabila manfaatnya melebihi potensi risiko terhadap janin. Belum ada informasi yang jelas mengenai keberadaan antitetanus dalam ASI, sehingga sebelum mendapat vaksinasi anti tetanus serum, konsultasi dengan dokter adalah langkah bijak.

    Interaksi Antitetanus dengan Obat Lain

    Interaksi yang mungkin terjadi antara antitetanus dengan obat-obatan lain diantaranya adalah:

    • Penurunan efektivitas vaksin hidup seperti campak, influenza, polio, atau rotavirus.
    • Meningkatnya risiko peradangan saat dikombinasikan dengan obat seperti ethotoin, fosphenytoin, mephenytoin, atau phenytoin.

    Penting untuk mencatat dan memberitahu dokter tentang semua pengobatan yang sedang dilakukan agar dapat menghindari interaksi yang tidak diinginkan dan potensial merugikan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait