Asam Fusidat (Fusidic Acid)

    Infeksi bakteri sering menimbulkan masalah pada kulit, seperti gatal, luka, dan ruam. Untuk menanggulangi masalah ini, asam fusidat bisa menjadi pilihan. Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai dosis, cara penggunaan, dan potensi efek samping dari asam fusidat.

    Golongan obat: antibiotik Merek dagang asam fusidat: Generik, Tavacort, Pithalmic, Fuson, Fusigra, Fucicort, Fucilex, Fustadin, Fusibat, Fucidin, Fusidasol, Fuladic, Fusycom, Fusidar, Acdat, Nucide, Afucid.

    Apa itu asam fusidat?

    Sebagai anggota dari kelas antibiotik, asam fusidat berfungsi untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Obat ini bekerja dengan cara menghambat perkembangan bakteri yang bertanggung jawab terhadap infeksi tersebut. Untuk bentuk topikal seperti salep, asam fusidat digunakan untuk meredakan infeksi kulit, sementara dalam bentuk tetes mata, obat ini diindikasikan untuk mengobati infeksi pada mata termasuk konjungtivitis. Di Indonesia, asam fusidat tersedia dalam bentuk salep.

    Dosis dan sediaan asam fusidat

    Menurut BPOM, asam fusidat hadir dalam kemasan salep 20 mg, gel mata 10 mg, dan tetes mata 10 mg. Berikut ini adalah panduan dosisnya berdasarkan kondisi medis:

    Konjungtivitis

    • Dewasa: 1 tetes ke mata yang diinfeksi setiap 12 jam selama 7 hari.
    • Anak (di atas 2 tahun): dosis sama seperti dewasa.

    Infeksi kulit

    • Dewasa: oles salep pada area yang terinfeksi 3-4 kali sehari sampai membaik. Frekuensi aplikasi bisa berkurang kalau menggunakan pembalut.
    • Anak: dosis serupa dengan dewasa.

    Aturan Pakai Asam Fusidat

    Ikuti petunjuk dokter atau bacalah instruksi pada kemasan sebelum mengaplikasikan asam fusidat. Gunakan salep dengan lapisan tipis pada daerah infeksi dan usap secara lembut. Pendapatan salep dapat dikurangi jika menggunakan perban atau pembalut steril atas saran dokter. Selalu cuci tangan setelah penggunaan dan hentikan pemakaian hanya jika dianjurkan oleh dokter.

    Efek Samping Asam Fusidat

    Asam fusidat dapat menimbulkan beberapa efek samping, namun tidak semua orang mengalaminya. Untuk obat tetes mata, efek samping yang mungkin terjadi adalah:

    • Rasa terbakar atau pedas di mata
    • Gatal
    • Sensasi nyeri atau kering
    • Penglihatan yang tidak jelas

    Sedangkan untuk salep atau krim, efek samping yang mungkin muncul antara lain:

    • Ruam kulit
    • Sensasi terbakar
    • Iritasi
    • Gatal dan kemerahan

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Asam Fusidat

    Sejumlah pertimbangan dan peringatan perlu diperhatikan ketika menggunakan asam fusidat, di antaranya:

    • Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap asam fusidat atau antibiotik lain.
    • Hindari pemakaian lensa kontak selama menggunakan tetes mata asam fusidat dan selama 24 jam setelah perawatan selesai karena obat ini dapat merusak lensa.
    • Jangan berikan obat ini kepada orang lain meskipun mereka memiliki kondisi yang sama dengan Anda.
    • Jika memiliki peradangan pada kulit yang terinfeksi, dokter mungkin akan meresepkan krim asam fusidat dikombinasikan dengan NSAID.
    • Simpan pada suhu kamar dan jauh dari jangkauan anak-anak. Untuk obat yang sudah kedaluwarsa, konsultasikan dengan apoteker mengenai cara pemusnahan yang aman.

    Penggunaan Asam Fusidat bagi Ibu Hamil dan Menyusui

    Berdasarkan informasi dari National Health Services, pemakaian asam fusidat dalam bentuk salep, krim, maupun tetes mata dianggap aman bagi wanita hamil. Kandungannya yang sedikit masuk ke plasenta tidak akan membahayakan janin. Pemakaian asam fusidat juga aman saat menyusui, karena hanya sedikit yang masuk ke dalam ASI. Namun, jika salep atau krim digunakan dekat area puting, pastikan untuk membersihkannya sebelum menyusui.

    Interaksi Asam Fusidat dengan Obat Lain

    Menggunakan asam fusidat bersamaan dengan obat lain bisa mengubah efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping serius. Belum ada data yang cukup mengenai interaksi potensial antara asam fusidat dengan obat lain, baik obat resep, herbal, ataupun suplemen. Sebelum memulai terapi, diskusikan dengan dokter Anda mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan saat ini, dan jika ada, rencana kehamilan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait