Baricitinib

    Baricitinib merupakan agen terapeutik yang diformulasikan untuk mengatasi rheumatoid arthritis dengan tingkat keparahan dari moderat hingga berat, terutama apabila respons terhadap DMARD (Disease Modifying Antirheumatic Drugs) konvensional belum optimal.

    Golongan obat: Inhibitor Janus kinase Merek dagang: Unamity

    Apa itu Baricitinib?

    Baricitinib berperan sebagai inhibitor Janus kinase yang masuk dalam kelompok DMARD dengan tujuan memperbaiki respons imun. Ini menekan aktivitas enzim spesifik yang memicu inflamasi, sehingga dapat meredakan gejala arthritis seperti sakit dan pembengkakan, serta mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi. Penggunaan baricitinib bisa dilakukan secara mandiri atau dipadukan dengan DMARD lain seperti methotrexate. Baricitinib juga dimanfaatkan untuk mengobati alopecia areata yang berat dan dermatitis atopik yang intensitas gejalanya dari sedang hingga tinggi.

    Dosis Baricitinib

    Dosis baricitinib untuk pengobatan rheumatoid arthritis pada dewasa umumnya adalah 4 mg sekali sehari dan dapat dikurangi menjadi 2 mg jika terjadi perbaikan pada kondisi pasien, atau dihentikan saat muncul infeksi berat. Bagi pasien lanjut usia di atas 75 tahun, dosis disarankan 2 mg sekali sehari. Berbeda pada kondisi alopecia areata yang parah (bukan kebotakan total), dosisnya 2 mg yang bisa ditingkatkan menjadi 4 mg bila tidak ada perbaikan. Pada kebotakan akibat alopecia areata, diberikan dosis 4 mg dan dapat berkurang sesuai peningkatan kondisi pasien. Untuk dermatitis atopik, dosis standar adalah 4 mg yang dapat diturunkan ke 2 mg bila pasien memperlihatkan respon yang baik.

    Aturan Pakai Baricitinib

    Penggunaan baricitinib harus selalu mengikuti resep dan petunjuk dari dokter serta mengacu pada informasi yang terdapat pada kemasan produk. Penting untuk tidak mengubah dosis secara mandiri atau memperpanjang durasi pengobatan tanpa konsultasi. Pastikan baricitinib dikonsumsi dengan konsisten pada waktu yang sama tiap hari, diberikan dengan atau tanpa makanan, dan tablet harus ditelan utuh. Bila penggunaan terlewat, harus segera diminum kecuali waktu konsumsi berikutnya sudah dekat.

    Efek Samping Baricitinib

    Risiko efek samping yang mungkin terjadi setelah konsumsi baricitinib mencakup gejala seperti:

    • Mual dan bersin
    • Hidung tersumbat atau sakit tenggorokan

    Perlu waspada bila terjadi gejala serius seperti gangguan liver, masalah pada saluran cerna, dan gejala infeksi. Segera konsultasikan dengan dokter apabila mengalami efek samping berat, misalnya penurunan berat badan yang tidak terjelaskan, adanya benjolan, atau tanda infeksi yang persisten.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Baricitinib

    Beberapa peringatan ketika menggunakan baricitinib, di antaranya adalah:

    • Informasi alergi obat harus dikomunikasikan kepada dokter
    • Riwayat penyakit ginjal, liver, dan lainnya perlu diinformasikan
    • Bila ada gejala demam atau infeksi lain
    • Riwayat atau potensi risiko trombosis
    • Jauhi penyakit menular saat dalam pengobatan
    • Komunikasikan riwayat vaksinasi dan rencana vaksinasi
    • Lapor kepada dokter tentang kehamilan, menyusui atau tindakan medis yang direncanakan

    Patuhi juga anjuran penggunaan kontrasepsi selama terapi dan hindari menyusui hingga empat hari setelah konsumsi terakhir baricitinib.

    Efek Baricitinib untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Baricitinib diklasifikasikan dalam Kategori D bagi ibu hamil, yang mengindikasikan adanya risiko pada janin meskipun potensi penggunaannya dapat dipertimbangkan dalam keadaan tertentu seperti kondisi darurat medis. Penggunaan baricitinib untuk ibu menyusui tidak disarankan dan dianjurkan untuk menghindari menyusui sampai setidaknya empat hari paska konsumsi terakhir obat.

    Interaksi Baricitinib dengan Obat Lain

    Baricitinib dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang mencakup:

    • Vaksin hidup yang berpotensi menyebabkan infeksi
    • Imunosupresan yang kuat
    • DMARD biologis
    • Probenecid yang dapat meningkatkan efek samping baricitinib
    • OAINS seperti ibuprofen yang dapat memperburuk luka pada saluran cerna
    • Kortikosteroid yang meningkatkan resiko infeksi fatal

    Konsultasi dengan dokter sangat direkomendasikan untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan antar obat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait