Benostan

    Benostan memiliki kegunaan utama untuk meredakan berbagai jenis nyeri yang bersifat ringan hingga sedang, termasuk sakit kepala, sakit gigi, nyeri menstrual, nyeri otot dan sendi, serta rasa tidak nyaman yang timbul pasca operasi. Produk ini tersedia dalam dua varian: kaplet dan sirup.

    Golongan obat: Obat resep Merek dagang: -

    Apa itu Benostan?

    Benostan adalah sebuah merk obat yang mengandung asam mefenamat, berfungsi sebagai penghambat prostaglandin yang merupakan pemicu rasa sakit dan inflamasi. Karena itu, Benostan efektif dalam meredakan tanda-tanda peradangan, seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.

    Dosis Benostan

    Dosis yang direkomendasikan dari Benostan disesuaikan dengan kebutuhan individu berdasarkan kondisi yang dialami. Dokter akan menentukan dosis yang tepat. Secara umum bagi dewasa dan remaja di atas 14 tahun, dosis yang diberikan adalah 500 mg tiga kali sehari, yang dilanjutkan dengan 250 mg setiap enam jam, dan dikonsumsi hingga maksimal tujuh hari.

    Aturan Pakai Benostan

    Untuk mengonsumsi Benostan dengan benar, ikuti petunjuk dokter serta informasi yang ada di etiket. Obat disarankan untuk diminum bersamaan dengan makanan atau segera setelahnya dan tidak berbaring selama sepuluh menit pasca konsumsi. Jika mengonsumsi kaplet, pastikan ditelan utuh dengan air, sedangkan untuk sirup harus dikocok terlebih dahulu. Jangan lupa, penggunaan Benostan tidak boleh lebih dari tujuh hari tanpa anjuran dokter.

    Efek Samping Benostan

    Benostan dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Nyeri lambung
    • Rasa mual
    • Diare
    • Kepala terasa pusing
    • Rasa mengantuk
    • Visi menjadi kabur Bila efek samping tersebut bertambah parah, atau bila terdapat tanda reaksi alergi atau kondisi serius, segera temui dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Benostan

    Beberapa poin penting yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi Benostan meliputi:

    • Pengidap alergi terhadap asam mefenamat atau aspirin harus menghindari obat ini.
    • Hindari konsumsi Benostan bagi yang akan menjalani operasi bypass jantung.
    • Informasikan riwayat penyakit yang dimiliki kepada dokter sebelum mengonsumsi Benostan.
    • Penggunaan Benostan bisa mengurangi kewaspadaan, mengemudi atau kegiatan memerlukan konsentrasi penuh sebaiknya dihindari.
    • Minum Benostan disarankan tidak terpapar sinar matahari langsung secara berlebihan.
    • Lansia harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai penggunaan Benostan.
    • Simpan Benostan di tempat yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari dan jauh dari jangkauan anak-anak.

    Efek Benostan untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Benostan termasuk dalam Kategori C dan D untuk wanita hamil. Hal ini berarti studi pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan bagi trimester ketiga, meski ada risiko pada janin, manfaatnya bisa lebih besar dari risiko. Saat menyusui, asam mefenamat yang ada pada Benostan dapat masuk ke dalam ASI, konsultasikan dengan dokter terlebih dulu untuk penggunaannya.

    Interaksi Benostan dengan Obat Lain

    Beberapa interaksi yang dapat terjadi saat Benostan dikonsumsi dengan obat tertentu, di antaranya adalah:

    • Risiko perdarahan meningkat dengan penggunaan obat OAINS lain, pengencer darah, kortikosteroid, atau antidepresan SSRIs.
    • Resiko kerusakan ginjal bisa bertambah jika dikonsumsi bersama ciclosporin atau tacrolimus.
    • Benostan bisa menurunkan efek obat antihipertensi dan diuretik.
    • Penggunaan simultan dengan digoxin, methotrexate, atau lithium dapat meningkatkan risiko efek samping.
    • Metformin bisa menyebabkan asidosis laktat jika digunakan bersama Benostan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait