Betaserc

    Betaserc merupakan obat yang diresepkan untuk mengatasi masalah vertigo dan diketahui mengandung betahistine mesylate sebagai bahan aktifnya. Dengan forma tablet yang tersedia dalam dosis 8 mg serta 24 mg, Betaserc dimaksudkan untuk meredakan gejala pusing yang disebabkan oleh kondisi pada telinga bagian dalam.

    Golongan obat: Antivertigo Merek dagang: Betaserc

    Apa itu Betaserc?

    Betaserc adalah sebuah obat yang memiliki kandungan betahistine yang bertugas meningkatkan sirkulasi darah di dalam telinga bagian dalam. Hal ini sangat berperan dalam mengurangi kumpulan cairan serta tekanan yang menjadi penyebab vertigo. Dampaknya, gejala-gejala seperti pusing yang berputar menjadi lebih terkendali.

    Betaserc digunakan tidak hanya untuk mengatasi vertigo, namun juga dalam penanganan tinnitus serta masalah pendengaran yang bersifat intermiten, keduanya umumnya diakibatkan oleh penyakit Meniere. Betaserc juga bermanfaat dalam kasus gangguan keseimbangan seperti BPPV.

    Dosis Betaserc

    Berikut adalah dosis Betaserc bagi orang dewasa yang disesuaikan dengan bentuk sediaan obat:

    Untuk Betaserc tablet 24 mg:

    • Dosis yang direkomendasikan adalah satu tablet, dua kali sehari.

    Untuk Betaserc tablet 8 mg:

    • Dosis yang disarankan adalah satu hingga dua tablet, tiga kali sehari.

    Aturan Pakai Betaserc yang Benar

    Saat mengonsumsi Betaserc, penting untuk mengikuti dosis yang diberikan oleh dokter serta petunjuk pada kemasan. Untuk mencegah sakit maag, sebaiknya Betaserc dikonsumsi selama atau setelah makan dan ditelan bersama dengan air putih. Jika terlupa, lanjutkan dosis berikutnya tanpa menggandakan jumlah. Simpan Betaserc pada suhu ruangan yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Penggunaan Betaserc

    Setelah mengonsumsi Betaserc, beberapa efek samping yang mungkin timbul antara lain:

    • Rasa mual
    • Sakit maag
    • Sakit kepala Bila efek samping tersebut berlanjut atau semakin buruk, segera konsultasikan kepada dokter. Jika muncul reaksi alergi, seperti ruam gatal, pembengkakan di area mata dan bibir, kebingungan mendadak, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

    Peringatan dan Penggunaan Betaserc dengan Waspada

    Penggunaan Betaserc tidak dianjurkan untuk anak dan remaja di bawah 18 tahun. Sebelum mengonsumsi, berikan informasi kepada dokter mengenai:

    • Riwayat alergi, terutama terhadap betahistine
    • Pengidap feokromositoma
    • Riwayat maag, asma, tekanan darah rendah
    • Gejala alergi seperti rhinitis alergi atau biduran
    • Kehamilan, perencanaan kehamilan, serta pernah atau sedang menyusui
    • Penggunaan obat lain, termasuk antihistamin serta suplemen dan produk herbal Selalu konsultasikan dengan dokter jika terdapat reaksi alergi setelah mengonsumsi Betaserc.

    Betaserc untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Betaserc termasuk dalam Kategori C untuk penggunaan oleh ibu hamil, artinya belum ada bukti yang cukup untuk menjamin keamanannya baik pada hewan percobaan maupun manusia. Oleh karena itu, sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil atau menyusui, kecuali atas rekomendasi dokter. Penggunaan Betaserc oleh ibu menyusui mungkin menyebabkan dampak seperti mual, sakit maag, dan sakit kepala pada bayinya. Disarankan untuk menghindari menyusui 3-4 jam setelah mengonsumsi obat ini agar meminimalkan efek samping pada bayi.

    Interaksi Betaserc dengan Obat Lain

    Betaserc dengan kandungan betahistine dapat berinteraksi dengan berbagai obat, yang meliputi:

    • Peningkatan risiko efek samping betahistine saat dikombinasi dengan obat golongan MAOI
    • Pengurangan efektivitas betahistine dan antihistamin jika digunakan bersamaan Untuk menghindari interaksi yang berpotensi buruk, konsultasikan ke dokter sebelum menggabungkan penggunaan Betaserc dengan obat lain.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait