Apa Itu Bethanechol
Bethanechol merupakan obat yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem saraf parasimpatis di dalam kandung kemih, yang membantu otot kandung kemih berkontraksi lebih efektif, sehingga memudahkan proses buang air kecil. Selain itu, obat ini terkadang diresepkan untuk membantu perawatan kondisi asam lambung karena kemampuannya mempengaruhi tonus otot dan gerakan peristaltik sistem pencernaan.
Dosis Bethanechol
Sediaan bethanechol hadir dalam bentuk tablet dengan dosis yang beraneka ragam, antara lain 5 mg, 10 mg, 25 mg, dan 50 mg. Dosis yang tepat berbeda untuk setiap individu, disesuaikan dengan kondisi dan respons pengobatan pasien. Untuk pengobatan kesulitan berkemih pada orang dewasa umumnya diresepkan 10–50 mg yang diminum 3–4 kali sehari. Pengobatan untuk kondisi seperti GERD memerlukan dosis yang ditentukan oleh dokter.
Aturan Pakai Bethanechol
Ikuti rekomendasi dokter serta instruksi yang tertera pada paket bethanechol. Tetap konsisten dengan dosis yang diresepkan dan hindari penggunaan di luar anjuran dokter. Konsumsi bethanechol dengan perut kosong, idealnya satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan, untuk mengurangi rasa mual dan muntah. Jika terjadi lupa mengonsumsi obat, segera konsumsi jika waktunya masih jauh dari jadwal berikutnya, namun jika sudah dekat, lewati dan jangan menggandakan dosis pada konsumsi berikutnya.
Efek Samping Bethanechol
Setelah mengonsumsi bethanechol, beberapa efek samping yang mungkin timbul adalah:
- Mual dan muntah
- Diare
- Pusing
- Sakit kepala
- Keringat berlebih
- Rasa panas atau gerah Segera konsultasi ke dokter jika efek samping ini berlangsung lama atau memburuk. Bila timbul reaksi alergi atau efek samping parah seperti detak jantung abnormal, pingsan, atau sesak napas, perlu penanganan medis segera.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Bethanechol
Sebelum memulai pengobatan dengan bethanechol, beritahu dokter tentang:
- Alergi terhadap obat
- Riwayat penyakit tertentu seperti hipotensi, asma, PPOK, hipertiroid, penyakit jantung koroner, bradikardia, epilepsi, hambatan usus, peritonitis, tukak lambung atau usus, hambatan usus besar, dan penyakit Parkinson
- Sejarah operasi usus atau kandung kemih
- Penggunaan obat tertentu, khususnya procainamide atau quinidine
- Kehamilan, menyusui, atau rencana kehamilan Hindari berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah konsumsi obat ini dan simpan dengan baik jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Bethanechol untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bagi ibu hamil, Bethanechol berada di Kategori C di mana belum ada studi terkonfirmasi pada manusia meskipun terdapat efek samping pada janin dalam studi hewan. Konsultasi dengan dokter sangat diperlukan untuk pertimbangan manfaat dan risiko. Belum diketahui apakah Bethanechol terserap ke dalam ASI sehingga, ibu menyusui juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi Bethanechol dengan Obat Lain
Bethanechol berpotensi berinteraksi dengan beberapa jenis obat, di antaranya:
- Obat kolinergik atau obat antikolinesterase lainnya seperti neostigmine, acetylcholine, carbachol, pilocarpine, donepezil, galantamine
- Obat penghambat ganglion seperti trimethapan, mecamylamine, atau hexamethonium
- Obat yang dapat menurunkan efektivitas bethanechol seperti atropine, quinidine, procainamide, atau epinephrine Penting untuk menginformasikan kepada dokter tentang semua obat yang dikonsumsi untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan.
