Bexarotene

    Bexarotene umumnya diberikan kepada individu dengan kasus limfoma sel T kulit yang tidak merespons terhadap terapi lain.

    Golongan obat: retinoid Merek dagang: -

    Apa itu Bexarotene?

    Sebagai anggota kelas retinoid, bexarotene berfungsi dengan mempengaruhi laju pertumbuhan sel kanker, yang digunakan secara spesifik untuk mengatasi limfoma sel T kulit. Penggunaan obat ini harus berdasarkan petunjuk dokter.

    Dosis Bexarotene

    Dokter menentukan dosis bexarotene individu berdasarkan usia, ukuran tubuh, kondisi kesehatan pasien, dan reaksi terhadap obat. Umumnya, dosis awal untuk kapsul bexarotene adalah 300 mg/m2 tubuh sekali sehari, dapat ditingkatkan hingga 400 mg/m2. Sementara itu, gel bexarotene 1% diaplikasikan dua hari sekali, dan dosisnya bisa bertambah setiap minggu hingga maksimal empat kali sehari.

    Aturan Pakai Bexarotene

    Gunakan bexarotene sesuai resep dokter dan ikuti instruksi pada kemasan. Kapsul harus ditelan utuh dengan makanan dan hindari kontak isi kapsul dengan kulit. Gel bexarotene digunakan pada lesi kulit dan bukan area berlubang seperti mata atau mulut. Cuci tangan sebelum dan setelah aplikasi, aplikasikan secara tipis, dan jangan mandi atau berenang selama kurang lebih 3 jam setelah penggunaan. Jika dosis terlewat dan belum dekat dengan jadwal berikutnya, gunakan segera. Konsultasi dengan dokter terkait penggunaan yang benar.

    Efek Samping Bexarotene

    Bexarotene gel dapat menyebabkan iritasi kulit, dan kemerahan. Dampak konsumsi kapsul meliputi:

    • Pusing
    • Mual dan muntah
    • Rasa fatig
    • Insomnia
    • Kulit kering
    • Diare Sampaikan kepada dokter jika efek samping bertahan atau memburuk, dan segera cari pertolongan medis saat menemui reaksi alergi atau efek samping serius.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Bexarotene

    Sebelum menggunakan bexarotene, pastikan Anda memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    • Kecanduan alkohol dan kondisi medis seperti pankreatitis, kolesterol tinggi, dan penyakit hati
    • Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal
    • Pengaruh terhadap efektivitas vaksin hidup
    • Perencanaan kehamilan dan larangan menyusui saat menggunakan bexarotene
    • Risiko peningkatan efek samping saat mengonsumsi minuman beralkohol dan grapefruit
    • Kemungkinan infeksi yang meningkat dengan pemakaian bersamaan dengan fingolimod atau siponimod
    • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin selama terapi

    Efek Bexarotene untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Bexarotene dikategorikan sebagai Kategori N terkait kehamilan dan tidak disarankan bagi wanita hamil. Selain itu, belum ada informasi mengenai risiko transfer bexarotene ke ASI, namun ibu disarankan agar tidak menyusui selama penggunaan obat ini. Selalu konsultasi dengan dokter Anda untuk penanganan yang terbaik selama kehamilan dan masa menyusui.

    Interaksi Bexarotene dengan Obat Lain

    Interaksi obat yang mungkin terjadi ketika menggunakan bexarotene antara lain:

    • Efek peningkatan kadar bexarotene dengan gemfibrozil
    • Penurunan efek vaksin hidup
    • Meningkatnya risiko infeksi parah dengan fingolimod dan siponimod
    • Bertambahnya risiko radang pankreas dengan clomifene, asam valproate, zidovudine, serta derivat vitamin A
    • Efek pada alat kontrasepsi hormonal
    • Meningkatnya risiko hipoglikemia saat dikombinasikan dengan insulin
    • Potensi peningkatan hipertensi intrakranial dan oral mucositis dengan penggunaan bersamaan obat terkait Pastikan untuk membahas dengan dokter anda tentang semua obat yang Anda ambil untuk menghindari interaksi tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait