Buprenorphine

    Buprenorphine merupakan pengobatan efektif untuk nyeri dari tingkat sedang hingga tingkat lanjut dan juga dimanfaatkan dalam mengatasi ketergantungan obat opioid. Buprenorphine sering dikombinasikan dengan naloxone untuk meningkatkan efektivitas pengobatannya.

    Golongan obat: Pengobat nyeri opioid Merek dagang: Suboxone

    Apa itu Buprenorphine?

    Buprenorphine adalah sebuah obat yang berfungsi menangani sakit yang berkisar dari moderat sampai berat serta untuk terapi dependensi obat opioid. Zat aktif ini bekerja dengan terikat pada reseptor opioid dan meminimalisir simptom withdrawal ketika individu menghentikan konsumsi obat opioid. Obat ini harus digunakan sesuai dengan resep dokter dan tidak diperkenankan digunakan secara sembarangan.

    Dosis Buprenorphine

    Dokter menentukan dosis buprenorphine dengan mempertimbangkan usia, keadaan kesehatan, dan respon tubuh terhadap terapi. Untuk nyeri yang tidak terlalu parah hingga nyeri yang intens, dosis buprenorphine bagi orang dewasa biasanya berkisar antara 200 hingga 400 mcg setiap 6-8 jam. Anak-anak berusia 6 tahun ke atas menerima dosis yang disesuaikan dengan berat badan mereka. Sedangkan pada kasus ketergantungan opioid, dosis pemeliharaan dewasa tidak boleh melebihi 32 mg per hari. Jika diberikan sebagai premedikasi sebelum anestesi, dosis yang direkomendasikan adalah 400 mcg.

    Aturan Pakai Buprenorphine

    Konsumsilah buprenorphine sesuai anjuran dokter dan arahan yang tertera pada kemasan produk. Buprenorphine harus diletakkan di bawah lidah hingga larut sepenuhnya tanpa dikunyah. Pastikan untuk minum obat pada waktu yang sama setiap hari dan jangan menghentikan obat secara tiba-tiba untuk menghindari sintom withdrawal.

    Efek Samping Buprenorphine

    Mengonsumsi buprenorphine dapat menyebabkan efek samping seperti:

    • Pusing
    • Sakit kepala
    • Rasa kantuk
    • Konstipasi
    • Mual atau muntah
    • Berkeringat berlebih
    • Insomnia
    • Nyeri punggung Konsultasikan dengan dokter jika efek samping ini bertambah parah atau jika terjadi reaksi yang lebih serius seperti sleep apnea, iritabilitas, atau gejala penyakit hati.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Buprenorphine

    Sebelum menggunakan buprenorphine, penting untuk memberitahu dokter jika memiliki riwayat alergi, gangguan pernapasan, penyakit liver, atau kondisi medis tertentu lainnya. Penggunaan buprenorphine tidak disarankan setelah mengonsumsi narkotika atau sebelum mengemudi. Hindari juga konsumsi alkohol karena dapat meningkatkan risiko efek samping.

    Efek Buprenorphine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Buprenorphine termasuk dalam Kategori C untuk ibu hamil; penyelidikan pada hewan menunjukkan ada potensi risiko pada janin, tetapi studi yang terkontrol pada manusia belum banyak. Sejumlah kecil buprenorphine dapat terdapat di dalam ASI namun tidak terdapat laporan efek negatif pada bayi yang menyusu. Diskusikan dengan dokter mengenai kemungkinan risiko sebelum menggunakan buprenorphine saat hamil atau menyusui.

    Interaksi Buprenorphine dengan Obat Lain

    Buprenorphine dapat berinteraksi dengan jenis obat tertentu yang meningkatkan potensi efek negatif. Interaksi mungkin terjadi dengan obat penghambat monoamine oxidase (MAOI), obat opioid lainnya, dan jenis obat yang dapat menimbulkan depresi sistem pernapasan atau gangguan irama jantung. Komunikasi dengan dokter mengenai semua obat yang dikonsumsi adalah kunci untuk mencegah interaksi obat yang berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait