Bupropion

    Bupropion merupakan obat yang dikhususkan untuk penanganan depresi dan permasalahan kecanduan rokok. Obat ini memerlukan resep dari dokter untuk penggunaannya.

    Golongan obat: Antidepressant Merek dagang: -

    Apa itu Bupropion?

    Bupropion adalah jenis antidepresan yang berfungsi mengatur zat kimia dalam otak guna meredakan gejala depresi serta membantu mengurangi keinginan merokok pada individu yang ingin berhenti dari kebiasaan tersebut. Penggunaan obat ini harus diiringi dengan kunjungan reguler ke dokter, serta didukung konseling dan program edukasi untuk hasil yang optimal.

    Dosis Bupropion

    Dosis Bupropion akan disesuaikan oleh dokter berdasarkan bentuk sediaan obat, usia pasien, dan toleransi pasien terhadap obat. Dosis dapat bervariasi, baik untuk pengobatan depresi maupun untuk membantu penghentian kebiasaan merokok, dengan maksimum dosis yang telah ditentukan.

    Untuk Mengobati Depresi

    Bentuk tablet

    • Dewasa: Dosis awal 100 mg 2 kali sehari selama 3 hari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg 3 kali sehari. Jika kondisi pasien tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu pengobatan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 150 mg 3 kali sehari. Dosis maksimal 150 mg 3 kali sehari.
    • Lansia: Dosis akan ditentukan berdasarkan kondisi dan respon pasien terhadap pengobatan.

    Bentuk tablet modified release

    • Dewasa: 150 mg 1 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 150 mg 2 kali sehari setelah 3 hari. Dosis dapat ditingkatkan kembali menjadi 200 mg 2 kali sehari setelah beberapa minggu jika diperlukan. Dosis maksimal 450 mg sebagai dosis tunggal.
    • Lansia: Dosis akan ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan respon pasien terhadap pengobatan.

    Untuk Menghentikan Kebiasaan Merokok

    Bentuk tablet modified release

    • Dewasa: Dosis awal 150 mg 1 kali sehari selama 6 hari. Dosis lanjutan 150 mg 2 kali sehari selama 7–9 minggu. Beri jeda minimal 8 jam antara kedua dosis. Hentikan pengobatan jika setelah 7 minggu pasien masih memiliki keinginan merokok. Dosis maksimal 300 mg per hari.
    • Lansia: 150 mg 1 kali sehari selama 7–9 minggu.

    Aturan Pakai Bupropion

    Gunakan bupropion sesuai anjuran dokter dan jangan melakukan perubahan dosis sendiri. Bila lupa minum obat, ambil sesegera mungkin kecuali jika jadwal dosis berikutnya sudah dekat. Pastikan untuk berkonsultasi secara teratur dengan dokter selama masa pengobatan dan simpan bupropion pada suhu ruang, terhindar dari panas dan lembab.

    Efek Samping Bupropion

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat konsumsi bupropion di antaranya termasuk mulut kering, telinga berdenging, penglihatan buram, mual, gangguan tidur, kecemasan, detak jantung cepat, dan linglung. Bila efek samping bertambah parah atau Anda mengalami reaksi alergi, segeralah temui dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Bupropion

    Sebelum mengonsumsi bupropion, perhatikan beberapa hal penting seperti riwayat alergi, penggunaan obat-obatan tertentu, hingga kondisi kesehatan seperti epilepsi dan gangguan makan. Informasikan ke dokter juga jika Anda mengonsumsi alkohol atau medikasi antikonvulsan agar dapat melakukan penyesuaian dosis yang tepat.

    Efek Bupropion untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Bupropion tergolong dalam Kategori C terhadap penggunaan pada ibu hamil. Efek obat dapat menyerap ke dalam ASI, maka penting bagi ibu hamil dan menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter terkait risiko dan manfaat sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Bupropion dengan Obat Lain

    Bupropion dapat bereaksi dengan obat-obatan tertentu, meningkatkan efek samping atau menurunkan efikasinya bila digunakan bersama MAOI, levodopa, amantadine, antipsikotik, dan beberapa lainnya. Pastikan untuk memberikan informasi kepada dokter tentang semua obat yang sedang Anda konsumsi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait