Captopril

    Captopril digunakan sebagai terapi untuk menanggulangi tingginya tekanan darah, insufisiensi jantung, serta masalah renal pada pasien diabetes (nefropati diabetik). Obat ini dapat dikonsumsi sendiri ataupun bersamaan dengan obat lain seperti diuretik dan juga memainkan peran dalam proses penyembuhan pasca serangan jantung.

    Golongan obat: Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) Merek dagang: Acepress, Captopril, Dexacap, Etapril, Farmoten, Forten, Prix, Tensicap, Vapril

    Apa itu Captopril?

    Captopril adalah obat yang dikhususkan untuk penanganan hipertensi, kegagalan fungsi jantung, dan perlindungan ginjal pada individu dengan diabetes. Dengan cara menghambat pembentukan angiotensin II yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, captopril memungkinkan pembuluh darah menjadi lebih lebar, menurunkan tekanan darah serta mengurangi beban kerja jantung dan ginjal.

    Dosis Captopril

    Dokter akan menyesuaikan dosis captopril sesuai kebutuhan penderita berdasarkan usia dan kondisi klinisnya. Pada hipertensi, dosis awal dewasa mulai dari 12,5 hingga 25 mg dua kali sehari yang dapat ditingkatkan sampai 50—75 mg per hari. Untuk gagal jantung, dosis awal untuk dewasa adalah 6,25 hingga 12,5 mg 2—3 kali sehari, dan dosis pemeliharaan mencapai 75—150 mg per hari yang dibagi beberapa kali pemberian. Pada kondisi pascaserangan jantung dan nefropati diabetik, dosis dan penyesuaiannya juga akan disesuaikan oleh dokter mengikuti protokol medis yang berlaku. Pada anak-anak dan lansia, dosis akan ditentukan dengan hati-hati oleh dokter sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.

    Aturan Pakai Captopril

    Gunakan captopril sesuai resep dokter dengan instruksi yang tertera di kemasan obat. Sebaiknya captopril diminum saat perut kosong, idealnya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan, dan diminumnya sebaiknya sebelum waktu tidur. Penting untuk tidak mengubah dosis atau durasi penggunaan yang telah ditentukan oleh dokter dan pastikan untuk menjaga asupan cairan agar tidak terjadi dehidrasi selama terapi. Konsumsilah obat ini pada waktu yang sama setiap hari agar efeknya lebih konsisten dan hubungi dokter jika terdapat efek samping atau gejala yang mengganggu.

    Efek Samping Captopril

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan captopril antara lain:

    • Pusing atau sensasi kepala melayang
    • Perubahan rasa pada lidah
    • Jantung berdebar
    • Kelelahan yang berlebihan
    • Flushing, sensasi hangat pada wajah dan bagian atas tubuh
    • Batuk kering
    • Ruam atau gatal pada kulit
    • Rasa panas, kesemutan, atau baal di ekstremitas

    Efek samping serius perlu perhatian medis segera, misalnya jika timbul reaksi alergi obat, hipotensi berat, atau tanda-tanda gangguan ginjal dan hati.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Captopril

    Penggunaan captopril memerlukan beberapa perhatian, seperti:

    • Membahas riwayat alergi dengan dokter
    • Menginformasikan dokter jika menderita penyakit seperti lupus dan gangguan elektrolit
    • Mengkonsultasikan dengan dokter terkait penggunaan aliskiren, prosedur dialisis, dan jika sedang hamil atau menyusui
    • Menghindari mengemudi atau aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi pasca konsumsi obat

    Selain itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan darah dan tekanan darah selama terapi dan menyimpan obat pada kondisi yang sesuai untuk menjaga keefektifannya.

    Efek Captopril untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Captopril dikategorikan sebagai obat dengan resiko yang perlu diperhatikan selama kehamilan, umumnya tidak disarankan terutama pada trimester kedua dan ketiga. Konsultasi dengan dokter adalah sangat penting untuk penyesuaian atau pertimbangan penggunaan pada ibu hamil. Sedangkan pada ibu menyusui, captopril dapat tersekresi melalui ASI sehingga perlunya diskusi dengan dokter sebelum memulai penggunaan obat ini.

    Interaksi Captopril dengan Obat Lain

    Interaksi captopril dengan obat lain bisa menimbulkan efek samping seperti:

    • Risiko hipotensi dan gagal ginjal saat digunakan dengan aliskiren
    • Risiko angioedema dengan penggunaan sacubitril atau sirolimus
    • Penambahan kadar kalium dalam darah saat dikonsumsi dengan suplemen kalium atau obat diuretik hemat kalium
    • Efek hipotensi yang lebih besar jika dikombinasikan dengan antihipertensi lain
    • Potensi peningkatan efek samping dan kadar lithium dalam darah bila digunakan bersama probenecid
    • Kemungkinan leukopenia ketika digunakan dengan beberapa obat seperti procainamide

    Penting untuk selalu memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi untuk mencegah interaksi berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait