Carboplatin

    Carboplatin merupakan jenis obat antikanker yang memiliki kandungan platinum dan umumnya digunakan untuk pengobatan kanker ovarium pada tahap lanjut serta kanker paru-paru jenis sel kecil. Administrasi medikasi ini dilakukan di lingkungan rumah sakit oleh praktisi kesehatan di bawah supervisi dokter.

    Golongan obat: Kemoterapi platinum Merek dagang di Indonesia: Actoplatin, Carboplatin, Carbofon, DBL Carboplatin, Fuplatin, Kemobotin, Kemocarb, Sanbeplatin

    Apa itu Carboplatin?

    Carboplatin adalah obat yang diresepkan untuk terapi antikanker, khususnya dalam pengobatan kanker tertentu seperti kanker ovarium. Obat ini dapat digunakan oleh pasien dewasa maupun anak-anak. Selain itu, keamanan penggunaannya pada ibu hamil dan menyusui memerlukan pertimbangan khusus karena tingginya risiko terhadap janin, namun bisa saja dibenarkan karena keadaan mengancam jiwa. Bentuk administrasi obat ini adalah melalui injeksi atau infus cairan.

    Dosis Carboplatin

    Penentuan dosis carboplatin oleh dokter akan didasarkan pada kondisi klinis pasien, luas permukaan tubuh, serta respons tubuh terhadap terapi. Penggunaan carboplatin berbentuk pemberian intravena. Dosis yang dianjurkan untuk pasien dewasa yang belum menerima pengobatan awal adalah 400 mg/m2 LPT, dengan ulangan dosis per 4 minggu mengikuti pemulihan jumlah neutrofil dan platelet. Untuk anak-anak, dosis beragam sesuai jenis tumor yang diobati mulai dari 175 mg/m2 LPT hingga 500 mg/m2 LPT.

    Aturan Pakai Carboplatin

    Carboplatin diberikan oleh profesional kesehatan melalui intravena, ke rongga peritoneal atau subkonjungtiva mata, dan dosis biasa diberikan setiap 4 minggu. Penting untuk memperhatikan asupan cairan yang cukup selama terapi, serta pola makan sebelum dan sesudah pemberian untuk mengatasi kemungkinan mual. Pemeriksaan darah akan dilakukan secara berkala untuk memonitor jumlah sel darah serta fungsi hati dan ginjal.

    Efek Samping Carboplatin

    Walaupun carboplatin dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti:

    • Nyeri perut
    • Rasa mual dan muntah
    • Gangguan pencernaan seperti konstipasi
    • Nyeri otot atau tulang
    • Kehilangan rambut

    Efek samping di atas harus diinformasikan kepada dokter jika semakin parah. Efek samping yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis segera antara lain reaksi alergi serius, kelelahan yang bertambah, masalah pada kulit dan mata, kesulitan berkemih, dan masalah pendengaran.

    Peringatan dan Perhatian saat Menggunakan Carboplatin

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan carboplatin, seperti:

    • Riwayat alergi terhadap obat yang sama atau serupa
    • Kondisi penyakit ginjal, hati, gangguan elektrolit, atau kondisi sumsum tulang
    • Penggunaan obat lain termasuk suplemen
    • Prosedur medis atau operasi yang direncanakan
    • Status kehamilan atau menyusui

    Pasien disarankan untuk menghindari kontak dengan penderita penyakit infeksi dan membicarakan dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi selama terapi carboplatin.

    Efek Carboplatin Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

    Pada kondisi hamil dan menyusui, carboplatin tergolong dalam kategori D, yang menyiratkan adanya bukti risiko terhadap janin. Namun, manfaat dapat melebihi risiko dalam situasi tertentu. Tidak diketahui apakah obat ini dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Oleh karenanya, penggunaannya perlu konsultasi tertentu dengan dokter.

    Interaksi Carboplatin dengan Obat Lain

    Interaksi yang mungkin terjadi ketika menggunakan carboplatin dengan obat lainnya meliputi:

    • Penurunan efektivitas vaksin
    • Risiko kejang dengan penggunaan phenytoin atau fosphenytoin
    • Efek mielosupresif tambahan dengan agen mielosupresif lainnya
    • Risiko kerusakan ginjal, gangguan pendengaran, atau masalah keseimbangan dengan penggunaan antibiotik aminoglikosida atau diuretik

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait