Apa itu Cefadroxil?
Cefadroxil adalah anggota dari kelompok antibiotik sefalosporin yang bertugas membunuh atau menghambat perkembangan bakteri yang menyebabkan infeksi. Penting untuk dipahami bahwa antibiotik ini tidak efektif melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu umum.
Dosis Cefadroxil
Dokter akan menentukan dosis cefadroxil sesuai dengan kondisi umum pasien, termasuk usia dan berat badan. Untuk pengobatan infeksi seperti faringitis atau tonsilitis, dosis yang lazim diberikan adalah 1.000 mg sekali sehari atau 500 mg dua kali sehari bagi dewasa, serta 30 mg/kgBB per hari bagi anak dengan berat badan kurang dari 40 kg, dibagi dalam 1-2 kali pemberian. Untuk pencegahan endokarditis, dewasa biasanya diberikan dosis 2.000 mg dan anak-anak 50 mg/kgBB yang diambil satu jam sebelum prosedur medis.
Aturan Pakai Cefadroxil
Pastikan mengikuti petunjuk dokter serta membaca label pada kemasan cefadroxil sebelum mengonsumsinya. Obat ini bisa ditelan dengan atau tanpa makanan, tetapi disarankan dengan makanan untuk menghindari iritasi lambung. Sirup kering cefadroxil harus dicampurkan dengan air sebelum diminum. Adapun untuk pemakaian obat tetes oral, penting untuk mengukurnya dengan alat takar. Jaga keteraturan penggunaan obat ini untuk efektivitas maksimal dan lengkapi kursus pengobatan, bahkan jika gejala sudah mereda.
Efek Samping Cefadroxil
Penggunaan cefadroxil mungkin menimbulkan reaksi sampingan berikut:
- Rasa mual atau muntah
- Nyeri di perut
- Diare
Sebagai tindakan pencegahan, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau semakin parah. Jika terjadi gejala alergi serius, seperti perdarahan yang sulit dihentikan atau penyakit liver, segera periksakan ke dokter spesialis.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cefadroxil
Sebelum mengonsumsi cefadroxil, beberapa peringatan berikut perlu diperhatikan:
- Informasikan dokter tentang segala alergi terkait obat ini atau antibiotik lain dari golongan sefalosporin.
- Diskusikan dengan dokter apabila Anda memiliki penyakit ginjal, diabetes, atau kolitis ulseratif.
- Sampaikan ke dokter rencana vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup selama penggunaan cefadroxil.
- Jika hamil atau menyusui, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter.
- Berikan daftar obat, suplemen, dan produk herbal yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah interaksi obat.
Efek Cefadroxil untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pada ibu hamil, cefadroxil masuk dalam kategori B. Meskipun tidak ada bukti risiko pada janin dalam studi binatang, tetapi belum ada studi yang cukup pada ibu hamil manusia. Sementara itu, untuk ibu menyusui, obat ini dapat terdapat dalam ASI sehingga perlu konsultasi dengan dokter terkait penggunaannya.
Interaksi Cefadroxil dengan Obat Lain
Berikut adalah beberapa potensi interaksi obat yang mungkin terjadi apabila cefadroxil dikonsumsi bersama obat lain:
- Resiko kerusakan ginjal bersama aminoglikosida atau diuretik tinggi
- Resiko perdarahan bersama antikoagulan atau antiplatelet
- Kadar cefadroxil dalam darah bertambah dengan probenecid
- Menurunnya efektivitas jika digunakan dengan erythromycin, chloramphenicol, sulfonamida, atau tetracycline
- Kadar cefadroxil berkurang apabila dikonsumsi dengan cholestyramine
- Efektivitas vaksin bakteri hidup berkurang saat diambil bersama cefadroxil
