Cefazolin

    Cefazolin merupakan antibiotik yang diindikasikan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, termasuk infeksi saluran kemih, infeksi yang terjadi setelah operasi, dan pneumonia.

    Golongan obat: Antibiotik sefalosporin Merek dagang: Cefazol, Cefazolin Sodium

    Apa Itu Cefazolin?

    Cefazolin adalah antibiotik yang termasuk dalam kelompok sefalosporin. Obat ini berfungsi untuk menghentikan pembentukan dinding sel bakteri, sehingga dapat mengatasi pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi. Penting untuk memahami bahwa cefazolin tidak efektif melawan infeksi virus, seperti flu.

    Dosis Cefazolin

    Dosis cefazolin yang digunakan bergantung pada jenis infeksi yang diobati dan kondisi pasien, disuntikkan melalui otot atau intravena oleh tenaga medis profesional. Dosis yang umum digunakan adalah:

    Kondisi yang diobati (misalnya endokarditis, sepsis, infeksi bakteri):

    • Dewasa: 0,25-1,5 gram setiap 6-8 jam, tidak melebihi 12 gram per hari.
    • Anak-anak di atas 1 bulan: 25-50 mg/kgBB per hari, dibagi ke dalam 3-4 dosis, dosis maksimal adalah 100 mg/kgBB per hari.

    Aturan Pakai Cefazolin

    Cefazolin diberikan oleh dokter atau petugas medis. Untuk hasil terbaik, ikuti anjuran dokter mengenai jadwal penyuntikan, dosis, dan durasi pengobatan. Pemeriksaan medis berkala mungkin diperlukan untuk memonitor efek obat dan hindari penghentian cefazolin secara tiba-tiba tanpa petunjuk dokter.

    Efek Samping Cefazolin

    Penggunaan cefazolin dapat menimbulkan efek samping seperti:

    • Nyeri atau bengkak di tempat suntikan
    • Sakit kepala
    • Mual dan muntah
    • Diare
    • Hilang nafsu makan

    Beberapa efek yang lebih serius perlu perhatian medis segera, termasuk reaksi alergi, kecingauan, kejang, serta tanda-tanda masalah jantung atau hati.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cefazolin

    Beberapa kondisi memerlukan perhatian khusus sebelum menggunakan cefazolin, seperti:

    • Riwayat alergi, terutama terhadap antibiotik
    • Penyakit ginjal dan liver
    • Gangguan perdarahan
    • Diare berat atau radang usus

    Selain itu, informasikan kepada dokter jika sedang menjalani vaksinasi atau menggunakan obat lain untuk menghindari interaksi yang berbahaya.

    Efek Cefazolin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Cefazolin termasuk dalam kategori B untuk ibu hamil, yang berarti tidak terdapat bukti risiko dalam studi hewan tetapi belum ada studi terkontrol pada manusia. Untuk ibu menyusui, cefazolin dianggap aman. Namun, selalu konsultasikan ke dokter sebelum penggunaan.

    Interaksi Cefazolin dengan Obat Lain

    Cefazolin dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, yang bisa menyebabkan efek yang tidak diinginkan, seperti:

    • Risiko memar atau perdarahan dengan antikoagulan
    • Penurunan efektivitas vaksin
    • Peningkatan risiko gangguan ginjal dengan aminoglikosida atau diuretik
    • Peningkatan kadar cefazolin dalam darah dengan probenecid

    Penting untuk menginformasikan semua obat yang sedang dikonsumsi kepada dokter untuk menghindari interaksi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait