Cefoperazone

    Cefoperazone merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, termasuk di area rahim, abdomen, paru, kulit, serta saluran urin. Sediaan obat ini hanya tersedia dalam bentuk injeksi dan harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.

    Golongan obat: Antibiotik sefalosporin generasi ketiga Merek dagang: Biorazon, Cefoperazone, Cepraz, Cerozon, Ferzobat, Logafox, Sulbacef, Sulpefion, Stabixin-1

    Apa itu Cefoperazone?

    Cefoperazone adalah antibiotik yang masuk dalam golongan sefalosporin generasi ke-3. Obat ini berkerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri, sehingga memblokir pertumbuhan dan menyebabkan kematian bakteri patogen. Dalam beberapa kasus, cefoperazone dikombinasikan dengan sulbactam untuk menambah efektivitas pengobatan. Namun, perlu diingat bahwa cefoperazone tidak efektif melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu.

    Dosis Cefoperazone

    Dosis dewasa untuk cefoperazone biasanya adalah 2 hingga 4 gram per hari, dibagi menjadi dua kali pemberian. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga maksimum 12 gram per hari, dibagi dalam 2 sampai 4 kali pemberian.

    Aturan Pakai Cefoperazone dengan Benar

    Cefoperazone diberikan oleh tenaga kesehatan profesional melalui suntikan ke dalam otot (intramuskular) atau pembuluh darah (intravena) di bawah pengawasan dokter. Untuk memudahkan akses saat pemberian obat, gunakan pakaian yang longgar. Selama terapi, pasien mungkin perlu melakukan pemeriksaan darah untuk memantau efektivitas pengobatan. Teruskan pengobatan sesuai jadwal meskipun gejala telah membaik, dan jangan menghentikannya tanpa persetujuan dokter.

    Efek Samping Cefoperazone

    Penggunaan cefoperazone bisa menyebabkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Diare
    • Mual
    • Kemudahan memar atau mimisan
    • Rasa lelah atau lemah
    • Demam
    • Urin berwarna gelap atau feses berdarah
    • Ikterus

    Apabila terjadi efek samping tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Jika muncul reaksi alergi seperti pembengkakan pada bibir atau kelopak mata, ruam gatal, atau kesulitan bernafas, segera cari bantuan medis.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cefoperazone

    Perhatikan hal-hal berikut saat menggunakan cefoperazone:

    • Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki alergi, terutama terhadap antibiotik sefalosporin.
    • Beri tahu dokter mengenai riwayat cystic fibrosis, kecanduan alkohol, sindrom malabsorbsi, malnutrisi, gangguan pembekuan, penyakit ginjal, liver, atau kolitis ulseratif.
    • Laporkan jika sedang menjalani hemodialisis.
    • Konsultasikan penggunaan obat lain, suplemen, atau produk herbal untuk menghindari interaksi obat.
    • Beritahu dokter mengenai status kehamilan, menyusui, atau rencana kehamilan.
    • Diskusikan penggunaan alat kontrasepsi dan rencana vaksinasi saat terapi berlangsung.

    Efek Cefoperazone untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Cefoperazone dikategorikan sebagai Kategori B untuk ibu hamil, yang menyatakan belum ada risiko terbukti pada studi hewan, namun belum ada studi pada wanita hamil yang mengkontrol. Obat ini dianggap aman untuk ibu menyusui dengan penggunaan yang tepat sesuai resep dokter.

    Interaksi Cefoperazone dengan Obat Lain

    Interaksi yang mungkin terjadi saat cefoperazone digunakan bersamaan dengan obat lain meliputi:

    • Risiko gangguan ginjal meningkat dengan penggunaan aminoglikosida atau furosemide.
    • Risiko perdarahan meningkat bila digunakan bersama antikoagulan seperti warfarin.
    • Efektivitas pil KB kombinasi dan vaksin hidup dapat menurun.

    Selalu berikan informasi kepada dokter mengenai obat-obatan yang sedang diambil untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait