Ceftizoxime

    Ceftizoxime merupakan antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang efektif untuk terapi beragam jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, termasuk penyakit menular seksual seperti gonore dan infeksi sistem urin. Obat ini hanya diberikan berdasarkan preskripsi medis.

    Golongan obat: Antibiotik sefalosporin generasi ketiga Merek dagang: Cefim, Ceftien, Ceftizoxime Sodium, Tizos

    Apa itu Ceftizoxime?

    Ceftizoxime adalah antibiotik dari kelas sefalosporin generasi ke-3 dan hadir dalam formulasi injeksi. Obat ini berfungsi dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri melalui pengikatan pada enzim yang terlibat dalam proses pembentukannya, sehingga pertumbuhan bakteri terganggu dan mengakibatkan kematiannya.

    Dosis Ceftizoxime

    Ceftizoxime diberikan melalui metode injeksi yang bisa dilakukan dalam otot atau pembuluh darah. Dosis spesifik ditentukan berdasarkan kondisi yang diobati:

    • Untuk Gonore pada orang dewasa, dosis tunggal 1 gram diberikan melalui injeksi intramuskular.
    • Dalam kasus infeksi saluran kemih pada dewasa, dosis 0,5 gram diberikan setiap 12 jam, yang bisa dilakukan melalui injeksi intramuskular atau intravena.
    • Untuk infeksi bakteri umum lainnya, dosis pada orang dewasa berkisar 0,5 hingga 2 gram per hari, dibagi dalam 2 hingga 4 dosis terpisah; dosis dapat meningkat hingga 4 gram per hari pada kasus yang parah.
    • Anak-anak di atas usia 6 bulan mendapat dosis 40 hingga 80 mg/kg berat badan per hari, yang juga dibagi dalam 2 hingga 4 dosis; dosis naik menjadi 120 mg/kg berat badan per hari untuk keadaan infeksi yang lebih serius.

    Aturan Pakai Ceftizoxime

    Ceftizoxime, yang diberikan hanya berdasarkan anjuran dokter, diperuntukkan penggunaan melalui metode injeksi baik ke dalam otot maupun vena. Petugas medis atau dokter akan mengelola pemberian obat ini. Durasi terapi dengan ceftizoxime disesuaikan dengan kondisi pasien, di mana dokter menetapkan jadwal injeksi yang harus diikuti pasien secara tepat.

    Efek Samping Ceftizoxime

    Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah pemakaian ceftizoxime:

    • Sakit di lokasi injeksi
    • Gatal-gatal pada kulit
    • Nyeri perut
    • Mual
    • Muntah
    • Sensasi mati rasa atau kesemutan
    • Sakit kepala
    • Keputihan atau rasa gatal di area vagina

    Periksakan diri ke dokter apabila gejala-gejala tersebut tidak mereda atau bertambah parah. Carilah bantuan medis segera jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius seperti diare berdarah, detak jantung yang tidak normal, demam dengan gejala penyerta, perasaan lelah yang ekstrim, mudah memar atau berdarah, kejang, lemah otot, atau jaundice.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Ceftizoxime

    Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menggunakan ceftizoxime termasuk:

    • Hindari penggunaan jika Anda memiliki alergi terhadap ceftizoxime, penisilin, atau antibiotik sefalosporin lain.
    • Informasikan riwayat medis Anda kepada dokter, khususnya bila memiliki kondisi tertentu seperti penyakit liver, ginjal, malnutrisi, asma bronkial, atau gangguan pencernaan seperti kolitis.
    • Tidak dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup selama menjalani terapi dengan ceftizoxime.
    • Sampaikan pada dokter mengenai obat, suplemen, atau herbal yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi obat.
    • Konsultasikan dengan dokter jika Anda hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
    • Segeralah mendapatkan perawatan medis jika alami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan ceftizoxime.

    Efek Ceftizoxime untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Ceftizoxime berada pada Kategori B untuk penggunaan oleh ibu hamil, yang berarti penelitian pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, tapi belum ada studi kontrol yang memadai pada wanita hamil. Ceftizoxime dapat diserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, penggunaannya oleh ibu menyusui harus dilakukan dengan konsultasi preventif bersama dokter.

    Interaksi Ceftizoxime dengan Obat Lain

    Interaksi yang mungkin terjadi saat menggunakan ceftizoxime dengan obat-obatan lain termasuk:

    • Peningkatan kemungkinan efek samping bila digunakan bersama probenecid.
    • Penurunan efektifitas vaksin bakteri hidup.
    • Resiko kerusakan ginjal yang lebih tinggi jika dikombinasikan dengan obat aminoglikosida.

    Pantau obat-obat yang sedang digunakan dan diskusikan dengan dokter untuk mengelola potensi interaksi yang ada.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait