Certolizumab

    Certolizumab merupakan jenis terapi yang digunakan dalam penanganan berbagai gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis, psoriatic arthritis, spondilitis ankilosa, dan penyakit Crohn. Obat ini memerlukan penggunaan sesuai petunjuk medis karena memiliki efek yang spesifik.

    Golongan obat: Tumor necrosis factor (TNF) inhibitors Merek dagang: Tidak tersedia secara spesifik di Indonesia

    Apa itu Certolizumab?

    Certolizumab adalah obat yang termasuk dalam kelompok inhibitor tumor necrosis factor (TNF). Ia bertindak dengan menghalangi aktivitas TNF, sebuah substansi yang dihasilkan tubuh selama inflamasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan oleh peradangan, seperti sakit dan pembengkakan.

    Dosis Certolizumab

    Dokter akan menentukan dosis certolizumab sesuai dengan keadaan medis pasien. Certolizumab biasanya admini

    Aturan Pakai Certolizumab

    Certolizumab diberikan lewat suntikan subkutan oleh tenaga medis. Pasien harus mengikuti arahan penggunaan obat ini selama perawatan demi mencapai hasil terapi yang efektif. Gaya hidup sehat dan kontrol medis secara rutin juga sangat penting untuk menunjang keberhasilan pengobatan dengan certolizumab.

    Efek Samping Certolizumab

    Pasien yang diberikan certolizumab mungkin akan mengalami beberapa efek samping, antara lain:

    • Kemerahan dan rasa gatal di daerah suntikan
    • Flu dengan gejala pilek dan sakit tenggorokan
    • Sakit kepala dan nyeri punggung
    • Rasa sakit saat buang air kecil

    Bila efek samping terus berlanjut atau terjadi reaksi alergi, segeralah mengonsultasikan ke dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Certolizumab

    Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan certolizumab:

    • Informasikan kepada dokter mengenai alergi yang dimiliki
    • Sampaikan riwayat penyakit, seperti diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit jantung
    • Jangan melakukan vaksinasi dengan vaksin hidup selama pengobatan dengan certolizumab
    • Hindari kontak dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular
    • Konsultasi dengan dokter terkait kehamilan, menyusui, atau jika sedang menggunakan obat lain

    Efek Certolizumab untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Certolizumab masuk dalam kategori B untuk ibu hamil menurut penelitian pada binatang, yang artinya belum ada bukti adanya risiko bagi janin. Namun, tidak ada penelitian terkontrol pada wanita hamil dan belum diketahui apakah certolizumab dapat terdeteksi di dalam ASI. Konsultasi dengan dokter dianggap esensial untuk wanita hamil dan menyusui yang mempertimbangkan untuk menggunakan obat ini.

    Interaksi Certolizumab dengan Obat Lain

    Penggunaan certolizumab mungkin berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yaitu:

    • Anakinra, abatacept, natalizumab, rituximab, bexarotene, busulfan, maupun kortikosteroid, yang dapat meningkatkan risiko infeksi berat
    • Vaksin hidup seperti vaksin BCG atau influenza, yang efektivitasnya dapat berkurang

    Penting untuk menyimpan informasi mengenai segala obat yang digunakan dan berdiskusi dengan dokter mengenai kemungkinan interaksi tersebut.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait