Cetrorelix

    Cetrorelix merupakan obat yang berperan dalam proses pembantu kesuburan pada wanita dengan cara menunda pelepasan sel telur sebelum waktunya. Obat ini melakukan hal tersebut dengan menghambat hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH), sehingga memungkinkan sel telur untuk matang secara optimal.

    Golongan obat: Antagonis GnRH Merek dagang: Cetrotide

    Apa itu Cetrorelix?

    Cetrorelix bekerja sebagai obat yang mengatur stimulasi ovarium dalam rangka meningkatkan peluang kesuburan. Obat ini menghindarkan terjadinya ovulasi pramatang dengan memblokir hormon GnRH. Sebuah hormon lain, human chorionic gonadotropin (hCG), sering diresepkan bersama cetrorelix untuk memaksimalkan pematangan dan rilis sel telur yang siap dilepaskan. Penggunaan cetrorelix harus dihentikan jika telah terjadi kehamilan, dan sebelum memulai pengobatan, tes kehamilan harus dilakukan.

    Dosis Cetrorelix

    Dosis cetrorelix diberikan berdasarkan kebutuhan pengendalian stimulasi ovarium. Untuk menghambat lonjakan hormon luteinizing (LH):

    • Dewasa: 0.25 mg secara subkutan di hari kelima atau enam stimulasi, dilanjutkan tiap hari hingga pemberian hCG. Atau dosis satu kali 3 mg subkutan ketika level estradiol menunjukkan respons positif.

    Pada anak-anak, keamanan dan efikasitas cetrorelix belum terkonfirmasi. Cetrorelix tersedia dalam bentuk bubuk yang harus dicairkan untuk injeksi subkutan.

    Aturan Pakai Cetrorelix

    Ikuti petunjuk pemakaian cetrorelix dengan teliti sesuai resep dokter. Pastikan Anda telah mendapatkan penjelasan yang memadai sebelum menyuntikkan sendiri di rumah. Proses penyiapan dan penyuntikan termasuk pembilasan tangan, persiapan larutan, dan teknik injeksi yang higienis untuk meminimalisir risiko infeksi. Segera setelah dicampur, larutan harus digunakan atau dibuang; jarum dan penyemprot tidak boleh digunakan kembali.

    Efek Samping Cetrorelix

    Ada beberapa efek samping yang dapat muncul sebagai respons tubuh terhadap cetrorelix, antara lain:

    • Rasa mual
    • Sakit kepala
    • Timbulnya memar atau reaksi kulit seperti kemerahan, gatal, dan bengkak di area suntikan

    Tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut dan terdapat kemungkinan efek samping lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan efek samping yang Anda alami dengan dokter atau apoteker.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cetrorelix

    Ada beberapa kondisi dimana Anda harus berhati-hati dalam menggunakan cetrorelix, termasuk:

    • Adanya riwayat alergi terhadap agonis atau antagonis gonadotropin-releasing hormone
    • Penggunaan mannitol, atau obat yang memiliki kesamaan komposisi dengan cetrorelix

    Kondisi riwayat penyakit tertentu, khususnya pada ginjal, dapat meningkatkan risiko efek samping dari cetrorelix.

    Efek Cetrorelix untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Studi terkait penggunaan cetrorelix pada wanita hamil atau menyusui belum mencukupi untuk menentukan risiko yang mungkin timbul. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sangat diperlukan untuk menimbang antara manfaat dan risiko. Cetrorelix termasuk dalam kategori risiko kehamilan kategori X oleh US Food and Drugs Administration (FDA), artinya kontraindikasi untuk digunakan selama kehamilan.

    Interaksi Cetrorelix dengan Obat Lain

    Cetrorelix dapat berpotensi berinteraksi dengan beberapa obat lain. Penting bagi Anda untuk memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan. Penggunaan cetrorelix bersamaan dengan makanan, alkohol, atau tembakau juga harus dibahas dengan penyedia layanan kesehatan Anda, karena dapat menimbulkan interaksi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait