Cetuximab

    Cetuximab merupakan sebuah agen terapi kemoterapeutik yang dirancang untuk mengatasi jenis-jenis tertentu dari kanker, termasuk kanker kolorektal dan beberapa jenis kanker kepala atau leher. Obat ini diberikan melalui metode infus.

    Golongan obat: Antikanker/kemoterapi Merek dagang: Erbitux

    Apa itu Cetuximab?

    Cetuximab adalah agen antineoplastik yang secara selektif menghambat reseptor protein epidermal untuk mengontrol pertumbuhan dan metastasis sel kanker. Obat ini dapat digunakan secara monoterapi atau kombinasi dengan radioterapi dan kemoterapi lain dalam pengobatan cancer.

    Dosis Cetuximab

    Cetuximab dikadministasi melalui injeksi infus ke vena. Dosimetri cetuximab tergantung pada jenis kanker dan responsivitas pasien terhadap terapi.

    Untuk kanker usus besar yang metastasis:

    • Dosis inisiasi: 400 mg/m2 melalui infus perlahan
    • Dosis pemeliharaan: 250 mg/m2 seminggu sekali, lanjut sampai penyakit stabil atau efek samping menjadi kritis.

    Untuk karsinoma sel skuamosa di daerah leher dan kepala yang lanjut atau telah menyebar:

    • Pada kombinasi dengan radioterapi: Dosis awal 400 mg/m2, kemudian 250 mg/m2 seminggu sekali, disinkronkan dengan jadwal radioterapi.
    • Sebagai terapi tunggal untuk kondisi kambuh atau metastasis: Dosis dimulai dengan 400 mg/m2, diikuti dengan 250 mg/m2 seminggu sekali, dilanjutkan sesuai indikasi klinis.

    Aturan Pakai Cetuximab

    Pemberian cetuximab harus berdasarkan tipe sel kanker yang ditentukan melalui pemeriksaan khusus. Cetuximab tidak boleh dikombinasikan dengan beberapa obat antikanker jika mutasi genetik tertentu ditemukan.

    Dokter spesialis akan menentukan jadwal dan dosis cetuximab. Tata cara infus meliputi pemberian perlahan dalam rentang waktu 1-2 jam untuk meminimalkan reaksi. Pengawasan medis yang teliti sangat diperlukan selama terapi.

    Penyinaran matahari patut dihindari selama dan setelah terapi karena kemungkinan peningkatan sensitivitas kulit. Pemantauan rutin elektrolit darah juga direkomendasikan.

    Efek Samping Cetuximab

    Pemakaian cetuximab dapat berpotensi memicu beragam efek samping, seperti:

    • Mual dan muntah
    • Gangguan gastrointestinal seperti sembelit atau diare
    • Sakit kepala
    • Nyeri abdominal
    • Discomfort punggung
    • Insomnia
    • Penurunan berat badan
    • Kelelahan
    • Somnolensi
    • Iritasi mata
    • Kerapuhan kuku
    • Kulit kering, iritasi, atau edema
    • Ulserasi oral atau pharyngeal
    • Nyeri atau inflamasi di titik infus

    Konsultasi kesehatan segera disarankan jika efek samping bertahan atau memburuk. Tanggap lanjut perlu dilakukan jika timbul reaksi alergi atau gejala-gejala serius seperti perubahan psikis, pembengkakan ekstremitas, dehidrasi, gejala infeksi, penyakit ginjal, gangguan visi, atau masalah respiratori.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cetuximab

    Beberapa poin penting sebelum menggunakan cetuximab mencakup:

    • Hindari jika alergi terhadap cetuximab atau daging merah
    • Informasikan jika mengalami penyakit paru, kardiovaskular, elektrolit, atau kondisi mata
    • Infeksi kronis atau rekuren seperti herpes atau hepatitis B harus diungkapkan
    • Diskusi dengan tenaga medis perlu dilakukan sebelum melakukan vaksinasi
    • Informasikan status kehamilan atau menyusui kepada dokter
    • Alat kontraseptif disarankan selama terapi
    • Penghindaran alkohol dan kemudi setelah infus penting
    • Berbagi informasi terkait obat, suplemen, atau herbal yang digunakan
    • Kontak medis segera apabila ada reaksi alergi atau efek samping yang berat

    Efek Cetuximab untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Cetuximab memiliki risiko dimiskinkan pada janin, namun bisa dipertimbangkan apabila manfaat lebih besar dalam kasus medis tertentu. Dinilai sebagai Kategori D untuk ibu hamil. Pemakaian selama menyusui tidak direkomendasikan, dengan pengecualian pada masa terapi dan dua bulan berikutnya.

    Interaksi Cetuximab dengan Obat Lain

    Potensi interaksi cetuximab dengan obat-obatan lain meliputi:

    • Resiko fatal saat dikombinasikan dengan cisplatin atau terapi radiasi
    • Leukopenia atau neutropenia berat bila digabung dengan carboplatin atau oxaliplatin
    • Sindrom tangan-kaki bersamaan dengan capecitabine
    • Diare parah jika terdapat penggunaan bersama capecitabine atau oxaliplatin
    • Reaksi fatal dengan vaksin hidup seperti tifoid
    • Sunburn terakut ditemukan bersamaan dengan penggunaan aminolevulinic acid

    Selalu berdiskusi dengan profesional kesehatan untuk menanggulangi risiko interaksi yang bisa membahayakan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait