Chlorambucil

    Golongan obat: Kemoterapi - agen alkylating

    Merek dagang: Tidak tersedia secara spesifik

    Apa itu Chlorambucil?

    Chlorambucil adalah agen kemoterapik untuk leukemia limfositik kronis dan berbagai jenis limfoma, termasuk Hodgkin dan non-Hodgkin. Klorambusil beroperasi dengan menghalangi perkembangan sel kanker melalui intervensi pada DNA dan RNA mereka, sehingga meredam pertumbuhan sel tersebut.

    Dosis Chlorambucil

    Dosis chlorambucil ditentukan oleh dokter berdasar berat badan, jenis kanker, dan reaksi pasien terhadap pengobatan. Untuk leukemia limfositik kronis, dosis awalnya 0,15 mg per kg berat badan setiap hari. Untuk limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, dosis awalnya adalah 0,1 mg per kg berat badan selama 4 hingga 8 minggu. Pemeliharaan dosis berkisar antara 0,03 hingga 0,1 mg per kg berat badan setiap hari, sedangkan pada Waldenstrom makroglobulinemia, dimulai dari 6-12 mg per hari.

    Aturan Pakai Chlorambucil

    Chlorambucil sebaiknya ditelan secara utuh dengan air putih dan dapat dikonsumsi sebelum atau 3 jam setelah makan. Penting untuk minum obat ini dengan konsisten di waktu yang sama setiap harinya dan tidak menghentikan konsumsi tanpa arahan dokter. Bila terlewat dosisnya, minumlah sesegera mungkin jika waktu berikutnya belum dekat. Selain itu, pasien disarankan untuk minum banyak air putih dan menjauhi sumber infeksi potensial karena obat ini dapat menurunkan imunitas.

    Efek Samping Chlorambucil

    Adapun beberapa efek samping yang mungkin terjadi seperti mual, muntah, diare, dan rasa sakit di perut. Efek samping yang lebih serius termasuk reaksi alergi, memar dengan mudah, gangguan haid, sariawan parah, serta penyakit jaundice, kejang, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Chlorambucil

    Sebelum mengonsumsi chlorambucil, hindari jika memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Pasien dengan kondisi seperti penyakit liver, ginjal, cedera kepala, atau sedang dalam kehamilan harus konsultasi lebih lanjut dengan dokter. Penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dianjurkan selama terapi. Simpan obat ini pada suhu sejuk dan kering, serta jangan sampai terpapar sinar matahari secara langsung.

    Efek Chlorambucil untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Chlorambucil berada dalam Kategori D, yang berarti ada risiko terhadap janin manusia, walau keuntungan yang diperoleh bisa lebih besar tergantung kondisi. Konsumsi obat ini saat menyusui juga tidak dianjurkan karena belum diketahui apakah dapat terserap ke dalam ASI atau tidak.

    Interaksi Chlorambucil dengan Obat Lain

    Chlorambucil berpotensi menyebabkan interaksi obat apabila dikombinasikan dengan jenis obat antikanker lainnya seperti cisplatin, dapat meningkatkan risiko efek toksik. Juga, penggunaan bersamaan dengan obat imunosupresan bisa meningkatkan risiko infeksi serius dan vaksin hidup mungkin tidak efektif. Konsultasi dengan dokter dibutuhkan saat menggunakan obat ini dengan obat lain.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait