Chlorpromazine

    Chlorpromazine adalah agen terapeutik untuk meredakan psikosis termasuk ilusi dan pemikiran yang tak lazim terutama pada pasien dengan skizofrenia. Obat ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati kondisi psikiatrik lain seperti gangguan bipolar atau perilaku mengganggu pada anak.

    Golongan obat: Phenothiazine antipsikotik Merek dagang: Cepezet, Chlorpromazine HCl, Promactil

    Apa itu Chlorpromazine?

    Chlorpromazine merupakan antipsikotik yang tergolong dalam kelas phenothiazine. Ia bekerja dengan mengatur neurotransmiter di otak yang biasanya tidak seimbang pada individu dengan gangguan kejiwaan. Dengan mengkonsumsi obat ini, halusinasi dapat berkurang, pikiran menjadi lebih jernih, dan perilaku agresif bisa dikontrol, membantu penderita untuk menangani rutinitasnya sehari-hari.

    Chlorpromazine termasuk dalam kelompok antiemetik, yang berarti efektif untuk meringankan gejala mual dan muntah. Tidak hanya itu, obat ini kerap menjadi pilihan utama dalam mengobati cegukan yang berkepanjangan.

    Dosis Chlorpromazine

    Chlorpromazine hadir dalam bentuk tablet dan injeksi, dengan dosis yang bervariasi tergantung pada usia dan keadaan klinis pasien. Dosisnya adalah sebagai berikut:

    Untuk psikosis atau skizofrenia,

    • Dewasa: Mulai dari 25 mg hingga 100 mg, diberikan 3 kali sehari atau 75 mg sekali sehari pada malam hari. Lansia memulai dosis dengan setengah dari dosis dewasa.
    • Anak usia 1-12 tahun: 0,5 mg/kg berat badan setiap 4-6 jam dengan maksimal 75 mg per hari untuk anak berusia di atas 5 tahun, dan 40 mg per hari untuk usia 1-5 tahun.

    Untuk gejala peradangan cegukan yang tidak kunjung hilang,

    • Dewasa: 25-50 mg, 3-4 kali sehari selama 2-3 hari. Dosis lanjutan akan tergantung pada respons terhadap pengobatan.

    Untuk mengatasi mual dan muntah,

    • Dewasa: 10-25 mg setiap 4-6 jam sampai gejala mereda.
    • Anak usia 1-12 tahun: 0,55 mg/kg berat badan setiap

    Aturan Pakai Chlorpromazine

    Suntikan Chlorpromazine diberikan oleh profesional medis di bawah pengawasan dokter, baik melalui vena intravena (IV) atau otot (intramuskular/IM). Bagi yang menggunakan tablet, penting untuk mengikuti saran dokter serta membaca petunjuk penggunaan. Tablet dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan dan tidak boleh dihancurkan atau dikunyah. Jangan mengubah dosis tanpa arahan medis. Apabila lupa minum obat, konsumsilah segera kecuali waktu untuk dosis berikut sudah dekat. Penghentian obat secara mendadak bisa menimbulkan efek putus obat, termasuk sindrom nyeri ekstrapiramidal yang menyebabkan gerakan otot yang tidak terkontrol.

    Efek Samping Chlorpromazine

    Chlorpromazine bisa menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Rasa kantuk atau mengantuk
    • Mulut kering
    • Hidung tersumbat
    • Penglihatan kabur
    • Sembelit
    • Kesulitan dalam ereksi atau orgasme Konsultasikan ke dokter jika efek samping berkelanjutan atau memburuk. Segera hubungi bantuan medis bila mengalami masalah pernapasan, tanda-tanda penyakit kuning, atau kondisi serius lainnya seperti sindrom neuroleptik malignan.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Chlorpromazine

    Berikut adalah beberapa peringatan penting saat menggunakan Chlorpromazine:

    • Hindari penggunaan jika memiliki alergi terhadap phenothiazines.
    • Beritahu dokter jika memiliki alergi sulfit atau mengalami gangguan kesehatan tertentu.
    • Jauhi penggunaan bersamaan dengan obat penenang atau alkohol.
    • Hindari paparan sinar matahari langsung.
    • Informasikan kepada dokter jika Anda menggunakan obat lain atau menjalani prosedur bedah.
    • Jangan mengendarai kendaraan yang memerlukan konsentrasi selama mengonsumsi obat ini.
    • Segera temui dokter jika ada tanda- tanda alergi, efek samping serius, atau overdosis.

    Efek Chlorpromazine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Chlorpromazine dikelompokkan dalam Kategori C, yang berarti risiko potensial terhadap janin telah teridentifikasi berdasarkan studi pada hewan, walaupun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya bila manfaatnya melebihi risiko. Obat ini juga dapat menembus ASI, jadi perlunya konsultasi medis sebelum penggunaan oleh ibu yang menyusui.

    Interaksi Chlorpromazine dengan Obat Lain

    Chlorpromazine berpotensi interaksi dengan obat-obatan lain, yang bisa meningkatkan risiko efek samping, seperti:

    • Obat penenang dan obat tidur
    • Antihistamin
    • Opioid
    • Obat bius dan alkohol
    • Obat Parkinson atau antidepresan trisiklik
    • Obat MAOI
    • Obat antihipertensi seperti metildopa, guanethidine, clonidine Selalu informasikan pada dokter mengenai obat lain yang Anda gunakan untuk meminimalisir risiko interaksi obat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait