Cinnarizine

    Cinnarizine adalah obat yang umum digunakan untuk meringankan gejala vertigo, tinnitus atau telinga berdenging, nistagmus, juga untuk mencegah rasa mual dan muntah yang berhubungan dengan gangguan di area telinga dalam semisal penyakit Meniere serta mencegah penyakit gerak pada saat melakukan perjalanan.

    Golongan obat: Antivertigo Merek dagang di Indonesia: Brazine, Goron, Merron 25, Narmig, Nariz, Perifas, Stugeron, Vertizine

    Apa Itu Cinnarizine?

    Cinnarizine merupakan sebuah agen medis yang dapat menghambat rangsangan berlebih di area telinga dalam yang bisa memicu vertigo dan rasa mual. Karena kemampuannya menimbulkan rasa kantuk, obat ini efektif mengurangi reaksi terhadap gangguan eksternal, termasuk ketika berada di dalam suatu perjalanan. Cinnarizine juga berfungsi sebagai antagonis kalsium, yang membantu melebarkan pembuluh darah dan melancarkan aliran darah, tidak hanya di telinga bagian dalam namun juga di seluruh bagian tubuh, sehingga obat ini juga bisa dipakai untuk mengatasi masalah sirkulasi darah di otak atau anggota tubuh lainnya.

    Dosis Cinnarizine

    Dosologi cinnarizine tergantung pada kondisi kesehatan dan umur pasien. Berikut ini dosis yang umum diresepkan:

    • Untuk kasus gangguan telinga dalam (seperti vertigo, tinnitus, nistagmus, mual, atau muntah):
      • Dewasa dan anak >12 tahun: 75 mg, sekali sehari atau 25 mg, tiga kali sehari.
    • Dalam rangka pencegahan rasa sakit karena perjalanan:
      • Dewasa dan anak >12 tahun: 25 mg, diminum sekitar 30 menit sebelum berpergian, bisa diulang setiap 6 jam.
      • Anak 6-12 tahun: 12.5 mg, juga diminum setidaknya 30 menit sebelum berpergian, dosis dapat diulang tiap 6 jam jika diperlukan.
    • Mengelola gejala gangguan di otak yang berkaitan dengan gangguan ingatan dan konsentrasi:
      • Dewasa: 75 mg, sekali sehari atau 25 mg, tiga kali sehari.
    • Untuk masalah sirkulasi darah perifer:
      • Dewasa: 50-75 mg, 2-3 kali sehari dengan dosis maksimal per hari adalah 225 mg.

    Aturan Pakai Cinnarizine

    Patuhi petunjuk dokter dan bacalah instruksi pada kemasan saat mengonsumsi cinnarizine. Jangan mengubah dosis tanpa konsultasi terlebih dahulu. Bisa dikonsumsi saat makan atau setelah makan, dan boleh dikunyah, dihisap, atau ditelan dengan air.

    Minumlah secara rutin sesuai jadwal untuk efektifitas terbaik. Bila terlupa, konsumsi segera jika waktu dosis berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah, lewatkan saja dan tidak perlu dosis ganda. Simpan obat ini di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Cinnarizine

    Cinnarizine dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Rasa kantuk di siang hari
    • Mual dan muntah
    • Peningkatan berat badan
    • Sakit kepala
    • Nyeri pada bagian ulu hati
    • Mulut menjadi kering
    • Kelelahan

    Jika gejala tersebut bertambah parah atau tidak mereda, segeralah konsultasi ke dokter. Bila terjadi reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, segera periksakan diri ke dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cinnarizine

    Beberapa perhatian yang harus diperhatikan sebelum memulai penggunaan cinnarizine mencakup:

    • Pastikan tidak ada alergi terhadap cinnarizine.
    • Informasikan dokter mengenai riwayat penyakit seperti porfiria, liver, Parkinson, ginjal, pembesaran prostat, kesulitan buang air kecil, glaukoma, epilepsi, kejang, atau obstruksi usus.
    • Hindari mengonsumsi alkohol saat sedang dalam perawatan dengan obat ini.
    • Sebaiknya tidak mengemudi atau melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi setelah menggunakan cinnarizine karena dapat menyebabkan pusing atau kantuk.
    • Konsumsilah sesuai dosis yang dianjurkan dan konsultasi pada dokter bila merencanakan kehamilan, sedang hamil atau menyusui.

    Efek Cinnarizine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Cinnarizine tergolong dalam Kategori B untuk ibu hamil, dimana belum terdapat bukti adanya risiko terhadap janin melalui penelitian pada binatang. Namun, studi pada manusia masih terbatas sehingga diperlukan konsultasi dengan dokter. Untuk ibu menyusui, cinnarizine belum diketahui dapat masuk ke dalam ASI atau tidak, dan tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu yang menyusui.

    Interaksi Cinnarizine dengan Obat Lain

    Cinnarizine dapat berinteraksi dengan berbagai obat, yang termasuk:

    • Barbiturat
    • Analgesik opioid
    • Antipsikotik
    • Antiansietas
    • Antidepresan trisiklik

    Interaksi ini berpotensi meningkatkan efek mengantuk. Penting untuk memberi tahu dokter mengenai semua obat yang dikonsumsi untuk menghindari kombinasi yang tidak diinginkan dan efek samping berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait