Clamoxyl

    Infeksi bakterial seperti tonsilitis, bronkitis, pneumonia, gonore, serta infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, kulit, dan saluran kencing kerap memerlukan pengobatan yang efektif. Dalam menghadapi kondisi-kondisi ini, Clamoxyl seringkali menjadi pilihan.

    Golongan obat: Antibiotik Penicillin Merek dagang: Clamoxyl

    Apa itu Clamoxyl?

    Clamoxyl merupakan antibiotik dengan komposisi amoxicilline tryhidrate yang kerap diresepkan untuk melawan infeksi bakterial, termasuk masalah seperti tonsilitis, bronkitis, pneumonia, gonore, serta infeksi pada berbagai bagian tubuh seperti telinga, hidung, tenggorokan, kulit, dan saluran kencing. Selain itu, Clamoxyl kadang digunakan bersama klaritromisin untuk terapi sakit maag yang diakibatkan oleh bakteri Helicobacter pylori, seringnya dikombinasikan dengan lansoprazole yang berfungsi sebagai penekan asam lambung.

    Dosis Clamoxyl

    Pada orang dewasa, dosis umum Clamoxyl adalah 500 mg yang diambil secara oral setiap 8 jam. Sementara, untuk pencegahan bakteri Endokarditis, disarankan dosis sebanyak 2 g yang dikonsumsi satu jam sebelum melakukan prosedur. Bagi anak-anak, dosis yang dianjurkan berkisar antara 50 mg/kg hingga 80 mg/kg, dimakan secara oral satu jam sebelum melakukan tindakan medis tertentu. Clamoxyl tersedia dalam bentuk sediaan bubuk dengan konsentrasi 250mg atau 500mg.

    Aturan Pakai Clamoxyl

    Pastikan mengonsumsi Clamoxyl sesuai anjuran dokter. Dosis harus sesuai petunjuk pada label dan tidak boleh diminum lebih besar, lebih kecil, atau lebih lama dari yang disarankan. Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan darah rutin dan memonitor kondisi ginjal serta hati selama terapi dengan Clamoxyl, terutama ketika digunakan bersama klaritromisin dan/atau lansoprazole. Penting juga untuk tidak melewatkan dosis dan tidak menghentikan pengobatan terlalu dini, karena hal ini berisiko meningkatkan kejadian resistensi antibiotik. Jangan membagikan Clamoxyl dengan orang lain dan simpan obat sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tepat.

    Efek Samping Clamoxyl

    Pemakaian Clamoxyl bisa menimbulkan beberapa efek samping, meski tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut. Beberapa efek yang mungkin muncul:

    • Reaksi alergi seperti ruam kulit atau pembengkakan
    • Kesulitan bernapas
    • Urin yang berwarna gelap
    • Kulit berwarna kemerahan, mengupas, atau melepuh
    • Diare
    • Perut sakit
    • Pusing Segala kekhawatiran mengenai efek samping yang dirasakan harus dikonsultasikan dengan dokter atau apoteker.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Clamoxyl

    Sebelum menggunakan Clamoxyl, perlu diperhatikan beberapa hal seperti:

    • Hindari penggunaan apabila memiliki alergi terhadap Clamoxyl atau antibiotik penisilin lainnya
    • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap sefalosporin atau kondisi medis tertentu
    • Ketahui bahwa Clamoxyl bisa memengaruhi efektivitas pil KB
    • Jika anda menyusui, pertimbangkan bahwa Clamoxyl bisa masuk ASI yang kemungkinan membahayakan bayi
    • Kasus diare berat selama mengonsumsi Clamoxyl bisa merupakan tanda infeksi baru, segera kontak dokter Selalu konsultasi dengan dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

    Efek Clamoxyl untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Informasi tentang penggunaan Clamoxyl selama masa kehamilan dan menyusui belum sepenuhnya jelas. Manfaat dan risiko harus selalu dibicarakan dengan dokter Anda sebelum memutuskan untuk menggunakan obat ini selama kehamilan atau menyusui.

    Interaksi Clamoxyl dengan Obat Lain

    Antibiotik Clamoxyl bisa interaksi dengan berbagai obat, yang bisa mengubah cara obat berfungsi atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Antara lain, obat-obatan tersebut bisa termasuk:

    • Antikoagulan
    • Allopurinol
    • Probenesid
    • Kloramfenikol
    • Makrolid
    • Sulfonamid
    • Tetrasiklin Pastikan untuk selalu menginformasikan kepada dokter dan apoteker tentang semua obat yang Anda gunakan, baik itu obat resep, non-resep, maupun produk herbal agar interaksi yang tidak diinginkan dapat dihindari.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait