Clozapine

    Clozapine diterapkan sebagai pengobatan bagi gejala skizofrenia, dimana kondisi mental tersebut mengakibatkan pasien mengalami halusinasi, delusi, serta gangguan dalam berpikir dan bertindak. Obat ini juga diindikasikan untuk pengelolaan gejala psikosis pada pasien dengan sindrom Parkinson.

    Golongan obat: Antipsikotik Merek dagang: Clorilex, Clozapine, Clozaril, Clozer, Cycozam, Lozap, Nucloz, Nuzip, Sizoril

    Apa Itu Clozapine?

    Clozapine adalah obat antipsikotik yang bekerja dengan mengatur neurotransmiter di otak termasuk dopamin, histamin, dan serotonin. Keseimbangan kimia otak yang tercapai membantu meredakan gangguan skizofrenia atau psikosis. Selain itu, Clozapine membantu pasien skizofrenia berpikir dengan lebih jernih dan mengurangi risiko perilaku berbahaya pada diri sendiri. Namun, obat ini juga dapat menurunkan imunitas tubuh, sehingga hanya akan diresepkan jika metode pengobatan lain tidak membuahkan hasil.

    Dosis Clozapine

    Dokter akan menentukan dosis Clozapine berdasarkan kondisi spesifik pasien. Dosis awal untuk dewasa biasanya adalah 12,5 mg satu atau dua kali pada hari pertama, dengan peningkatan dosis bertahap sesuai anjuran dokter. Dosis standar biasanya berkisar pada 200 hingga 450 mg per hari, dengan batas maksimum 900 mg per hari. Sedangkan untuk lansia, dimulai dengan 12,5 mg sekali sehari, yang bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan.

    Aturan Pakai Clozapine

    Gunakan Clozapine sesuai petunjuk dokter dan bacalah instruksi pada kemasan. Tidak boleh mengubah dosis tanpa persetujuan medis. Clozapine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan dan diusahakan untuk diambil pada waktu yang sama setiap hari demi efektivitas optimal obat. Jika terlewat dosis, konsumsi segera ketika ingat, namun jika jadwal dosis berikutnya sudah dekat, lewati dan jangan menggandakan dosis. Konsultasi dengan dokter jika terlewat dosis selama dua hari atau lebih. Jangan berhenti minum Clozapine tiba-tiba untuk menghindari gejala buruk. Pastikan untuk berkonsultasi secara teratur dengan dokter dan menjalani tes darah selama menggunakan obat ini. Simpan Clozapine pada suhu ruangan yang kering dan terlindung dari sinar matahari.

    Efek Samping Clozapine

    Setelah mengonsumsi Clozapine beberapa efek samping mungkin terjadi, diantaranya:

    • Kantuk
    • Sakit kepala atau pusing
    • Produksi air liur yang berlebihan
    • Heartburn
    • Sendawa
    • Gangguan penglihatan
    • Sembelit
    • Kenaikan berat badan Periksakan ke dokter jika efek samping berkelanjutan atau memburuk. Segera hubungi praktisi kesehatan jika ada reaksi alergi obat atau efek samping berat seperti mual, muntah, demam, gangguan tidur, kesulitan kandung kemih, akathisia, kejang, atau mendadak pingsan.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Clozapine

    Berikut beberapa pertimbangan penting sebelum mengonsumsi Clozapine:

    • Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi Anda.
    • Diskusikan dengan dokter apabila memiliki kondisi kesehatan seperti kelainan darah, gangguan pernapasan, atau penyakit hati dan ginjal.
    • Beritahukan sebelumnya jika mempunyai riwayat penyakit jantung atau stroke.
    • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi penuh setelah minum Clozapine.
    • Komunikasikan dengan dokter obat lain yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi buruk.
    • Hindari merokok selama menggunakan obat ini.
    • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi atau efek samping serius saat menggunakan Clozapine.

    Efek Clozapine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Untuk ibu hamil, Clozapine masuk dalam Kategori C dan hanya direkomendasikan jika manfaat yang diharapkan lebih besar dari risiko. Sementara itu, obat ini dapat masuk ke dalam ASI, sehingga penting bagi ibu menyusui untuk mempertimbangkan risiko serta berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Clozapine.

    Interaksi Clozapine dengan Obat Lain

    Clozapine dapat menimbulkan interaksi dengan beberapa jenis obat, mencakup:

    • Obat antihistamin, benzodiazepine, atau opioid yang meningkatkan risiko kantuk berlebih.
    • Ondansetron, pimozide, papaverine, atau sertraline yang meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
    • Phenylbutazone, primaquine, atau procainamide yang meningkatkan risiko penurunan jumlah sel darah putih.
    • Ciprofloxacin, fluvoxamine, atau pil KB yang dapat meningkatkan kadar dan efek Clozapine.
    • Asam valproat yang meningkatkan risiko kejang.
    • Lithium yang meningkatkan risiko neuroleptic malignant syndrome. Minuman dengan kafein dapat meningkatkan efek samping kafein Clozapine seperti jantung berdebar. Batasi atau hindari konsumsi minuman berkafein selama menggunakan obat ini.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait