Erysanbe

    Menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri membutuhkan antibiotik tertentu. Di Indonesia, salah satu antibiotik yang sering digunakan adalah Erysanbe.

    Golongan obat: Antibiotik makrolida Merek dagang: Erysanbe, Eritromisin

    Apa itu Erysanbe?

    Erysanbe mengandung erythromycin, yang termasuk dalam kelas antibiotik makrolida. Antibiotik ini berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Obat ini digunakan secara eksklusif berdasarkan resep dokter untuk pengobatan berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, tertentu penyakit menular seksual, serta infeksi saluran kemih dan telinga. Erysanbe juga efektif untuk pencegahan demam rematik. Namun, perlu diperhatikan bahwa obat ini tidak efektif terhadap infeksi virus, seperti flu dan demam.

    Dosis Erysanbe

    Dalam penggunaan Erysanbe, tindakan medis pasti perlu disertai dengan resep dan anjuran dokter. Erysanbe hadir dalam bentuk tablet dengan dosis 500 mg yang dikonsumsi setiap 6 jam sekali untuk berbagai kondisi pada orang dewasa, termasuk chancroid, pneumonia, uretritis non gonore, infeksi chlamydia, dan profilaksis demam rematik. Untuk anak-anak, dosisnya dihitung berdasarkan berat badan dan dibagi menjadi beberapa pemberian setiap 6 jam. Pada kedua kasus, dosis dan durasi pengobatan harus selalu sesuai dengan petunjuk dokter.

    Aturan Pakai Erysanbe

    Dalam menggunakan Erysanbe, penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan tidak mengubah dosis tanpa konsultasi. Tablet sebaiknya kunyah sebelum ditelan dan dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Penting untuk tetap konsumsi obat ini sesuai jadwal yang ditentukan, bahkan jika Anda merasakan perbaikan. Sebelum melakukan tes medis, beritahu dokter Anda tentang penggunaan Erysanbe untuk menghindari hasil yang salah.

    Efek Samping Erysanbe

    Efek samping dari Erysanbe bisa terjadi dan umumnya akan mereda sendiri, termasuk:

    • Sakit perut
    • Diare
    • Mual dan muntah
    • Hilangnya nafsu makan

    Namun, jika efek samping berlanjut atau muncul gejala serius seperti reaksi alergi, gangguan pernapasan, nyeri perut ekstrim, masalah pendengaran, atau masalah hati, Anda harus segera mencari bantuan medis.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Erysanbe

    Ada beberapa pertimbangan saat menggunakan Erysanbe, tolong ikuti:

    • Berikan informasi tentang alergi atau sensitivitas terhadap erythromycin.
    • Diskusikan riwayat masalah hati atau ginjal.
    • Informasikan semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan herbal.
    • Hindari kombinasi dengan obat tertentu seperti lovastatin atau cisapride.
    • Jika memiliki masalah jantung atau risiko aritmia, segera diskusikan dengan dokter.

    Efek Erysanbe untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Keamanan Erysanbe bagi ibu hamil dan menyusui belum terkonfirmasi sepenuhnya. FDA mengklasifikasikan obat ini dalam kategori B yang menunjukkan risiko rendah berdasarkan penelitian. Namun, sangat penting bagi wanita hamil atau menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Erysanbe dengan Obat Lain

    Erysanbe dapat berinteraksi dengan beragam obat lain, termasuk:

    • Acalabrutinib
    • Alfuzosin
    • Amprenavir

    Hindari penggunaan bersamaan tanpa mendapat petunjuk dokter. Tidak semua interaksi disebutkan, oleh karena itu catat semua obat yang Anda gunakan dan diskusikan dengan dokter untuk mencegah interaksi yang berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait