Filgrastim

    Filgrastim merupakan obat yang dipergunakan untuk menangani neutropenia yang sering terjadi pada penderita kanker, setelah menjalani kemoterapi, atau pasca transplantasi sumsum tulang. Obat ini juga bermanfaat dalam merangsang pembentukan sel stem darah dalam pengobatan untuk jenis kanker tertentu.

    Golongan obat: Agen haematopoietik Merek dagang di Indonesia: Filgia, Leucogen, Neukine

    Apa itu Filgrastim?

    Filgrastim adalah sebuah agen hematopoietik yang dibuat secara sintetis dan mirip dengan colony stimulating factor (CSF) yang secara natural ada di dalam tubuh. Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan produksi sel-sel darah putih, khususnya neutrofil, yang berperan penting dalam pertahanan tubuh melawan infeksi, terutama yang disebabkan oleh bakteri.

    Dosis Filgrastim

    Dosis filgrastim ditetapkan oleh dokter dengan pendekatan individual berdasarkan kondisi pasien, termasuk berat badan. Dosis ini diadaptasi untuk tujuan penggunaan yang beragam, dari mengatasi neutropenia hasil dari penggunaan kemoterapi sampai merangsang pengeluaran sel stem darah untuk pengobatan kanker darah.

    Aturan Pakai Filgrastim

    Para pasien harus mematuhi instruksi dokter saat menggunakan filgrastim. Pemberian filgrastim dilakukan melalui suntikan subkutan atau infus intravena dan hanya boleh dilaksanakan oleh tenaga medis profesional. Disarankan juga melakukan pemeriksaan darah rutin selama terapi dengan filgrastim berlangsung.

    Efek Samping Filgrastim

    Penggunaan filgrastim dapat memberikan beberapa efek samping, seperti:

    • Peradangan dan gatal di tempat suntikan
    • Nyeri otot atau persendian
    • Sakit kepala dan pusing
    • Rasa mual dan muntah
    • Perubahan selera makan
    • Gangguan tidur
    • Gangguan pencernaan
    • Rambut yang rontok
    • Kelelahan

    Perhatikan gejala dan hubungi dokter jika ada efek samping yang tidak membaik atau malah memburuk, serta segera cari pertolongan medis jika memiliki reaksi alergi atau efek samping yang lebih parah.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Filgrastim

    Sebelum memulai terapi filgrastim, pasien perlu memperhatikan beberapa hal seperti:

    • Memiliki histori alergi terhadap filgrastim atau pegfilgrastim
    • Riwayat atau kondisi leukemia mieloblastik kronis dan penyakit mieloproliferatif
    • Mengalami gangguan perdarahan atau respirasi
    • Kondisi penyakit ginjal, leukositosis, atau trombositopenia
    • Sedang menjalani terapi radiasi
    • Rencana mendatang seperti perawatan gigi atau operasi
    • Penggunaan obat lain, suplemen, atau produk herbal
    • Status kehamilan dan menyusui

    Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi untuk mencegah timbulnya interaksi obat atau efek samping yang tidak diinginkan.

    Efek Filgrastim untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Filgrastim masuk dalam kategori C untuk ibu hamil dan menyusui, yang artinya studi pada hewan menunjukkan adanya efek terhadap janin, tetapi belum ada penelitian pada manusia. Obat ini seharusnya hanya digunakan jika manfaat yang diharapkan melebihi risiko. Selalu konsultasikan penggunaan filgrastim dengan dokter jika Anda hamil atau menyusui.

    Interaksi Filgrastim dengan Obat Lain

    Filgrastim dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, yang mungkin menyebabkan:

    • Perburukan neutropenia apabila dikombinasikan dengan fluorouracil
    • Peningkatan efeknya saat digunakan bersamaan dengan lithium
    • Risiko efek samping meningkat dengan bleomycin atau cyclophosphamide

    Selalu berikan informasi kepada dokter tentang semua obat yang sedang Anda gunakan untuk menghindari potensi interaksi yang berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait