Fluconazole

    Fluconazole merupakan agen antijamur yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi jamur, termasuk candidiasis yang disebabkan oleh jamur Candida. Obat ini dapat diaplikasikan pada berbagai area tubuh yang terinfeksi seperti kulit, vagina, mulut, tenggorokan, sampai ke organ dalam seperti paru-paru dan darah.

    Golongan obat: Antijamur jenis azole Merek dagang: Candipar, Cryptal, Diflucan, FCZ, Fluconazole, Flucoral, Fludis, Fluxar, Govazol, Kifluzol, Quazol, dan Zemyc.

    Apa Itu Fluconazole?

    Fluconazole adalah obat yang diresepkan untuk menangani infeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh jamur Candida dan Cryptococcus. Penggunaannya merentang luas mulai dari infeksi di kulit hingga infeksi sistemik seperti meningitis cryptococcal dan perlindungan bagi individu dengan sistem imun yang terganggu, seperti pengidap HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi. Fluconazole dapat mengganggu pembentukan ergosterol yang vital bagi struktur sel jamur, sehingga dapat menyebabkan kematian sel-sel jamur tersebut.

    Dosis Fluconazole

    Dosis fluconazole yang dianjurkan bergantung pada jenis dan keparahan infeksi, serta kondisi imun pasien. Fluconazole dikemas dalam berbagai bentuk seperti tablet, kapsul, infus, dan injeksi. Dosis umum fluconazole meliputi 150 mg sebagai dosis tunggal untuk mengobati kandidiasis genital dan dapat bervariasi untuk infeksi jamur sistemik dan kronis. Lamaran pengobatan dengan fluconazole bisa beragam, tergantung respons pasien terhadap pengobatan dan kondisi sistem imun pasien.

    Aturan Pakai Fluconazole

    Untuk penggunan intravena, fluconazole harus diberikan oleh tenaga medis profesional. Jika menggunakan fluconazole oral, ikuti petunjuk dokter dan bacalah petunjuk penggunaan pada kemasan. Jangan hentikan pengobatan sebelum waktu yang ditentukan untuk mencegah pertumbuhan jamur kembali. Konsumsi obat dengan air putih, dapat sebelum atau sesudah makan, dan pada waktu yang sama setiap harinya. Jika terlepas dosis, konsumsi sesegera mungkin kecuali jika sudah dekat dengan dosis berikutnya; jangan menggandakan dosis. Simpan di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya matahari.

    Efek Samping Fluconazole

    Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi fluconazole adalah:

    • Pusing atau sakit kepala
    • Rasa tidak nyaman di perut
    • Mual dan muntah
    • Kehilangan rambut
    • Gangguan fungsi indera pengecap
    • Diare Segera temui dokter jika efek samping tidak kunjung mereda atau semakin parah. Periksa ke dokter secepatnya jika terjadi gejala alergi obat atau efek samping serius seperti ruam kulit, gangguan liver, jantung berdebar, tubuh terasa lelah tak terkira, mudah memar atau berdarah, kejang, atau dizziness yang amat sangat.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fluconazole

    Beberapa peringatan dan perhatian sebelum menggunakan fluconazole, meliputi:

    • Informasikan pada dokter mengenai riwayat alergi, khususnya terhadap antijamur jenis azole.
    • Beritahu dokter mengenai kondisi medis yang dimiliki seperti penyakit ginjal, liver, jantung, atau gangguan sistem imun.
    • Gunakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan saat menggunakan obat ini dan konsultasikan penggunaan obat saat hamil atau menyusui.
    • Hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi setelah konsumsi obat ini karena dapat menyebabkan pusing.
    • Informasikan pada dokter apabila Anda menggunakan obat lain untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya.

    Efek Fluconazole untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Fluconazole tergolong dalam kategori C dan D untuk penggunaan pada ibu hamil tergantung pada dosis dan kondisi, sedangkan fluconazole ditemukan dalam ASI dalam jumlah kecil sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter sebelum digunakan bagi ibu menyusui.

    Interaksi Fluconazole dengan Obat Lain

    Fluconazole dapat berinteraksi dengan obat-obat lain, berpotensi meningkatkan risiko efek samping seperti aritmia, gangguan pernapasan, hypoglycemia, perdarahan, atau interaksi yang mempengaruhi efektivitas pengobatan seperti penurunan kadar fluconazole. Antara lain obat yang berinteraksi adalah astemizole, quinidine, warfarin, ciclosporin, simvastatin, atorvastatin, dan rifampicin. Selalu informasikan pada dokter tentang obat-obatan yang sedang Anda gunakan untuk mencegah interaksi obat yang berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait