Fluoxetine

    Fluoxetine digunakan untuk mengobati kondisi seperti depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan pramenstruasi disforik, bulimia, dan serangan panik. Penggunaan obat ini harus atas rekomendasi dokter dan tersedia dalam bentuk tablet.

    Golongan obat: Antidepresan Merek dagang: Antiprestin, Deprezac, Doxetin, Elizac, Fluoxetine Hydrochloride, Nopres, Noxetine, Prestin, Prozac, Sactine, Zac

    Apa itu Fluoxetine?

    Fluoxetine adalah jenis antidepresan yang berfungsi meningkatkan tingkat serotonin di otak, yang penting dalam mengontrol emosi, tidur, dan selera makan. Senyawa ini mampu mendukung pengelolaan berbagai masalah kesehatan mental dengan cara memperbanyak jumlah serotonin.

    Golongan Obat resep
    Kategori Antidepresan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)
    Manfaat Mengobati depresi, serangan panik, OCD, bulimia, gangguan pramenstruasi disforik
    Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak di atas 7 tahun
    Untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Belum cukup bukti pada wanita hamil, namun studi pada hewan menunjukkan beberapa efek samping pada janin. Hanya disarankan jika manfaat lebih besar dari risiko. Pemakaian harus seizin dokter karena dapat menembus ASI.
    Bentuk obat Tablet

    Dosis Fluoxetine

    Dosis obat fluoxetine ditentukan oleh profesional kesehatan berdasarkan keadaan pasien dan umurnya. Beberapa panduan dosis termasuk:

    • Untuk Depresi:
      • Dewasa: Mulai dengan 20 mg sehari, maksimal 60 mg.
      • Anak-anak ≥8 tahun: Mulai dengan 10 mg, kemudian 20 mg setelah 1-2 minggu.
    • OCD:
      • Dewasa: Mulai dengan 20 mg per hari bisa ditingkatkan sampai 60 mg.
      • Anak-anak ≥7 tahun: Mulai dengan 10 mg, bisa ditingkat ke 20 mg setelah 2 minggu dan kemungkinan sampai 60 mg.
    • Gangguan pramenstruasi disforik:
      • Dewasa: 20 mg per hari dimulai 14 hari sebelum menstruasi sampai hari pertama haid.
    • Bulimia:
      • Dewasa: Dosis tunggal 60 mg per hari.
    • Serangan panik:
      • Dewasa: Mulai dengan 10 mg sehari bisa ditingkatkan menjadi 20 mg setelah seminggu hingga maksimal 60 mg.

    Aturan Pakai Fluoxetine

    Mengonsumsi fluoxetine harus sesuai dengan petunjuk dokter dan panduan pada kemasan. Jangan perubahan dosis tanpa konsultasi medis. Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan dan pastikan menelannya utuh dengan air. Konsumsilah obat secara teratur di waktu yang sama setiap hari, dan segera minum jika dosis terlewat kecuali jika waktu dosis berikutnya sudah dekat. Jangan hentikan penggunaan fluoxetine tanpa anjuran dokter, meskipun kondisi telah membaik, dan penyimpanannya harus di tempat yang kering, sejuk, dan terlindung dari cahaya langsung.

    Efek Samping Fluoxetine

    Beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh fluoxetine antara lain:

    • Rasa kantuk atau menguap
    • Sakit kepala atau pusing
    • Insomnia
    • Kehilangan nafsu makan
    • Tremor
    • Mual dan muntah
    • Diare
    • Mulut kering

    Apabila efek samping menjadi serius atau jika terjadi reaksi alergi, segera hubungi dokter, termasuk bila muncul pikiran bunuh diri atau efek samping lain yang lebih berat.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fluoxetine

    Penggunaan fluoxetine harus di bawah pengawasan medis, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

    • Informasikan tentang alergi yang dimiliki untuk menghindari reaksi terhadap obat ini.
    • Diskusikan kondisi medis yang dialami, termasuk sirosis, masalah ginjal, diabetes, epilepsi, glaukoma, ulcer, atau penyakit hati.
    • Beritahu jika memiliki riwayat gangguan mental, penyalahgunaan NAPZA, atau pikiran bunuh diri.
    • Hindari aktivitas yang memerlukan konsentrasi seperti mengemudi pasca mengonsumsi fluoxetine karena bisa menimbulkan pusing dan kantuk.
    • Informasikan riwayat penggunaan fluoxetine kepada dokter jika ada rencana prosedur medis atau operasi.
    • Beri tahu dokter tentang kehamilan, menyusui, atau rencana hamil.
    • Jangan gunakan fluoxetine bersama obat MAOI dan sebutkan semua obat yang sedang dikonsumsi untuk mencegah interaksi yang merugikan.
    • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau efek samping serius atau adanya keinginan untuk melukai diri sendiri.

    Efek Fluoxetine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Obat fluoxetine masuk dalam kategori C untuk penggunaan oleh ibu hamil dimana belum ada bukti yang memadai untuk manusia namun telah terbukti berisiko pada hewan percobaan. Oleh karena itu, digunakan hanya bila manfaatnya melebihi risiko terhadap janin. Konsultasikan dengan dokter terkait pemanfaatan fluoxetine selama kehamilan dan menyusui, karena obat ini dapat beralih ke dalam ASI.

    Interaksi Fluoxetine dengan Obat Lain

    Fluoxetine memiliki potensi interaksi obat dengan:

    • Obat lithium, tramadol, atau SSRI lainnya, yang bisa meningkatkan risiko sindrom serotonin.
    • Penggunaan bersama OAINS atau antikoagulan dapat meningkatkan risiko pendarahan.
    • Obat bupropion berpotensi tingkatkan risiko kejang.
    • Penggunaan bersama phenytoin atau carbamazepine dapat meningkatkan efek samping.
    • Amiodarone atau klorokuin dapat menimbulkan gangguan irama jantung yang serius.

    Konsultasi dengan dokter sebelum menggabungkan fluoxetine dengan obat lain untuk menghindari efek interaksi yang membahayakan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait