Fluphenazine

    Fluphenazine kerap diresepkan oleh dokter untuk mengatasi gangguan skizofrenia serta gejala psikotik termasuk pengalaman halusinasi dan delusi. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan arahan dokter yang meresepkannya.

    Golongan obat: Antipsikotik phenothiazine Merek dagang: Sikzonoate

    Apa itu Fluphenazine?

    Fluphenazine adalah anggota dari kelas obat antipsikotik yang bekerja dengan cara menstabilkan neurotransmitter di otak. Efektif dalam mengurangi halusinasi dan mendukung pasien skizofrenia untuk memiliki pemikiran yang lebih terstruktur serta merasa lebih tenang, yang memungkinkan mereka untuk lebih melaksanakan tugas sehari-hari. Meskipun manjur dalam meredakan gejala psikosis, fluphenazine diindikasikan tidak untuk kondisi psikosis yang dipicu oleh demensia karena dapat meningkatkan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskuler dan infeksi.

    Dosis Fluphenazine

    Dokter akan menentukan dosis fluphenazine yang cocok berdasarkan kondisi medis pasien. Obat ini tersedia di Indonesia dalam bentuk cairan yang diberikan lewat suntikan intramuskular atau subkutan. Dewasa biasanya memulai dengan dosis antara 12,5 hingga 25 mg per hari, dengan pemeliharaan dosis 12,5 hingga 100 mg setiap 2 hingga 6 minggu, dan dosis maksimum 100 mg setiap kali pemberian. Untuk lansia, dosis awal yang disarankan adalah 6,25 mg per hari atau lebih rendah, tergantung pada tanggapan pasien terhadap obat tersebut.

    Aturan Pakai Fluphenazine

    Suntikan fluphenazine diberikan oleh tenaga medis di bawah pengawasan dokter, baik melalui otot atau bawah kulit. Penting untuk diingat untuk mengikuti jadwal pemeriksaan dan kontrol dengan dokter guna memantau kondisi dan respon terhadap pengobatan. Tidak diperkenankan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Selain itu, pengecekan secara rutin pada fungsi hati dan ginjal, kadar kolesterol, gula darah, elektrolit, kemampuan penglihatan, dan status hematologis mungkin diperlukan.

    Efek Samping Fluphenazine

    Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan fluphenazine:

    • Ketidaknyamanan dan kemerahan di situs injeksi
    • Mengantuk
    • Sakit kepala atau vertigo
    • Keringat dingin
    • Mulut kering
    • Mual
    • Penurunan nafsu makan dan berat badan
    • Sembelit Terdapat pula efek samping yang lebih serius. Segera kunjungi dokter jika Anda:
    • Merasa gelisah
    • Mengalami wajah kaku tanpa ekspresi
    • Salivasi berlebihan
    • Deteriorasi mood
    • Delusi dan halusinasi yang memburuk
    • Rasa bingung
    • Mimpi buruk
    • Retensi urin
    • Pembengkakan kaki
    • Ruam mirip kupu-kupu di wajah
    • Gangguan menstruasi
    • Laktasi spontan dan pembesaran payudara pada pria
    • Tardive dyskinesia
    • Reaksi kulit akibat sinar matahari Kunjungan ke instalasi gawat darurat dianjurkan pada:
    • Tanda neuroleptic malignant syndrome
    • Ereksi nyeri atau berkepanjangan
    • Simptom infeksi
    • Masalah penglihatan
    • Indikasi hepatotoxicity
    • Syncope
    • Convulsions
    • Alergi serius terhadap obat

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fluphenazine

    Beberapa aspek yang penting untuk dipertimbangkan sebelum menggunakan fluphenazine meliputi:

    • Alergi terhadap phenothiazines
    • Tidak dianjurkan untuk anak di bawah 12 tahun
    • Harus dikonsultasikan pada pasien lansia
    • Riwayat kelainan saraf, liver, hematologi, depresi, pheochromocytoma, dan konsumsi sedatif dalam dosis tinggi
    • Kondisi seperti glaukoma, BPH, penyakit kardiovaskular, renal, Parkinson, hipotiroidism, myasthenia gravis, defisiensi kalsium, epilepsy, asthma, diabetes, kanker payudara, sindrom Reye, dan alkoholisme
    • Paparan fosfat insektisida
    • Risiko hipertermia pada cuaca panas
    • Sensitivitas tinggi pada sinar matahari, menjelang beroperasi, dan operasi gigi
    • Dampak obat yang mengganggu kemampuan mengemudi atau operasi mesin
    • Pasien hamil atau menyusui dan mereka yang merencanakan kehamilan
    • Interaksi obat dengan pengobatan lain yang sedang dijalani

    Efek Fluphenazine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Ketika digunakan oleh ibu hamil, fluphenazine masuk dalam kategori C di mana studi pada hewan menunjukkan adanya risiko terhadap fetus, namun belum ada bukti jelas pada wanita hamil. Penggunaannya diperbolehkan hanya jika manfaat yang diharapkan melampaui risiko terhadap janin. Bagi ibu menyusui, fluphenazine dapat terdeteksi dalam ASI dan tidak dianjurkan bagi ibu menyusui untuk mengonsumsi obat ini.

    Interaksi Fluphenazine dengan Obat Lain

    Fluphenazine dapat bereaksi dengan obat lain, menyebabkan interaksi yang meningkatkan risiko beberapa kondisi seperti:

    • Peningkatan interval QT dengan antiaritmia, antidepresan tetrasiklik, antipsikotik lain, lithium, kina, sparfloxacin, atau terfenadine
    • Depresi pernapasan, koma, atau mortalitas dengan opioid
    • Efek samping antihistamin seperti kantuk, penglihatan kabur, dan xerostomia
    • Risiko pusing, mengantuk, kebingungan, serta susah fokus dengan barbiturates atau sedatif
    • Pengurangan efektivitas antiparkinson dan antikonvulsan, epinefrin, clonidine
    • Pendarahan dengan antikoagulan seperti warfarin
    • Efek samping antikolinergik, kortikosteroid, digoxin, relaksan otot
    • Hipotensi dengan ACE inhibitor, diuretik thiazide, MAOI, beta blocker, atau ARB
    • Extrapyramidal syndrome dengan methyldopa

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait