Fosfomisin Trometamol

    Infeksi pada saluran urin adalah kondisi umum yang sering ditemui, khususnya pada wanita. Untuk mencegah infeksi ini berkembang menjadi lebih serius, penggunaan antibiotik sangat diperlukan. Dokter seringkali meresepkan fosfomisin trometamol sebagai salah satu pilihan pengobatan.

    Golongan obat: Antibiotik Merek dagang: Monuril

    Apa itu Fosfomisin Trometamol?

    Fosfomisin trometamol merupakan antibiotik yang umumnya digunakan dalam pengobatan infeksi saluran kemih, termasuk sistitis atau infeksi pada kandung kemih. Antibiotik ini efektif membunuh dan menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi. Terkadang, fosfomisin juga dipakai untuk kondisi infeksi lainnya namun harus dengan resep dokter. Antibiotik ini tidak efektif untuk infeksi yang diakibatkan oleh virus, seperti pada kasus flu.

    Dosis Fosfomisin Trometamol

    Penentuan dosis fosfomisin trometamol ditujukan oleh dokter yang mempertimbangkan beberapa faktor seperti usia dan kondisi pasien. Beberapa contoh dosis umum dari fosfomisin trometamol yang diberikan dokter adalah:

    Untuk Sistitis Akut Tanpa Komplikasi

    • Dewasa: Sebanyak 3 gram fosfomisin trometamol dalam bentuk granul, diminum sekali.
    • Anak-anak 12 tahun ke atas: Dosis sama dengan dewasa.

    Untuk Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

    • Dewasa: 3 gram granul fosfomisin diminum 3 jam sebelum prosedur diagnostik atau bedah transurethral. Kemudian, dosis sama diulang 24 jam pasca prosedur.

    Aturan Pakai Fosfomisin Trometamol

    Patuhi petunjuk dokter dalam mengonsumsi fosfomisin trometamol dan tidak mengubah dosis tanpa konsultasi dokter. Saat akan digunakan, tuangkan fosfomisin trometamol granul dari saset ke dalam gelas, tambahkan 120 mL air suhu ruang atau dingin dan aduk hingga larut. Minumlah segera setelah dibuat. Idealnya, obat ini diminum ketika perut kosong, sebelum atau setelah makan 2-3 jam, dan bisa juga sebelum tidur dengan syarat telah buang air kecil. Dokter akan menentukan durasi pengobatan berdasarkan kondisi infeksi.

    Efek Samping Fosfomisin Trometamol

    Fosfomisin trometamol mungkin menimbulkan efek samping seperti:

    • gatal di area genital
    • nyeri selama aktivitas seksual
    • keputihan kental dan berwarna putih Efek samping lain yang lebih serius meliputi:
    • darah dalam urine
    • sensasi panas saat buang air kecil
    • batuk
    • kesulitan buang air kecil
    • demam
    • rasa menggigil
    • nyeri pada bagian punggung bawah. Sebaiknya cari bantuan medis jika efek samping tidak mereda.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Fosfomisin Trometamol

    Konsumsi fosfomisin trometamol tidak dianjurkan bagi individu yang mengalami hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungannya. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

    • Informasikan kepada dokter mengenai adanya alergi yang dimiliki
    • Beritahu dokter tentang kondisi kesehatan seperti asma atau penyakit hati
    • Sampaikan jika sedang hamil atau menyusui
    • Jangan gunakan bagi yang mengidap penyakit ginjal berat atau menjalani hemodialisis

    Efek Fosfomisin Trometamol untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Fosfomisin kadang-kadang masih dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mengatasi infeksi saluran kemih. Namun, penting untuk selalu memberitahu dokter tentang kehamilan Anda untuk memastikan keamanan dari penggunaannya. Selain itu, fosfomisin mungkin tersedia dalam ASI, sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter jika anda sedang menyusui.

    Interaksi Fosfomisin Trometamol dengan Obat Lain

    Berbagai obat dapat berinteraksi dengan fosfomisin trometamol, seperti:

    • Obat GERD termasuk metoklopramid yang dapat mengurangi volume urine
    • Antikoagulan seperti acenocoumarol yang dapat meningkatkan risiko pendarahan. Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker berkenaan obat yang Anda konsumsi untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait