Apa itu Gentamicin?
Gentamicin adalah salah satu jenis antibiotik aminoglikosida yang efektif untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dengan mengganggu pembentukan protein vital untuk dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan kematian bakteri. Artikel ini lebih menitikberatkan pada gentamicin yang diberikan melalui suntikan atau infus. Gentamicin sering digunakan dalam bentuk topikal, ophthalmic, dan tetes telinga untuk mengatasi infeksi lokal.
Dosis Gentamicin
Gentamicin disuntikkan melalui berbagai cara seperti infus, injeksi intravena, intramuskular, intratekal, atau intraventrikular tergantung keperluan. Dokter akan menentukan dosis berdasarkan berat badan, umur, dan keparahan infeksi pasien. Dewasa biasanya menerima dosis 3-5 mg/kgBB dibagi ke dalam tiga dosis harian bila infeksi cukup parah, dicontohkan untuk infeksi berat dapat diberi selama 7-10 hari. Anak-anak dibagi menjadi beberapa kisaran umur dengan dosis yang berbeda-beda.
Aturan Pakai Gentamicin
Gentamicin suntik atau infus diberikan di bawah pengawasan medis di rumah sakit. Pasien harus mengikuti arahan dokter dan patuhi jadwal penyuntikan yang ditetapkan untuk hasil terapi yang optimal. Penghentian pengobatan gentamicin seharusnya atas arahan dokter walaupun gejala telah mereda demi pencegahan infeksi kembali merebak. Konsumsi air putih yang cukup sangat dianjurkan selama terapi ini untuk mencegah risiko gangguan ginjal.
Efek Samping Gentamicin
Menggunakan gentamicin dapat menyebabkan beberapa efek samping antara lain:
- Nyeri, kemerahan, dan iritasi di tempat suntikan
- Mual, muntah, sakit perut atau diare
- Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan
- Nyeri sendi
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Gangguan penglihatan
Apabila efek samping berlanjut atau bertambah parah, segera hubungi dokter. Selain itu, jika Anda mengalami gejala reaksi alergi obat atau efek samping yang serius seperti kehilangan pendengaran, kesulitan bernapas, mati rasa, kejang, dan gejala serius lainnya, segera temui dokter.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Gentamicin
Beberapa perhatian penting sebelum menggunakan gentamicin suntik atau infus meliputi:
- Informasikan mengenai alergi yang dimiliki, terutama terhadap obat ini atau antibiotik aminoglikosida lain.
- Ceritakan kondisi medis yang Anda alami seperti asma, penyakit ginjal, cystic fibrosis, myasthenia gravis, tinitus, vertigo, atau dehidrasi.
- Sebelum vaksinasi, informasikan kepada dokter penggunaan gentamicin Anda karena dapat menurunkan efektivitas vaksin tertentu.
- Diskusikan penggunaan obat lain sedang dilakukan kepada dokter untuk menghindari interaksi obat.
- Gunakan alat kontrasepsi yang tepat selama terapi untuk menghindari kehamilan jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
- Laporkan jika Anda mengalami reaksi alergi, overdosis, atau efek samping serius setelah penggunaan gentamicin.
Efek Gentamicin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pada kehamilan, gentamicin dikategorikan sebagai Kategori D, yang berarti terdapat risiko terhadap janin manusia meskipun manfaatnya mungkin lebih besar, khususnya dalam situasi mengancam nyawa. Gentamicin juga terdeteksi dalam ASI, sehingga ibu menyusui perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi Gentamicin dengan Obat Lain
Gentamicin memiliki kemungkinan interaksi jika dikonsumsi bersama dengan obat-obatan tertentu, termasuk:
- Obat yang meningkatkan risiko kerusakan saraf dan ginjal seperti amphotericin B, cephalosporins, ciclosporin, cisplatin, botulinum toxin, dan furosemide.
- Antibiotik bersama obat antikoagulan oral dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Kekurangan kalsium darah dapat terjadi jika digunakan dengan bisfosfonat.
- Bayi baru lahir yang diberikan obat ini bersama indomethacin memiliki risiko tinggi efek samping serius.
- Efek terapi dari neostigmine dan pyridostigmine dapat berkurang jika digunakan bersama gentamicin.
