Gramicidin Ophthalmic

    Gramicidin ophthalmic merupakan agen antibakteri yang diresepkan untuk mengatasi infeksi pada area okular. Penggunaan obat ini efektif ketika dikombinasikan dengan antibiotik lain.

    Golongan obat: Antibiotik Merek dagang: Polygran

    Apa itu Gramicidin Ophthalmic?

    Gramicidin ophthalmic adalah antibiotik yang bertindak dengan merusak proses metabolisme bakteri, mencegah bakteri dari reproduksi dan bertahan hidup. Oleh karena itu, dapat meredakan gejala infeksi mata seperti mata yang berwarna merah, sakit, atau keluar cairan kental. Saat merawat infeksi mata, gramicidin ophthalmic sering dikombinasikan dengan neomycin atau polymyxin B untuk hasil yang lebih optimal. Penting untuk diingat bahwa antibiotik ini tidak efektif melawan infeksi mata akibat virus, contohnya herpes mata.

    Dosis Gramicidin Ophthalmic

    Gramicidin ophthalmic dibentuk dalam dua jenis sediaan, yaitu tetes mata dan salep mata, dengan dosis yang disesuaikan:

    • Tetes mata: Selamatkan satu hingga dua tetes di mata, hingga empat kali sehari.
    • Salep mata: Aplikasikan sepanjang kurang lebih satu sentimeter ke dalam kelopak mata bagian bawah, hingga empat kali sehari.

    Cara Menggunakan Gramicidin Ophthalmic dengan Benar

    Sebelum pemakaian, disarankan agar Anda membaca petunjuk yang disertakan dan selalu mengikuti rekomendasi dokter dalam hal dosis dan durasi penggunaan. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah aplikasi, serta lepas lensa kontak Anda. Berikan jeda waktu untuk lensa kontak minimal 15 menit setelah pemakaian. Pastikan ujung alat penetes atau tube salep tetap terjaga kebersihannya dan hindari kontak langsung dengan permukaan untuk menghindari kontaminasi. Ikuti jadwal dosis yang direkomendasikan dan jangan melakukan penggandaan dosis. Simpanlah gramicidin ophthalmic di tempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya matahari.

    Efek Samping Gramicidin Ophthalmic

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan gramicidin ophthalmic meliputi:

    • Rasa perih di mata
    • Penglihatan menjadi buram
    • Kemerahan pada mata
    • Gatal di sekitar mata
    • Pembengkakan

    Kemunculan efek samping tersebut, terutama jika bertambah parah, memerlukan pemeriksaan dokter. Reaksi alergi juga perlu ditangani dengan segera. Penggunaan yang berlebihan atau terlalu lama dapat meningkatkan risiko infeksi jamur di mata.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Gramicidin Ophthalmic

    Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum menggunakan gramicidin ophthalmic termasuk:

    • Informasikan riwayat alergi terhadap dokter
    • Diskusikan penggunaan obat ini jika Anda hamil atau menyusui
    • Hindari aktivitas mengemudi atau lainnya yang memerlukan ketajaman penglihatan langsung setelah pemakaian
    • Laporkan penggunaan obat lain kepada dokter anda untuk menghindari interaksi
    • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi

    Efek Gramicidin Ophthalmic untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Gramicidin ophthalmic berada dalam Kategori C untuk penggunaan pada ibu hamil dan menyusui. Belum ada bukti kuat mengenai keamanannya, baik dari penelitian pada hewan maupun manusia. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan produk ini, kecuali atas petunjuk dokter. Untuk ibu yang sedang menyusui, belum diketahui apakah gramicidin ophthalmic dapat terserap ke dalam ASI, sehingga sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk ini.

    Interaksi Gramicidin Ophthalmic dengan Obat Lain

    Penggunaan bersamaan gramicidin ophthalmic dengan obat mata lain memerlukan jeda waktu sekitar 5–10 menit antara aplikasi obat untuk menghindari interaksi. Penting bagi Anda untuk memberi tahu dokter mengenai segala suplemen, produk herbal, atau obat lain yang sedang digunakan agar dapat memonitor potensi interaksi obat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait