Granisetron

    Granisetron merupakan agen terapeutik yang digunakan dalam pengobatan dan pencegahan gejala mual serta muntah yang biasa dirasakan oleh pasien setelah menjalani operasi atau yang sedang dalam proses kemoterapi dan radioterapi.

    Golongan obat: Antiemetik Merek dagang: Emegran, Gatron, Gramet, Granesis, Granisetron Hydrochloride, Granitron, Granon, Granopi, Granovell, Grant, Gravomit, Kytril, Opigran, Pehagrant

    Apa itu Granisetron?

    Granisetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan meredakan gejala mual dan muntah yang dapat timbul sebagai efek samping dari kemoterapi, radioterapi, atau pascaoperasi. Obat ini bekerja dengan melakukan pemblokiran terhadap serotonin, suatu senyawa kimia alami di tubuh yang bisa menyebabkan mual dan muntah. Terdapat dalam bentuk tablet dan injeksi, granisetron dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain.

    Dosis Granisetron

    Penentuan dosis granisetron disesuaikan berdasarkan bentuk sediaan obat, usia pasien, serta kondisi medis yang spesifik. Oleh karena itu, dosis yang diberikan dokter dapat bervariasi. Dosis injeksi granisetron bagi pasien dewasa umumnya berada pada kisaran 1 hingga 3 mg, dan dapat diulang dengan interval tertentu. Sedangkan untuk anak-anak, dosisnya adalah 10 hingga 40 mcg/kgBB. Untuk pemberian granisetron dalam bentuk tablet, dosis untuk dewasa umumnya adalah 1 hingga 2 mg sebelum menjalani kemoterapi.

    Aturan Pakai Granisetron

    Granisetron harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter serta instruksi yang tertera pada label obat. Penggunaan granisetron injeksi sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis terlatih. Tablet granisetron bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan dan harus diminum secara utuh tanpa dikunyah atau dipecah. Jika menggunakan granisetron tablet setelah operasi, dosis harus diambil sesuai petunjuk dokter, dan jangan mengubah dosis tanpa konsultasi kepada dokter.

    Efek Samping Granisetron

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan granisetron antara lain:

    • Sakit kepala
    • Kelelahan
    • Nyeri perut
    • Sembelit atau diare
    • Demam ringan
    • Gangguan tidur
    • Iritasi atau nyeri di area suntikan Pasien diharuskan untuk mendapatkan perhatian medis segera jika efek samping menjadi serius atau jika ada gejala alergi.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Granisetron

    Sebelum menggunakan granisetron, beberapa hal harus diperhatikan, seperti:

    • Riwayat alergi
    • Kondisi jantung atau gangguan elektrolit
    • Pengalaman operasi saluran pencernaan
    • Konsumsi obat lain
    • Kehamilan dan menyusui
    • Efek samping serius Risiko pusing yang dapat memengaruhi kemampuan mengendarai atau merespons memerlukan perhatian khusus.

    Efek Granisetron untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Granisetron terkategori B, yang berarti belum ada bukti risiko pada janin dalam studi hewan, namun juga belum ada studi yang cukup pada wanita hamil. Efek granisetron terhadap ASI belum diketahui, sehingga penggunaannya bagi ibu menyusui membutuhkan konsultasi dengan dokter.

    Interaksi Granisetron dengan Obat Lain

    Beberapa interaksi obat yang dapat terjadi ketika granisetron digunakan bersamaan dengan obat lain, di antaranya:

    • Dapat meningkatkan efek granisetron jika digunakan dengan phenobarbital
    • Berisiko sindrom serotonin ketika digunakan dengan lithium, sumatriptan, antidepresan, atau opioid seperti tramadol
    • Dapat meningkatkan risiko aritmia jika digunakan bersama quinidine, amisulpride, atau amiodarone

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait