Apa Itu Hydrocortisone?
Sebagai anggota dari kelompok kortikosteroid, hydrocortisone bertugas menekan respon sistem imun yang menjadi penyebab inflamasi. Ini membantu mengurangi simptom seperti rasa sakit dan pembengkakan. Hydrocortisone hadir dalam bentuk tablet, salep, krim, losion, dan injeksi. Dapat juga dijumpai dalam kombinasi dengan antibiotik dalam tetes mata dan telinga, serta salep.
Dosis Hydrocortisone
Dosis hydrocortisone disesuaikan sesuai dengan bentuk sediaan dan tujuan penggunaan, meliputi pengobatan dermatosis, penggunaan sebagai antiradang dan imunosupresan, terapi pada kondisi radang sendi dan jaringan lunak, serta mengatasi krisis adrenal. Dosis khusus disediakan untuk anak-anak sesuai berat badan dan usia, dan dosis dewasa yang menyesuaikan tingkat parahnya penyakit serta respons pasien kepada pengobatan.
Cara Menggunakan Hydrocortisone dengan Benar
Ikuti panduan dokter dan informasi pada kemasan saat menggunakan hydrocortisone. Injectables harus diberikan oleh petugas medis profesional. Pastikan tangan bersih sebelum dan setelah menggunakan bentuk topikal seperti salep, krim, atau losion. Tablet harus dikonsumsi bersama makanan dan hindari penggunaan yang melebihi durasi yang dokter sarankan agar menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Efek Samping Hydrocortisone
Efek samping dari hydrocortisone bisa bervariasi, meliputi ringan hingga serius. Beberapa di antaranya termasuk:
- Mual atau muntah
- Sakit kepala atau pusing
- Insomnia
- Kecemasan
- Memar dengan mudah
- Perubahan siklus menstruasi
- Terbakar, gatal, kemerahan, atau iritasi pada kulit
- Jerawat
- Pertumbuhan rambut yang tidak normal
- Perubahan warna kulit
- Folikulitis Secepatnya konsultasikan kepada dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti gangguan penglihatan, pembengkakan di wajah atau ekstremitas, kelemahan otot, feses berdarah, sakit perut parah, atau tanda-tanda infeksi.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Hydrocortisone
Dalam menggunakan hydrocortisone, diperlukan kewaspadaan khusus, antara lain:
- Hindari hydrocortisone bila alergi terhadap kortikosteroid
- Informasikan dokter mengenai penyakit yang pernah atau sedang diidap
- Hindari hidrokortison tablet atau suntik sebelum melakukan vaksinasi hidup
- Waspadai kontak dengan orang yang mengidap penyakit infeksi berpotensi tinggi
- Lapor kepada dokter obat lain yang sedang konsumsi
- Segera temui dokter jika alami reaksi alergi atau overdosis.
Efek Hydrocortisone untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Hydrocortisone dalam kategori C untuk ibu hamil, yang berarti harus digunakan hati-hati dan hanya saat manfaatnya lebih besar daripada risiko terhadap janin. Untuk yang menyusui, hydrocortisone bisa masuk ke dalam ASI sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum penggunaan.
Interaksi Hydrocortisone dengan Obat Lain
Beberapa interaksi obat yang mungkin terjadi sewaktu menggunakan hydrocortisone antara lain:
- Risiko hipokalemia dengan digoxin atau diuretik
- Tukak lambung dan perdarahan saluran cerna dengan NSAIDs
- Penurunan efektivitas hydrocortisone dengan carbamazepine atau rifampicin
- Risiko efek samping meningkat dengan estrogen atau kontrasepsi oral
- Risiko kejang dengan ciclosporin
- Pengaruh pada obat antidiabetes atau antihipertensi Penting untuk menyimpan daftar obat yang dikonsumsi dan berdiskusi dengan dokter mengenai potensi interaksi.
