Idarubisin (Idarubicin)

    Dalam terapi pengobatan kanker, terdapat sebuah obat bernama idarubisin yang khusus digunakan untuk mengatasi leukemia.

    Golongan obat: antineoplastik Merek dagang idarubisin: Zavedos (belum terdaftar di Indonesia)

    Apa itu obat idarubisin?

    Obat antineoplastik idarubisin digunakan dalam pengobatan leukemia, suatu jenis kanker yang mengganggu darah dan sumsum tulang. Idarubisin secara efektif menangani variasi leukemia termasuk leukemia myeloid akut (AML) dan leukemia limfositik akut (ALL). Ia bekerja menghambat enzim topoisomerase II yang vital bagi pertumbuhan dan pembelahan sel kanker. Idarubisin dapat diresepkan seorang diri atau berpadu dengan terapi kanker lain, dengan tujuan menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

    Dosis idarubisin

    Idarubisin tersaji dalam bentuk serbuk suntik untuk aplikasi intravena. Dosifikasi individual oleh dokter akan bervariasi tergantung tipe leukemia yang dikelola, usia, serta luas permukaan tubuh (LPT) pasien. Untuk AML, dosis dewasa adalah 12 mg/m2 LPT selama 3 hari bersama sitarabin, sementara pada anak-anak dosisnya antara 10-12 mg/m2 LPT. Pada ALL, dosis untuk dewasa dan anak-anak sama, yakni 12 mg/m2 serta 10 mg/m2 LPT selama 3 hari sebagai agen tunggal. Perhatian khusus diperlukan untuk pasien dengan kondisi hati atau ginjal yang terganggu, serta pada situasi mukositis dimana dosis bisa ditunda atau dikurangi.

    Aturan pakai idarubicin

    Idarubisin diberikan melalui injeksi ke dalam vena. Dosis yang disarankan untuk leukemia pada dewasa dan anak-anak adalah 10-12 mg/m2 LPT, dihitung dari berat serta tinggi badan. Perawatan biasanya dilakukan setiap hari selama 3 hari dikombinasikan dengan sitarabin dan medikasi pendukung. Dosis mungkin diatur ulang sesuai respons dan toleransi pasien. Idarubicin meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan, sehingga pemeriksaan lanjutan fungsi hati, ginjal, dan jantung penting dilakukan sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter atau apoteker.

    Efek samping idarubicin

    Perlunya respons medis segera jika timbul gejala alergi menonjol. Efek samping dari idarubisin meliputi:

    • Nyeri perut
    • Mual dan muntah
    • Diare atau sembelit
    • Perdarahan
    • Sakit kepala
    • Rambut rontok

    Dan efek samping serius mungkin terjadi seperti:

    • Iritasi kulit di lokasi bekas suntikan
    • Demam dan menggigil
    • Sesak napas
    • Memar mudah
    • Perdarahan

    Peringatan dan perhatian saat pakai idarubisin

    Idarubicin mempunyai potensi efek samping kardiotoksik. Penting bagi pasien untuk melaporkan setiap gejala seperti nyeri dada dan sesak napas ke dokter. Penurunan drastis sel darah bisa menyebabkan anemia dan risiko infeksi tinggi. Kondisi ini menuntut pemantauan rutin melalui tes darah dan EKG. Sebelum penggunaan, dokter akan meninjau secara detil mengenai riwayat kesehatan pasien. Adapun beberapa pengingat sebelum menggunakan obat ini adalah:

    • Alergi terhadap idarubisin atau komponen lainnya
    • Riwayat kanker sebelumnya
    • Informasi tentang vaksinasi yang direncanakan
    • Kondisi hati atau ginjal, penyakit jantung, anemia, dan sepsis yang mungkin dimiliki pacien

    Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai segala obat yang sedang dikonsumsi, termasuk vitamin, suplemen gizi, serta produk herbal, serta konsultasi jika sedang hamil atau menyusui.

    Apakah idarubisin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Sebaiknya, diskusi dengan dokter sangat diperlukan sebelum menggunakan idarubisin bagi ibu yang sedang hamil atau menyusui. Kontrasepsi diperlukan bagi pasangan selama dan hingga tiga bulan setelah pengobatan untuk menghindari kehamilan. Idarubicin secara umum tidak diindikasikan selama periode kehamilan dan menyusui dan hanya digunakan jika dokter memutuskan bahwa manfaatnya melebihi risiko potensial terhadap bayi atau janin.

    Interaksi idarubisin dengan obat lain

    Interaksi antara idarubisin dan obat lainnya dapat mempengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan idarubisin termasuk:

    • Siklofosfamid
    • Paklitaksel
    • Trastuzumab

    Penting bagi pasien untuk memberikan informasi kepada dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk obat resep, non-resep, hingga produk herbal, sehingga dokter bisa mengelola dosis dan frekuensi penggunaan secara tepat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait