Ifosfamid (Ifosfamide)

    Kemoterapi adalah metode yang umum dijadikan pilihan untuk memerangi sel kanker menggunakan beragam obat khusus. Ifosfamide, obat yang tersedia di Indonesia dengan nama Holoxan, merupakan salah satu dari obat-obatan tersebut.

    Golongan obat: agen alkilasi/antineoplastik Merek dagang: Holoxan

    Apa itu obat ifosfamid?

    Ifosfamid atau ifosfamide merupakan obat kemoterapi yang digunakan sebagai salah satu pilihan pengobatan untuk kanker testis pada pria. Kondisi seperti kanker yang tidak membaik atau malah memburuk setelah penggunaan obat lain atau setelah radioterapi mendorong penggunaan obat ini. Ifosfamid juga digunakan dalam pengobatan kanker lain termasuk paru-paru, kandung kemih, ovarium, dan serviks. Agen alkilasi ini bekerja dengan mengganggu pertumbuhan sel kanker dan hanya tersedia untuk digunakan di bawah pengawasan medis yang ketat.

    Dosis obat ifosfamid

    Ifosfamid diaplikasikan melalui suntikan atau infus intravena dengan pemantauan waktu minimal 30 menit oleh tenaga medis. Khusus pada pengobatan kanker testis, dosis yang umum diberikan berupa 1,2 g/m2 Luas Permukaan Tubuh (LPT) selama lima hari berturut-turut dan diulangi setiap tiga minggu. Sedangkan pada kanker lain, bisa jadi dosisnya berkisar antara 8-12 g/m2 LPT hingga dosis 5-6 g/m2 LPT dengan maksimum 10 g. Sebagai langkah protektif terhadap cystitis hemorrhagic, ifosfamid juga diberikan bersama mesna, sambil memastikan pasien mendapatkan asupan cairan minimal 2 liter per hari.

    Aturan Pakai obat ifosfamid

    Ifosfamid adalah obat yang hanya bisa diberikan oleh dokter atau profesional medis terlatih melalui metode injeksi atau infus ke dalam pembuluh darah. Dosis yang diberikan tersesuaikan dengan kondisi individu, jenis kanker yang diderita, dan kesehatan pasien. Pemakaian obat ini dapat diulang berkala setiap tiga hingga empat minggu dengan pengawasan dokter. Jangan lupa untuk selalu mengikuti anjuran dan rutin melakukan kontrol sesuai jadwal yang ditetapkan dokter untuk memonitor efek jangka panjang serta tes kesehatan yang dibutuhkan.

    Efek Samping obat ifosfamid

    Efek samping dari pemakaian ifosfamid dapat bervariasi dari gejala ringan hingga serius. Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi:

    • Efek samping kurang serius meliputi diare, mual, penurunan nafsu makan, luka di mulut dan tenggorokan, gangguan penglihatan, dan lain-lain.
    • Efek samping serius terkadang muncul seperti kesulitan buang air kecil, darah dalam urine, kebingungan, hingga gerakan otot yang tak terkontrol. Bila mengalami gejala yang mencemaskan ini atau efek samping lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai obat ifosfamid

    Penggunaan ifosfamid dapat menurunkan jumlah sel darah serta meningkatkan risiko infeksi hingga perdarahan yang serius. Berhati-hatilah bila Anda memiliki alergi terhadap komponen obat, telah menjalani kemoterapi dan radioterapi, serta pada individu dengan riwayat masalah ginjal atau jantung. Konsultasikan juga penggunaan obat, termasuk obat resep, nonresep, dan suplemen yang digunakan dengan dokter Anda. Penggunaan alat kontrasepsi sangat dianjurkan selama pengobatan dan setelahnya untuk menghindari kehamilan, ia juga harus disimpan di tempat yang kering dan terlindungi dari cahaya langsung.

    Efek obat ifosfamid untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Ifosfamid dapat mengakibatkan cacat lahir dan tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi dianjurkan untuk menghindari kehamilan selama pengobatan dan enam bulan setelahnya. Bagi ibu menyusui, disarankan untuk tidak memberikan ASI selama pengobatan karena obat dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasikan selalu dengan dokter mengenai kondisi Anda dan kemungkinan risiko dari penggunaan obat ini.

    Interaksi obat ifosfamid dengan Obat Lain

    Penggunaan ifosfamid tidak boleh dilakukan secara bersamaan dengan pemberian vaksin hidup mengingat risiko infeksi yang bisa meningkat. Interaksi obat yang negatif mungkin juga terjadi dengan obat lain, seperti karbamazepin, phenitoin, phenobarbital, dan berbagai obat lainnya. Penting untuk membicarakan penggunaan obat ini dengan dokter agar bisa meminimalisasi risiko interaksi buruk, terutama bila Anda sedang menggunakan obat lainnya, baik itu resep maupun nonresep, vitamin, suplemen, atau produk herbal.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait