Imiquimod

    Pada kasus tertentu, terutama bila terdapat kutil genital atau anal, dokter dapat meresepkan salep imiquimod sebagai bentuk pengobatan. Salep ini diketahui memiliki manfaat dalam mengendalikan kondisi kulit tertentu.

    Golongan obat: imunomodulator. Merek dagang imiquimod: Tidak tersedia di Indonesia.

    Apa itu obat imiquimod?

    Imiquimod adalah obat yang termasuk dalam kelas imunomodulator, yang fungsinya adalah untuk mengubah respons imun. Obat ini bekerja dengan merangsang sistem imun tubuh untuk melawan pertumbuhan sel-sel kulit yang abnormal. Imiquimod digunakan untuk mengobati kondisi kulit seperti aktinik keratosis yang dapat muncul akibat terlalu banyak terpapar sinar matahari, karsinoma sel basal yang umum, dan kutil di area genital serta anal.

    Dosis imiquimod

    Di Indonesia, imiquimod belum tersedia menurut data BPOM dan biasanya hadir sebagai krim topikal. Berikut adalah pemberian dosis imiquimod berdasarkan kondisi:

    Kutil

    • Dewasa: Sebagai krim 3,75%, aplikasikan secara merata pada kutil setiap hari hingga menghilang atau maksimum 8 minggu. Sebagai krim 5%, gunakan 3 kali per minggu selama paling lama 16 minggu.

    Keratosis aktinik

    • Dewasa: Sebagai krim 2,5% atau 3,75%, aplikasikan pada wajah atau kulit kepala sebelum tidur selama 2 minggu secara rutin. Dalam bentuk krim 5%, oleskan 3 kali per minggu untuk durasi 4 minggu atau bisa 2 kali per minggu selama 16 minggu.

    Karsinoma sel basal

    • Dewasa: Sebagai krim 5%, oleskan setiap hari sebelum tidur selama 6 minggu berturut.

    Aturan pakai imiquimod

    Patuhi petunjuk dokter atau label pada resep obat dan mintalah penjelasan lebih lanjut dari dokter atau apoteker jika ada yang kurang jelas. Dosis obat ini seharusnya tidak ditingkatkan tanpa petunjuk dokter. Jangan gunakan balutan atau perban yang ketat di atas area olesan kecuali atas saran dokter. Para pria yang tidak disunat harus membersihkan area dibawah kulup jika mengalami kutil genital sebelum pengaplikasian obat.

    Penting Anda ketahui

    Imiquimod dapat menurunkan efektivitas kondom dan menyebabkan iritasi, sehingga diharuskan untuk menghindari kontak seksual saat menggunakan krim ini.

    Efek samping imiquimod

    Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan imiquimod:

    Efek samping ringan

    • Kemerahan, gatal, atau terasa terbakar pada area terobati
    • Pengelupasan, kekeringan, atau penebalan kulit
    • Bengkak, rasa menyengat atau nyeri
    • Pembentukan lepuh atau koreng
    • Sakit kepala
    • Gangguan pencernaan seperti diare
    • Nyeri punggung dan kelelahan

    Efek samping serius

    Jika terjadi gejala serius seperti kerusakan pada kulit atau gejala mirip flu (mual, demam, menggigil), segera hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.

    Peringatan dan perhatian saat pakai imiquimod

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan imiquimod antara lain:

    • Informasikan kepada dokter tentang alergi terhadap imiquimod atau komponennya
    • Jika Anda memiliki sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari
    • Waspadai bahwa penggunaan krim ini bisa meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari
    • Ada kemungkinan timbulnya perubahan warna kulit yang mungkin permanen setelah pemakaian

    Efek imiquimod untuk ibu hamil dan menyusui

    Menurut Medsafe Selandia Baru, studi pada hewan tidak menunjukkan efek negatif imiquimod terhadap hewan percobaan. Namun, krim ini sebaiknya hanya digunakan pada ibu hamil bila manfaat melebihi risiko potensial terhadap janin. Tidak ada data yang menunjukkan keberadaan obat ini dalam ASI, tetapi sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada ibu menyusui.

    Interaksi imiquimod dengan obat lain

    Penggunaan imiquimod bersama dengan obat-obat lain dapat mempengaruhi efektivitas obat atau meningkatkan kemungkinan efek samping serius. Krim ini perlu digunakan dengan berhati-hati pada pasien yang menggunakan obat-imun yang bersifat imunosupresif. Selalu konsultasikan dengan dokter terkait dengan riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sedang Anda gunakan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait