Interferon

    Interferon merupakan sekelompok obat yang berperan dalam terapi beberapa kondisi medis seperti hepatitis kronis, penyakit autoimun, kutil di area kelamin, serta beragam jenis kanker termasuk melanoma, leukemia, limfoma, dan multiple myeloma. Obat ini umumnya diberikan melalui metode injeksi.

    Golongan obat: Protein terapeutik Merek dagang di Indonesia: Kalferon, Intron-A, Alferon N, Rebif 22, Betaferon, Actimmune, Pegasys, Peg Intron

    Apa Itu Interferon?

    Interferon adalah protein yang berfungsi mengatur respons sistem imun dalam melawan infeksi virus, memicu aktifitas sel imun, serta menghambat perkembangan sel kanker. Obat ini memiliki peranan krusial dalam pengobatan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem imunitas tubuh.

    Dosis Interferon

    Interferon diberikan melalui injeksi, baik intramuskular maupun subkutan, dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan kondisi medis pasien. Terdapat berbagai jenis interferon seperti interferon alfa, beta, dan gamma, yang masing-masing memiliki merek dagang dan dosis penggunaan tertentu.

    Aturan Pakai Interferon

    Interferon harus digunakan sesuai arahan medis dan biasanya hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional di lingkungan rumah sakit. Penting bagi pasien untuk memberikan informasi medis yang mendetail sebelum menjalani terapi ini untuk menghindari kemungkinan komplikasi atau interaksi obat.

    Efek Samping Interferon

    Beberapa efek samping yang mungkin dirasakan setelah menggunakan interferon bisa berupa:

    • Diare
    • Mual
    • Muntah
    • Demam
    • Sakit kepala
    • Menggigil
    • Nyeri pada otot
    • Malaise
    • Hilangnya nafsu makan
    • Penurunan berat badan

    Bila efek samping berlanjut atau jika terjadi reaksi alergi, seperti ruam gatal hingga kesulitan bernapas, segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Interferon

    Sebelum memulai terapi dengan interferon, perhatikan hal-hal berikut:

    • Konsultasikan riwayat alergi.
    • Informasikan riwayat atau kondisi penyakit darah, diabetes, gangguan irama jantung, hipertensi, lupus, psoriasis, penyakit ginjal, gangguan mental, penyakit mata, penyakit tiroid, atau penyakit paru.
    • Diskusikan jika telah melakukan transplantasi organ atau menggunakan imunosupresan.
    • Rencana vaksinasi selama terapi harus dikonsultasikan.
    • Beritahu jika mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal.
    • Sampaikan jika sedang hamil, menyusui, atau berencana hamil.
    • Temui dokter dengan segera jika mengalami efek samping serius atau reaksi alergi.

    Efek Interferon untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Interferon biasanya tidak dianjurkan selama kehamilan dan menyusui. Namun, setiap kondisi berbeda-beda, sehingga disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaannya agar tidak berisiko bagi ibu dan bayi.

    Interaksi Interferon dengan Obat Lain

    Interferon dapat berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan lainnya, antara lain:

    • Obat pengobatan epilepsi
    • Obat kanker
    • Antijamur
    • Obat diabetes
    • Pengencer darah

    Penting untuk membagikan informasi obat yang dikonsumsi dengan dokter untuk menghindari efek interaksi yang dapat membahayakan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait