Isoflurane

    Isoflurane merupakan agen anestesi yang digunakan untuk menidurkan pasien sehingga tidak merasa sakit saat menjalani operasi. Pemberian Isoflurane eksklusif oleh dokter anestesi atau tenaga kesehatan profesional terlatih dalam pengawasan dokter.

    Golongan obat: Obat anestesi atau obat bius Merek dagang: Aerrane, Forane, Isoflurane, Isonest, Isorane, Isothesia, Terrel, Terrel Isoflurane

    Apa itu Isoflurane?

    Isoflurane dikategorikan sebagai obat bius umum yang fungsinya adalah menurunkan aktivitas sistem saraf pusat. Dengan demikian, pasien akan kehilangan kesadaran dan tidak merasakan sakit selama prosedur pembedahan. Obat ini juga berperan dalam mengurangi tekanan darah, laju nadi, dan pernapasan.

    Isoflurane ada dalam bentuk cair, yang nantinya akan diubah menjadi gas dan dihirup menggunakan masker melalui vaporizer. Umumnya digunakan untuk tindakan operasi besar seperti operasi jantung, operasi tumor, dan operasi sesar.

    Dosis dan Aturan Pakai Isoflurane

    Dosis isoflurane disesuaikan dengan kondisi pasien dan jenis prosedur operasi yang dilakukan. Obat ini umumnya diberikan bersama campuran gas seperti oksigen atau nitrogen.

    Dosis standard untuk orang dewasa adalah:

    • Dosis awal anestesi: 0,5–3%, berefek 7—10 menit setelah inisiasi.
    • Dosis untuk pemeliharaan anestesi: 1—2,5%

    Cara Menggunakan Isoflurane dengan Tepat

    Isoflurane diberikan oleh dokter spesialis anestesi atau personil medis terlatih dan diawasi dokter. Penggunaan isoflurane melalui vaporizer yang dilengkapi selang dan masker, lalu dihirup oleh pasien. Saat pasien berada dalam pengaruh anestesi, vital sign seperti tekanan darah, napas, detak jantung dan suhu tubuh akan diawasi. Pemberian isoflurane akan dihentikan setelah operasi selesai, dan pasien akan dibawa ke ruang pemulihan.

    Efek Samping dan Bahaya Isoflurane

    Setelah menerima isoflurane, pasien mungkin merasakan efek kantuk beberapa jam setelah operasi. Efek samping lain yang mungkin terjadi meliputi:

    • Mual dan muntah
    • Menggigil
    • Perasaan penuh pada perut dan kesulitan buang angin
    • Hipotensi
    • Napas pendek
    • Jantung berdebar
    • Pusing
    • Bingung atau hilang ingatan
    • Mimpi buruk
    • Nyeri otot

    Beberapa efek samping ini dapat berlangsung 1—2 hari tergantung pada jenis operasi dan kondisi pasca-operasi. Segera hubungi dokter bila efek samping tidak kunjung membaik atau bertambah parah.

    Peringatan Sebelum Penggunaan Isoflurane

    Patuhi beberapa peringatan berikut sebelum menerima isoflurane:

    • Informasikan riwayat alergi pada dokter.
    • Diskusikan dengan dokter tentang kondisi seperti riwayat hipertermia maligna atau gangguan fungsi hati.
    • Sampaikan kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, hiperkalemia, hipotensi, atau penyakit paru.
    • Beritahukan riwayat gangguan irama jantung atau henti jantung mendadak dalam keluarga.
    • Sampaikan pada dokter apabila sedang hamil atau menyusui.
    • Hindari mengemudi atau aktivitas membutuhkan konsentrasi setidaknya selama 2 hari pasca-anestesi.
    • Informasikan penggunaan obat-obatan lain pada dokter.
    • Kontak dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius post-anestesi.

    Isoflurane bagi Ibu Hamil dan Menyusui

    Penggunaan isoflurane pada ibu hamil dikelompokkan dalam Kategori C. Belum ada penelitian terkontrol yang komprehensif di antara ibu hamil, namun tidak dianjurkan kecuali manfaat melebihi risiko terhadap janin. Sementara itu, isoflurane dipandang aman pada ibu menyusui dengan catatan masa kerja obat yang pendek dan tidak diserap oleh bayi, sehingga memberi ASI dapat dilanjutkan segera setelah ibu pulih dari anestesi.

    Interaksi Isoflurane dengan Obat Lain

    Interaksi obat yang dapat terjadi ketika isoflurane digunakan bersamaan dengan obat lainnya meliputi:

    • Risiko hipotensi bertambah dengan penggunaan bersama antihipertensi seperti amlodipine, nifedipine, nicardipine, propranolol, bisoprolol, atau carvedilol.
    • Risiko kerusakan hati meningkat dengan konsumsi bersama isoniazid.
    • Resiko gangguan pernapasan berat naik ketika dipadukan dengan opioid, benzodiazepine, atau obat yang memiliki efek penenang.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait