Apa itu kalsium fosfat?
Kalsium fosfat merupakan komponen tambahan untuk meningkatkan kadar kalsium di dalam tubuh. Formula ini menggabungkan kalsium dengan fosfat atau fosfor, sehingga mempermudah penyerapan serta mendukung kekuatan dan pertumbuhan tulang serta gigi, terutama untuk anak. Beberapa orang yang mungkin memerlukan asupan tambahan termasuk penderita rakitis, wanita lanjut usia, vegan, individu dengan intoleransi laktosa, serta mereka yang rentan terhadap osteoporosis dan hipokalsemia.
Dosis kalsium fosfat
Informasi dari BPOM menunjukkan bahwa kalsium fosfat tersedia dalam berbagai sediaan, termasuk tablet hisap dan kaplet. Dosis suplemen berbeda tergantung kelompok umur:
- Dewasa 19 \u2013 50 tahun: 1.000 mg per hari.
- Lansia di atas 60 tahun: 1.200 mg per hari.
- Anak-anak 0 \u2013 6 bulan: 210 mg per hari.
- Anak-anak 7 \u2013 12 bulan: 270 mg per hari.
- Anak-anak 1 \u2013 3 tahun: 500 mg per hari.
- Anak-anak 4 \u2013 8 tahun: 800 mg per hari.
- Anak-anak 9 \u2013 18 tahun: 1.300 mg per hari. Kalsium fosfat seringkali dipadukan dengan vitamin D atau magnesium untuk meningkatkan efektivitas penyerapan kalsium.
Aturan pakai kalsium fosfat
Kalsium fosfat efektif bila dikonsumsi dalam dosis kecil terbagi sepanjang hari, yakni 500 mg atau kurang. Disarankan untuk meminumnya bersamaan dengan makanan guna penyerapan yang lebih baik. Apabila sedang mengonsumsi suplemen zat besi, sebaiknya jangan mengonsumsi kalsium fosfat dalam waktu yang berdekatan, melainkan berikan jeda dua jam sebelum atau sesudah minum suplemen zat besi.
Efek samping kalsium fosfat
Berhenti mengonsumsi kalsium fosfat dan segera hubungi dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi meliputi:
- Pembengkakan wajah, bibir, atau tenggorokan.
- Kesulitan bernapas.
- Ruam dan gatal-gatal.
Gejala kadar kalsium atau fosfat yang bertambah dalam darah atau urine mencakup:
- Mual dan tidak nafsu makan.
- Muntah dan sakit kepala.
- Kelemahan dan kantuk.
- Rasa haus yang berlebihan.
- Dehidrasi dan sering buang air kecil.
- Sakit perut dan perubahan frekuensi buang air besar.
- Denyut jantung yang tidak beraturan.
Peringatan dan perhatian saat pakai kalsium fosfat
Beberapa kondisi yang menuntut kehati-hatian dalam penggunaan suplemen ini mencakup:
- Alergi terhadap kalsium atau komponen lain dalam suplemen.
- Kurangnya aktivitas fisik dan tingginya kadar kalsium urine atau darah.
- Endapan kalsium pada jaringan tubuh.
- Gagal ginjal kronis dan batu ginjal yang mengandung kalsium.
- Kadar vitamin D yang terlalu tinggi.
Sebelum mulai mengonsumsi, informasikan kepada dokter jika Anda memiliki:
- Penyakit ginjal yang serius atau riwayat batu ginjal.
- Penyakit liver atau Crohn.
- Pengobatan penyakit jantung.
- Sarcoidosis atau penyakit Whipple.
- Persediaan asam lambung yang rendah.
- Jumlah empedu yang sedikit.
- Diabetes atau fenilketonuria, terutama jika suplemen berbentuk produk kunyah yang mengandung gula atau aspartam.
Efek kalsium fosfat untuk ibu hamil dan menyusui
Kebutuhan kalsium meningkat pada masa kehamilan untuk membentuk struktur tulang pada janin, serta terkandung dalam ASI sebagai nutrisi tambahan untuk bayi. Ibu hamil dan menyusui harus berkonsultasi dengan dokter untuk menyesuaikan dosis dan jenis suplemen yang tepat sesuai dengan kondisi mereka.
Interaksi obat kalsium fosfat dengan obat lain
Obat yang bisa berinteraksi dan mempengaruhi efektivitas kalsium fosfat, termasuk:
- Digoxin,
- Minocycline,
- Alendronate,
- Estramustine,
- Doxycycline,
- Levothyroxine,
- Ciprofloxacin,
- Levofloxacin,
- Cholestyramine atau colestipol,
- Minyak mineral,
- dan Orlistat.
Adalah penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kalsium fosfat untuk memastikan tidak terjadi interaksi yang tidak diinginkan dengan obat-obatan lain.
