Karbamazepin

    Dokter sering kali meresepkan karbamazepin untuk menangani gangguan pada sistem saraf, khususnya tipe kejang tertentu. Obat ini boleh digunakan secara mandiri atau dikombinasikan dengan obat lain. Ingatlah bahwa karbamazepin adalah kategori obat keras yang memerlukan resep dokter untuk penggunaannya.

    Golongan obat: Antikonvulsan Merek dagang: Bamgetol, Tegretol, Carbamazepine

    Apa itu karbamazepin?

    Karbamazepin, dikenal juga sebagai carbamazepine, merupakan obat antikonvulsan yang berfungsi sebagai anti-kejang. Obat ini beroperasi dengan menekan aktivitas listrik tidak normal di otak, serta dapat digunakan untuk:

    • Mencegah dan mengelola kejang pada pasien epilepsi.
    • Pengobatan gangguan mental atau mood, termasuk gangguan bipolar.
    • Pengurangan nyeri saraf tertentu, seperti neuralgia trigeminal.
    • Menghambat penyebaran kejang dan mengembalikan fungsi saraf ke kondisi normal.

    Dosis karbamazepin

    Karbamazepin disediakan dalam dua varian tablet, yakni jenis standar dan jenis extended-release dengan dosis 200 mg. Dosis yang tepat perlu disesuaikan oleh dokter berdasarkan kebutuhan pengobatan dan usia pasien. Beberapa petunjuk dosis yang umum dari sumber MIMS adalah sebagai berikut:

    • Pengobatan Epilepsi:
      • Dewasa mulai dengan 200 mg secara oral dua kali atau 100 mg empat kali per hari, dengan peningkatan hingga 800-1200 mg per hari dan maksimal 1600 mg.
      • Anak dibawah 6 tahun dimulai dengan 10-20 mg per hari yang dibagi menjadi beberapa dosis.
      • Anak 6-12 tahun mulai dengan 100 mg dua kali sehari atau 50 mg empat kali sehari, dengan peningkatan dosis hingga 800-1000 mg per hari.
      • Anak lebih dari 12 tahun memiliki dosis awal dan pertambahan yang sama dengan dewasa.
    • Trigeminal Neuralgia: Dosis dimulai dari 100 mg dua kali atau 50 mg empat kali sehari, lalu ditingkatkan hingga 400-800 mg, dengan batas 1200 mg per hari.
    • Gangguan Bipolar: Mulai dari 400 mg per hari yang dibagi menjadi beberapa dosis, dengan dosis pemeliharaan 400-600 mg per hari dan maksimal 1600 mg per hari.
    • Neuropati Diabetik: Disarankan dosis 200 mg dua hingga empat kali sehari.

    Aturan Pakai Karbamazepin

    Aturan penggunaan karbamazepin diantaranya adalah:

    • Tablet biasa, kunyah, dan suspensi diminum 2-4 kali setelah makan.
    • Tablet extended-release harus ditelan utuh selama makan dan tidak dikunyah atau dihancurkan.
    • Kapsul extended-release bisa ditaburkan pada makanan atau minuman tanpa dikunyah langsung.
    • Suspensi cair diharuskan dikocok sebelum dikonsumsi menggunakan sendok dosis yang akurat.

    Dokter akan memulai Anda pada dosis rendah dan kemudian perlahan meningkatkannya. Untuk konsistensi, minumlah pada waktu yang sama setiap harinya dan pertimbangkan penggunaan alarm untuk mengingatkan. Selalu ikuti anjuran dokter dan jangan mengubah dosis secara sendiri. Obat ini tidak menyembuhkan tetapi mengendalikan kondisi; bisa butuh waktu untuk merasakan efek penuh. Jangan berhenti mendadak tanpa petunjuk dokter, dan selalu laporkan kondisi Anda selama pengobatan.

    Efek Samping Karbamazepin

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan karbamazepin meliputi:

    • Pusing
    • Kantuk
    • Mual dan muntah
    • Mulut kering
    • Pembengkakan lidah
    • Gangguan keseimbangan dan koordinasi

    Efek samping ini tidak selalu dirasakan oleh setiap orang, dan jika terjadi efek yang serius atau langka, kontak dokter segera. Beberapa dari kondisi tersebut antara lain demam dengan kelelahan, pucat, bingung, dan kesulitan bernapas, serta reaksi kulit yang berat seperti Steven-Johnson syndrome atau toxic epidermal necrolysis.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Karbamazepin

    Beberapa hal untuk diperhatikan saat menggunakan karbamazepin, antara lain:

    • Tidak cocok bagi mereka dengan riwayat penyakit pada sumsum tulang, porfiria hati, dan penyumbatan atrioventrikular.
    • Kontraindikasi dengan obat MAO inhibitor dan obat antidepresan tertentu.
    • Risiko reaksi alergi parah khususnya pada orang Asia seperti Stevens-Johnson syndrome atau toxic epidermal necrolysis memerlukan tes darah sebelum penggunaan.

    Selain itu, adanya kondisi kesehatan tertentu seperti masalah jantung, hati atau ginjal, glaukoma, gangguan tiroid, lupus, porfiria, serta gangguan kejiwaan atau psikosis bisa mempengaruhi penggunaan karbamazepin.

    Efek Karbamazepin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Risiko penggunaan karbamazepin untuk wanita yang sedang hamil atau menyusui belum diteliti secara mendalam. Namun, sangat penting untuk mendiskusikan potensi manfaat dan risiko dengan dokter jika Anda berada dalam kondisi tersebut.

    Interaksi Karbamazepin dengan Obat Lain

    Karbamazepin dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat, yang mana harus diberitahukan kepada dokter, termasuk untuk penggunaan kontrasepsi hormonal, terapi sulih hormon, obat untuk depresi atau kecemasan, kortikosteroid, antikoagulan, antibiotik, antijamur, obat penghilang rasa sakit, obat epilepsi, obat tekanan darah tinggi atau jantung, antihistamin, diuretik, obat tukak lambung, pengobatan jerawat, anti-mual, obat glaukoma, endometriosis, asma, imunosupresan, skizofrenia, kanker, antimalaria, HIV, hipotiroidisme, impotensi, cacingan, henti merokok, dan suplemen Vitamin B. Selain itu, karbamazepin juga berinteraksi dengan makanan tertentu, rokok, dan alkohol. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang kombinasi obat dan makanan yang aman.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait