Lactulose

    Konstipasi atau sembelit sering mengakibatkan ketidaknyamanan. Lactulose dikenalkan sebagai solusi bagi penderita sembelit, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Artikel ini akan membahas mengenai lactulose, termasuk mekanisme kerja serta petunjuk penggunaannya.

    Golongan obat: Pencahar Merek dagang: Constuloz, Graphalac, Lactulose Ikapharmindo, Opilax, Starlax, Dulcolactol, Lactulax, Laxalosan, Pralax

    Apa itu obat lactulose?

    Lactulose merupakan obat pencahar yang dirancang khusus untuk mengatasi sembelit. Selain itu, lactulose juga bermanfaat dalam pengobatan ensefalopati hepatik akibat penyakit liver yang serius. Obat ini terbuat dari gula sintetis dan berfungsi untuk memperlancar sistem pencernaan dengan membuang tinja lewat penambahan isi air dalam usus, yang pada umumnya akan bekerja maksimal dalam waktu 2 hari. Lactulose dapat diperoleh tanpa resep dokter.

    Dosis obat lactulose

    Berbagai bentuk sirup lactulose tersedia, dengan konsentrasi 3,335 g/5 mL dan 10 g/15 mL. Berdasarkan informasi dari MIMS, dosis lactulose dibedakan menjadi:

    1. Untuk Konstipasi

    Dosis Dewasa

    • Dosis awal: 15—45 mL atau 10—30 g per hari, bisa disesuaikan dan diberikan sekali atau dua kali.
    • Dosis pemeliharaan: 15—30 mL atau 10—20 g, bisa diberikan sekali atau dua kali.

    Dosis Anak-anak

    • Di bawah 1 tahun: Maksimal 5 mL per hari.
    • Usia 1—6 tahun: 5—10 mL per hari.
    • Usia 7—14 tahun: Awal 15 mL, pemeliharaan 10—15 mL.
    • Di atas 14 tahun: Sama dengan dosis dewasa.

    2. Ensefalopati Hepatik

    Dosis Dewasa

    • Dosis awal: 30—45 mL, 3—4 kali per hari untuk tinja halus 2 atau 3 kali sehari. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum memulai penggunaan obat.

    Aturan pakai obat lactulose

    Gunakan lactulose sesuai petunjuk pada label atau sesuai anjuran dokter. Tidak diperkenankan mengubah dosis secara mandiri. Sirup harus diminum mengikuti dosis yang disarankan dengan sendok takar yang ada. Efektivitas obat terlihat dalam 1-2 hari dan disarankan untuk minum banyak air saat mengonsumsi lactulose. Harus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur jika obat ini dikonsumsi dalam waktu lama dan beritahukan dokter jika menjalani prosedur kolonoskopi atau proktoskopi. Jika lupa satu dosis, konsumsi segera kecuali sudah dekat dengan dosis berikutnya.

    Efek samping obat lactulose

    Meskipun efek samping biasanya tidak terjadi, ada beberapa yang mungkin dialami pasien, seperti:

    • Ruam kulit
    • Kesulitan bernapas
    • Pembengkakan wajah atau tenggorokan

    Efek samping yang lebih umum antara lain:

    • Perut kembung
    • Diare
    • Mual

    Efek samping serius yang memerlukan perhatian medis segera meliputi muntah dan sakit perut. Konsultasi dengan dokter untuk efek samping yang mungkin timbul.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat lactulose

    Berbagai kondisi kesehatan dapat memengaruhi keamanan penggunaan lactulose, termasuk alergi dan penggunaan obat lain. Sebagian orang tidak disarankan menggunakan lactulose, khususnya pada:

    • Galaktosaemia
    • Diabetes
    • Sindrome iritasi usus besar (IBS)
    • Prosedur kolonoskopi yang akan datang

    Penyimpanan yang tepat sangat penting, di tempat yang kedap dan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya dan kelembapan. Tanyakan pada apoteker mengenai aturan penyimpanan obat yang lebih spesifik.

    Efek lactulose untuk ibu hamil dan menyusui

    Menurut FDA, lactulose tergolong dalam kategori B untuk kehamilan, yang aman bagi ibu hamil tanpa membahayakan janin. Kandungan obat lactulose juga tidak akan terserap ke dalam ASI, sehingga ibu yang menyusui dapat menggunakannya. Walau demikian, sebaiknya konsultasikan penggunaannya dengan dokter untuk keamanan yang lebih terjamin.

    Interaksi obat lactulose dengan obat lain

    Lactulose dapat berinteraksi dan mempengaruhi efektivitas obat lain atau meningkatkan risiko efek samping. Beberapa obat yang mungkin berinteraksi, antara lain:

    • Droperidol
    • Levomethadyl
    • Licorice
    • Acenocoumarol
    • Dicumarol
    • Lithium
    • Phenprocoumon
    • Warfarin

    Daftarkan semua obat yang digunakan dan diskusikan dengan dokter atau apoteker. Perhatikan interaksi obat lainnya yang mungkin terjadi dan berkonsultasi untuk informasi selengkapnya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait