Levotiroksin (Levothyroxine)

    Kekurangan hormon tiroid pada tubuh dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Untuk itu, dokter sering kali meresepkan levotiroksin sebagai terapi pengganti hormon tiroid.

    Golongan obat: hormon tiroid Merek dagang levotiroksin: Euthyrox, Levothyroxine Sodium, Thyrax, Tiavell

    Apa itu obat levotiroksin?

    Levotiroksin, dikenal juga sebagai levothyroxine, merupakan pengobatan untuk hipotiroidisme, kondisi dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Hormon tiroid sangat penting bagi tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik; tanpa hormon ini, seseorang bisa mengalami simptom seperti kelelahan, gangguan pencernaan, penambahan berat badan, dan nyeri otot. Levotiroksin masuk dalam kategori obat hormon dan bekerja dengan menggantikan hormon tiroid yang kurang.

    Dosis levotiroksin

    Dalam bentuk tablet, levotiroksin hadir dalam dosis 50 mcg dan 100 mcg yang dikonsumsi secara oral. Dosis yang tepat tergantung pada diagnosa, usia, serta keadaan kesehatan pasien. Dewasa memulai dengan dosis 50-100 mcg setiap hari sebelum sarapan. Lansia di atas 50 tahun mulai dengan maksimal 50 mcg sehari, sementara lansia dengan masalah jantung dimulai dari 25 mcg per hari atau 50 mcg setiap dua hari. Anak-anak dengan hipotiroid absah mendapat dosis umum 100-150 mcg/m2 LPT dan mereka dengan miksedema memulai dengan 25 mcg per hari.

    Aturan pakai levotiroksin

    Ikuti pedoman dokter atau keterangan pada kemasan obat saat mengonsumsi levotiroksin. Anda disarankan minum tablet levotiroksin pada waktu perut kosong, biasanya 30 menit sebelum makan pertama hari itu. Tablet boleh ditelan utuh atau dihancurkan dan dicampur dengan sedikit air jika kesulitan menelan. Jangan mencampurnya dengan susu kedelai atau makanan, karena hal ini akan mengganggu penyerapan obat di tubuh. Dokter akan secara bertahap menyesuaikan dosis bagi pengidap hipotiroid agar mendapatkan kadar hormon yang stabil.

    Efek samping levotiroksin

    Levotiroksin dapat menyebabkan beberapa efek samping yang perlu diwaspadai. Efek samping ringan antara lain meliputi:

    • Sakit kepala
    • Nyeri otot
    • Kram kaki
    • Kelemahan
    • Nafsu makan meningkat
    • Perubahan siklus menstruasi

    Sementara efek samping serius yang mungkin memerlukan perhatian medis mencakup:

    • Detak jantung cepat atau tidak teratur
    • Nyeri dada
    • Kesulitan bernapas

    Hubungi dokter jika terjadi gejala alergi, termasuk ruam dan kesulitan bernapas.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat levotiroksin

    Jangan gunakan levotiroksin untuk terapi penurunan berat badan. Sebelum mengonsumsi, beritahukan dokter jika Anda alergi terhadap levotiroksin, memiliki masalah endokrin, penyakit jantung, atau sedang menjalani terapi diabetes. Selain itu, penting juga untuk menyebutkan apabila Anda mengonsumsi obat-obatan lain, hamil, menyusui, atau berusia di atas 50 tahun.

    Efek levotiroksin untuk ibu hamil dan menyusui

    Sebelum mengonsumsi levotiroksin, wanita yang hamil atau berencana hamil harus berkonsultasi dengan dokter. Levotiroksin dapat ditemukan dalam ASI, tetapi umumnya dianggap aman saat menyusui asalkan sesuai dosis yang direkomendasikan. Diskusi dengan dokter sangat penting untuk menilai manfaat dan resiko.

    Interaksi levotiroksin dengan obat lain

    Levotiroksin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, mengubah efektivitas pengobatan. Obat-obatan yang berpotensi berinteraksi antara lain karbamazepin, fenitoin, sertralin, antasida, omeprazol, dan lainnya, sedangkan obat seperti warfarin dan metformin mungkin dipengaruhi oleh levotiroksin. Selalu konsultasikan penggunaan yang aman dengan dokter untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait