Maltofer

    Maltofer sering diresepkan untuk mengatasi defisiensi zat besi yang mencakup anemia defisiensi besi serta dalam kondisi kekurangan zat besi pada kanak-kanak, remaja, dan dewasa.

    Golongan obat: Suplemen zat besi Merek dagang: Maltofer

    Apa itu Maltofer?

    Maltofer digunakan sebagai terapi kekurangan zat besi, yang termasuk kondisi anemia defisiensi besi. Zat besi sendiri adalah komponen vital bagi hemoglobin, yang berperan penting dalam pembuatan sel darah merah dan distribusi oksigen ke seluruh tubuh. Ketidakcukupan zat besi bisa berakibat pada anemia. Selain itu, Maltofer juga berguna untuk mencegah defisiensi asam folat selama masa-masa kehamilan dan menyusui. Kandungan utama dari Maltofer adalah iron hydroxide polymaltose complex dan asam folat. Maltofer termasuk dalam kategori obat bebas dan bisa diperoleh tanpa resep dokter.

    Dosis Maltofer

    Dosis untuk orang dewasa biasanya adalah:

    • 1-3 tablet per hari selama 3-5 bulan hingga kadar Hb normal, lanjutkan beberapa minggu dengan 1 tablet per hari untuk pemulihan cadangan besi. Dalam kasus kekurangan zat besi pada wanita hamil, konsumsi:
    • 2-3 tablet per hari sampai kadar Hb normalisasi, dan teruskan sampai akhir kehamilan dengan 1 tablet per hari untuk memperbaiki cadangan besi selama kehamilan.

    Untuk anak-anak:

    • 1 tablet per hari selama 1-2 bulan.

    Maltofer tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan obat tetes.

    Aturan Pakai Maltofer

    Ikuti anjuran pemakaian dari dokter atau petunjuk pada kemasan produk. Jangan berubah dosis dengan sembarang. Tablet bisa dikonsumsi langsung atau dikunyah, diminum saat atau sesaat setelah makan. Untuk sirup atau tetes, pakai pipet atau sendok takar yang disertakan, bukan sendok makan biasa. Kalau tak ada, minta bantuan apoteker atau dokter. Sirup dan tetes bisa dicampur dengan jus buah atau sayuran. Minum Maltofer secara teratur dan idealnya pada jam yang sama setiap harinya untuk efektivitas yang optimal.

    Efek Samping Maltofer

    Efek samping Maltofer yang sering terjadi meliputi:

    • Warna feses menjadi gelap
    • Diare
    • Sembelit
    • Mual
    • Nyeri perut
    • Perut kembung Efek samping yang lebih jarang namun dapat terjadi adalah:
    • Muntah
    • Perubahan warna gigi
    • Gastritis
    • Ruam pada kulit
    • Gatal-gatal
    • Biduran
    • Sakit kepala Ingat, tidak semua orang akan mengalami efek samping dan terdapat kemungkinan efek samping lain yang tidak tercantum. Untuk kekhawatiran terkait efek samping, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Maltofer

    Beberapa hal yang perlu diwaspadai sebelum menggunakan Maltofer termasuk:

    • Hindari jika alergi terhadap zat besi atau asam folat.
    • Jangan digunakan saat mengalami kelebihan zat besi.
    • Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika memiliki riwayat penyakit tertentu.
    • Waspada gunakan Maltofer jika sedang konsumsi obat-obatan lain.
    • Carilah bantuan medis segera jika mengalami gejala efek samping yang serius.

    Efek Maltofer untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Maltofer dianggap aman bagi ibu hamil dan menyusui untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat. Namun, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan sebelum mengonsumsi obat apapun selama periode tersebut untuk menghindari risiko efek samping yang tidak diinginkan.

    Interaksi Maltofer dengan Obat Lain

    Interaksi dengan obat lain bisa mempengaruhi efektivitas Maltofer atau meningkatkan risiko efek samping. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Maltofer antara lain:

    • Barbiturates
    • Diphenylhydantoin
    • Methotrexate
    • Nitrofurantoin
    • Phenytoin
    • Primidone
    • Pyrimethamine
    • Tetracycline

    Selalu simpan daftar obat yang Anda konsumsi dan diskusikan dengan dokter atau apoteker untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan. Hindari kombinasi dengan alkohol, tembakau, atau makanan tertentu sesuai anjuran dokter.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait