Medroxyprogesterone Acetate

    Medroksiprogesteron asetat merupakan obat yang diformulasikan khusus untuk mencegah kehamilan pada wanita, dan membutuhkan resep dokter untuk pembeliannya.

    Golongan obat: kontrasepsi hormonal progestin Merek dagang: Cyclofem, Triclofem, Provera, Planibu, Andalan, Depo Prothyra, Medroxon, dan lain-lain.

    Apa itu Medroksiprogesteron Asetat?

    Medroksiprogesteron asetat adalah jenis kontrasepsi hormonal feminin yang digunakan dalam durasi yang panjang, minimal 12 minggu. Hormon sintetis ini mirip dengan hormon progesteron yang diproduksi ovarium. Berdasarkan informasi dari PubChem, medroksiprogesteron asetat bekerja dengan mencegah pematangan sel telur dan pelepasan sel telur selama menstruasi. Tanpa pelepasan sel telur, tidak terjadi pembuahan oleh sperma yang berarti mencegah kehamilan. Medroksiprogesteron asetat juga memberikan dampak pengentalan lendir serviks yang menyulitkan sperma untuk masuk. Selain sebagai kontraseptif, obat ini juga berfungsi untuk mengatasi menstruasi tidak teratur atau perdarahan vagina yang disebut amenore sekunder, dan juga dipakai untuk mencegah terjadinya hiperplasia endometrial serta mengurangi risiko kanker uterus pada pasien yang menjalani terapi hormon estrogen. Dapat pula digunakan dalam penanganan endometriosis, kanker ginjal, dan kanker payudara pada wanita pascamenopause.

    Dosis dan Sediaan Medroksiprogesteron Asetat

    Menurut data BPOM, medroksiprogesteron asetat tersedia dalam bentuk suntikan maupun tablet. Terdapatnya dalam dosis injeksi 50 mg, 104 mg, dan 150 mg, serta tablet 10 mg dan 100 mg. Dosis ditentukan berdasarkan tujuan penggunaan:

    Untuk kontrasepsi, injeksi intramuskuler 150 mg diberikan pada 5 hari pertama siklus menstruasi atau pasca persalinan (dengan penundaan 6 minggu untuk ibu menyusui), dan dosis susulan setiap 12 atau 13 minggu. Suntikan subkutan sebesar 104 mg juga diberikan dengan interval 12 hingga 14 minggu.

    Aturan Pakai Medroksiprogesteron Asetat

    Ketika menggunakan tablet medroksiprogesteron asetat, telan utuh bersama air minum secara teratur pada waktu yang sama setiap hari. Sementara penyuntikan hanya dilakukan oleh tenaga medis di rumah sakit pada bagian bokong atau lengan atas. Penting untuk mengikuti resep dokter dan petunjuk pada kemasan obat.

    Efek Samping Medroksiprogesteron Asetat

    Obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti:

    • Reaksi alergi
    • Penggumpalan darah di paru
    • Penggumpalan darah di pembuluh darah vena betis
    • Sakit kuning
    • Hiperkalsemia
    • Gejala diabetes memburuk

    Efek samping tidak diketahui meliputi:

    • Perdarahan vagina abnormal
    • Kehilangan penglihatan
    • Pandangan ganda

    Efek samping jantung dan sirkulasi termasuk:

    • Gagal jantung
    • Penggumpalan darah pada paru-paru
    • Serangan jantung
    • Stroke

    Efek samping sistem reproduksi:

    • Disfungsi seksual
    • Nyeri dan kelembutan payudara

    Efek samping sistem saraf meliputi:

    • Insomnia
    • Kelelahan
    • Pusing

    Efek samping pada pencernaan:

    • Mual dan muntah
    • Diare
    • Mulut kering

    Efek samping pada kulit:

    • Jerawat
    • Pertumbuhan rambut wajah

    Efek samping yang memengaruhi metabolisme:

    • Fluktuasi berat badan
    • Nafsu makan berubah

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Medroksiprogesteron Asetat

    Terdapat beberapa kondisi yang membutuhkan perhatian khusus mengenai pemakaian obat ini, di antaranya:

    • Alergi terhadap medroksiprogesteron asetat
    • Sejarah atau kecurigaan adanya kanker payudara atau kanker yang berhubungan dengan hormon
    • Perdarahan rahim yang tidak dijelaskan
    • Penyakit ginjal

    Beri tahu dokter apabila memiliki:

    • Riwayat sakit kepala, diabetes, atau keluarga dengan diabetes
    • Nyeri hebat atau bengkak pada betis
    • Masalah penggumpalan darah
    • Riwayat depresi

    Pastikan penyimpanan obat pada suhu dibawah 25 derajat Celsius dan hindari pembekuan untuk suntikan.

    Efek Medroksiprogesteron Asetat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Penggunaan medroksiprogesteron asetat, baik dalam bentuk injeksi atau tablet, tidak disarankan untuk wanita hamil karena dapat mengganggu perkembangan janin. Bagi wanita menyusui, penggunaan suntikan tidak berpengaruh terhadap produksi ASI. Namun, konsumsi tablet selama menyusui harus dihindari karena dapat berisiko terhadap bayi. Dianjurkan untuk memulai penggunaan medroksiprogesteron asetat setelah 6 minggu pascapersalinan, agar bayi mendapatkan ASI tanpa kandungan obat.

    Interaksi Medroksiprogesteron Asetat dengan Obat Lain

    Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan medroksiprogesteron asetat meliputi:

    • Antikoagulan seperti warfarin
    • Obat anti-kejang seperti phenobarbitol dan phenytoin
    • Anti-infeksi seperti rifampicin dan efavirenz
    • Obat HIV/AIDS
    • Obat kemoterapi
    • Imunosupresan seperti ciclosporin
    • Aminoglutethimide untuk sindrom Cushing
    • Pereda nyeri
    • Vasodilator

    Pastikan untuk memberitahu dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi obat.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait