Misoprostol

    Misoprostol merupakan obat yang diresepkan untuk mengatasi masalah ulkus peptikum termasuk tukak lambung dan tukak duodenum yang dipicu oleh konsumsi obat antiinflamasi yang tidak bersifat steroid (OAINS). Obat ini juga berperan dalam mencegah komplikasi seperti pendarahan saluran cerna yang sering terjadi pada tukak lambung.

    Golongan obat: Analog prostaglandin Merek dagang: Beberapa di antaranya adalah Adlansis, Cytostol, Gastrul, dan Sopros.

    Apa itu Misoprostol?

    Misoprostol adalah obat yang mempromosikan produksi lendir di dinding lambung sambil menghambat sekresi asam lambung, membantu meredakan sakit karena tukak lambung dan mengurangi risiko komplikasi. Di bidang obstetrik, obat ini diberikan dalam prosedur induksi persalinan, seperti pada keadaan pecahnya ketuban dini, untuk membantu pematangan serviks dan meningkatkan kontraksi rahim.

    Dosis Misoprostol

    Misoprostol hanya boleh diberikan oleh tenaga medis profesional. Dosisnya bagi orang dewasa adalah:

    • Untuk pengobatan tukak lambung atau duodenum karena OAINS:
      • 0,2 mg 4 kali sehari atau 0,4 mg 2 kali sehari selama empat minggu, yang mungkin dilanjut hingga delapan minggu bila perlu.
    • Untuk pencegahan tukak lambung atau duodenum akibat OAINS:
      • 0,2 mg, 2 hingga 4 kali sehari. Jika ada efek samping, dosis bisa dikurangi menjadi 0,1 mg 4 kali sehari.

    Pada induksi persalinan, dosis dan aplikasi misoprostol akan disesuaikan dengan kebutuhan klinis pasien.

    Aturan Pakai Misoprostol

    Hal-hal utama dalam penggunaan Misoprostol untuk prosedur persalinan atau terapi tukak lambung, termasuk:

    • Konsumsi setelah makan dan atau menjelang tidur sesuai petunjuk medis.
    • Di saat terapi tukak, tablet diminum dengan makanan atau susu untuk mengurangi risiko kram lambung atau diare.
    • Jangan skip dosis, namun jika lupa, konsumsi segera kecuali waktu dosis berikutnya sudah dekat. Jangan menggandakan dosis.

    Simpan tablet misoprostol dalam tempat sejuk dan tertutup, jauh dari kelembapan, panas, atau paparan sinar matahari langsung.

    Efek Samping Misoprostol

    Beberapa efek samping yang mungkin muncul dari pemakaian misoprostol antara lain:

    • Diare
    • Kram perut
    • Perut kembung
    • Mual atau muntah
    • Pusing atau sakit kepala

    Konsultasilah dengan dokter jika gejala ini bertahan lebih dari delapan hari atau bila terjadi reaksi alergi atau efek samping serius.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Misoprostol

    Berbagai perhatian sebelum menggunakan misoprostol perlu diperhatikan:

    • Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki.
    • Tanyakan pada dokter tentang penggunaan kontrasepsi ketika mengonsumsi misoprostol.
    • Misoprostol tidak boleh digunakan oleh wanita hamil atau yang berencana hamil.
    • Laporkan penggunaan obat kamu seperti antasida, aspirin, atau obat radang lainnya untuk mencegah interaksi obat.
    • Hindari alkohol dan merokok karena dapat menurunkan efek obat.

    Efek Misoprostol untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Misoprostol termasuk dalam kategori X terhadap ibu hamil karena berisiko menimbulkan gangguan pada janin termasuk keguguran, cacat lahir, dan bahaya lainnya. Wanita yang menyusui disarankan untuk tidak menggunakan misoprostol atau berkonsultasi ketat dengan dokter karena zat aktifnya dapat masuk ke ASI.

    Interaksi Misoprostol dengan Obat Lain

    Beberapa interaksi obat yang mungkin terjadi bila misoprostol digunakan bersamaan dengan obat lain mencakup:

    • Meningkatnya risiko diare bila dikombinasikan dengan antasida yang mengandung magnesium
    • Berkurangnya efektivitas misoprostol dengan penggunaan quinapril
    • Peningkatan risiko kontraksi rahim berbahaya saat dikombinasikan dengan oksitosin

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait