Naloxone

    Naloxone merupakan solusi dalam penanganan kasus overdosis opioid. Obat ini bisa bereaksi dengan opioid seperti kodein, morfin, methadone, oksikodon, heroin, fentanyl, dan hidrokodon. Naloxone diaplikasikan melalui injeksi. Golongan obat: Antagonis opioid Merek dagang: Suboxone, Naloxone Hydrochloride, Naloxone Hydrochloride Dihydrate.

    Apa itu Naloxone?

    Naloxone adalah obat resep yang bertugas sebagai antagonis opioid. Keberadaan obat ini sangat penting dalam menangani overdose pada obat-obatan opioid, baik yang disalahgunakan maupun yang daresepkan sebagai anestesi atau analgesik dalam kontrol nyeri. Naloxone mengambil peran dengan memblokir pengaruh opioid di otak sehingga mencegah atau membalikkan efek yang dapat membahayakan, termasuk penurunan kesadaran, gangguan napas, hingga risiko kematian.

    Dosis Naloxone

    Dosis naloxone yang diresepkan adalah naloxone hydrochloride dengan dosis yang disesuaikan tergantung pada tujuan medisnya:

    • Untuk Overdosis: Dosis awal untuk dewasa berada di kisaran 0,4–2 mg, dan bisa diulangi setiap 2–3 menit hingga maksimum 10 mg. Anak-anak mendapat dosis awal 10 mcg/kgBB, dengan penambahan dosis jika diperlukan.
    • Mengatasi Gangguan Pernapasan saat Operasi: Dewasa dengan dosis awal 100-200 mcg dan anak-anak 10-20 mcg/kgBB. Dosis bisa diulang tiap 1-2 jam tergantung kebutuhan.
    • Bayi Baru Lahir dengan Gangguan Pernapasan: Dosisnya adalah 10 mcg/kgBB, bisa diulang setiap 2-3 menit jika diperlukan.

    Cara Menggunakan Naloxone dengan Benar

    Naloxone diberikan melalui injeksi oleh tenaga medis dan penggunaannya harus sesuai arahan dokter. Jika Anda termasuk dalam lingkungan pasien yang menggunakan opioid, dokter mungkin akan memberikan naloxone untuk digunakan di rumah sebagai langkah antisipatif. Sangat penting mengetahui cara penggunaannya dengan benar dan mengenali tanda-tanda overdosis opioid seperti muntah, perubahan warna bibir dan kuku, penurunan kesadaran, pupil mengecil, serta napas dan detak jantung yang melambat.

    Efek Samping Naloxone

    Penggunaan naloxone dapat memicu gejala penarikan zat pada individu dengan ketergantungan opioid atau mereka yang telah menggunakan analgesik opioid jangka panjang. Gejala penarikan meliputi:

    • Mual, muntah, sakit perut, diare
    • Demam, menggigil, merinding, keringat dingin, dan nyeri otot
    • Tremor, palpitasi, kecemasan, dan iritabilitas
    • Menguap berlebihan, hidung berair, dan bersin Penting bagi pasien untuk mendapat pemeriksaan medis segera setelah menerima naloxone.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Naloxone

    Sebelum menggunakan naloxone, beberapa aspek penting perlu diperhatikan, antara lain:

    • Riwayat alergi dan penolakan terhadap naloxone
    • Kondisi kesehatan jantung atau riwayat epilepsi
    • Status kehamilan dan menyusui
    • Konsumsi obat lain yang berpotensi berinteraksi
    • Kemungkinan adanya reaksi alergi atau efek samping yang serius Selalu update informasi kesehatan kepada dokter sebelum menjalani tindakan medis apapun.

    Efek Naloxone untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dalam kategori C, naloxone menunjukkan risiko pada janin dalam studi hewan, namun belum ada bukti definitif pada wanita hamil. Disarankan obat ini hanya digunakan ketika manfaatnya melebihi risikonya bagi janin. Belum pasti apakah naloxone dapat terserap ke dalam ASI, oleh karena itu, konsultasi dengan dokter mutlak diperlukan bagi ibu menyusui.

    Interaksi Naloxone dengan Obat Lain

    Naloxone berpotensi berinteraksi dengan obat-obat yang memiliki efek negatif pada jantung, seperti chloroquine, doxorubicin, atau cyclophosphamide, dan dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi jantung secara fatal. Sebagai tindakan pencegahan, selalu informasikan daftar obat yang sedang dikonsumsi kepada dokter.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait