Naproxen

    Naproxen adalah zat aktif dalam obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala seperti nyeri, demam, pembengkakan, serta kemerahan yang diakibatkan oleh inflamasi. Obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan kondisi seperti nyeri haid, peradangan tendon, gout, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis.

    Golongan obat: Obat resep Merek dagang: Alif 500, Xenifar

    Apa itu Naproxen?

    Naproxen merupakan sebuah analgesik dan antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang dipakai untuk meredakan gejala inflamasi, termasuk nyeri dan pembengkakan. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim yang terlibat dalam pembuatan prostaglandin, zat yang menyebabkan peradangan dan nyeri, sehingga dengan mengurangi prostaglandin, gejala peradangan dapat mereda.

    Dosis Naproxen

    Naproxen tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet dan dosisnya ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien. Beberapa dosis umum naproxen berdasarkan tujuan penggunaan dan usia pasien adalah:

    • Untuk rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau ankylosing spondylitis pada orang dewasa: 550-1000 mg per hari.
    • Untuk serangan nyeri asam urat: Dosis awal 825 mg, kemudian 275 mg setiap 8 jam.
    • Untuk mengatasi nyeri otot, sendi, tendon, atau nyeri haid: 550 mg awal, diikuti 275 mg setiap 6-8 jam.
    • Untuk menurunkan demam: 220-440 mg pada awalnya, lalu 220 mg setiap 8-12 jam.

    Aturan Pakai Naproxen

    Gunakan naproxen sesuai petunjuk dokter dan informasi yang tertera pada kemasan. Disarankan untuk mengonsumsi obat ini saat atau setelah makan untuk menghindari iritasi maag. Jangan lupa untuk minum dengan air dan tidak segera berbaring setelah konsumsi. Jika terlupa, konsumsi sesaat sebelum jadwal berikutnya atau lewati jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya. Hindari alkohol dan berkonsultasi dengan dokter jika gejala tidak membaik.

    Efek Samping Naproxen

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan naproxen mencakup:

    • Kantuk
    • Pusing
    • Mual dan muntah
    • Sakit kepala
    • Nyeri ulu hati
    • Diare
    • Konstipasi

    Jika efek samping bertambah buruk atau muncul gejala serius seperti kesulitan bernapas atau nyeri dada, segera hubungi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Naproxen

    Obat ini harus dikonsumsi dengan penuh perhatian, terutama bagi:

    • Orang dengan alergi terhadap OAINS
    • Pasien dengan sakit maag, gagal organ, atau penyakit darah
    • Orang dengan riwayat stroke atau penyakit jantung
    • Individu di atas 65 tahun

    Penggunaan alkohol yang bersamaan dengan naproxen meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan.

    Efek Naproxen untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Naproxen sebaiknya dihindari selama hamil, terutama pada trimester akhir, dan selama menyusui tanpa rekomendasi dokter. Obat ini dapat terdeteksi dalam ASI dan berpotensi memberikan risiko pada janin atau bayi.

    Interaksi Naproxen dengan Obat Lain

    Penggunaan naproxen dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat lain, mempengaruhi efektivitas obat ini atau meningkatkan risiko efek samping bagi penggunanya, seperti:

    • Risiko perdarahan dari penggunaan bersama obat OAINS lain atau pengencer darah
    • Kerusakan ginjal saat digunakan dengan ciclosporin
    • Pengaruh terhadap kadar naproxen dalam darah jika digunakan dengan probenecid
    • Menurunkan absorpsi naproxen saat digunakan dengan antasida

    Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait