Nimodipine

    Nimodipine merupakan agen terapeutik yang dirancang untuk merawat kerusakan saraf akibat suplai darah yang tidak adekuat selama perdarahan subarachnoid. Obat ini dikembangkan dalam dua bentuk yaitu tablet oral dan larutan infus.

    Golongan obat: Calcium-channel blockers Merek dagang: Ceremax, Nimodipine, Nimodipine G, Nimodipine 0,02% Infus, Nimotop

    Apa itu Nimodipine?

    Nimodipine adalah sebuah obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah kerusakan otak yang diakibatkan oleh perdarahan subarachnoid, yaitu pecahnya pembuluh darah di lapisan yang melindungi otak. Ketika terjadi perdarahan, tubuh akan merespons dengan membuat pembuluh darah menjadi sempit, yang secara tidak langsung malah bisa menyebabkan kerusakan tambahan pada otak. Nimodipine bertindak dengan memperlebar atau mencegah penyempitan pembuluh darah di otak, memungkinkan darah mengalir lebih lancar untuk mengurangi risiko kerusakan saraf.

    Dosis Nimodipine

    Dokter akan menyesuaikan dosis nimodipine berdasarkan kondisi penderita dan bentuk sediaan obat. Ada dua bentuk sediaan yaitu tablet dan infus, dengan dosis untuk tablet adalah 60 mg setiap 4 jam selama 21 hari sebagai tindakan preventif kerusakan otak pasca perdarahan subarachnoid. Untuk nimodipine infus, dosis awal adalah 1 mg per jam, yang bisa ditingkatkan menjadi 2 mg per jam jika pasien stabil. Durasi pengobatan infus berkisar antara 5–14 hari dan total tidak boleh lebih dari 21 hari jika pasien juga mengonsumsi tablet nimodipine.

    Aturan Pakai Nimodipine

    Untuk nimodipine infus, pemberian dilakukan oleh tenaga medis profesional di rumah sakit. Adapun tablet nimodipine sebaiknya dikonsumsi sesuai instruksi dokter yang biasanya tertulis pada kemasan obat. Tablet harus ditelan utuh dengan air putih, tanpa dikunyah, dibelah, atau dihancurkan dan tidak langsung berbaring pascakonsumsi namun menunggu minimal 10 menit. Dianjurkan untuk meminumnya secara teratur di waktu yang sama setiap hari dan tidak menggandakan dosis jika terlupakan.

    Efek Samping Nimodipine

    Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah meminum nimodipine, antara lain:

    • Mual
    • Sakit perut
    • Sakit kepala
    • Flushing atau kemerahan dan sensasi kehangatan pada kulit
    • Nyeri otot
    • Berkeringat berlebihan Hubungi dokter apabila efek samping memburuk atau menetap, serta segera cari pertolongan medis saat muncul reaksi alergi atau jika efek samping menjadi serius.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Nimodipine

    Sebelum memulai terapi dengan nimodipine, penting untuk memperhatikan beberapa hal seperti:

    • Riwayat alergi terhadap nimodipine atau antagonis kalsium lain
    • Kondisi tekanan darah rendah, penyakit liver, porfiria, gagal jantung, dan penyakit ginjal
    • Riwayat nyeri dada, serangan jantung, atau cedera kepala
    • Aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, karena nimodipine berefek samping pusing
    • Menghindari konsumsi grapefruit dan alkohol
    • Kondisi kehamilan dan menyusui
    • Penggunaan obat lain Informasikan ke dokter jika ada kondisi serius atau overdosis.

    Efek Nimodipine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Untuk ibu yang sedang hamil, nimodipine masuk dalam Kategori C, yang berarti obat ini sebaiknya hanya digunakan jika manfaat yang diharapkan melebihi risiko terhadap janin. Nimodipine juga terdeteksi dalam ASI dan tidak dianjurkan bagi ibu menyusui. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan nimodipine saat hamil atau menyusui.

    Interaksi Nimodipine dengan Obat Lain

    Penggunaan nimodipine bersama-sama dengan obat-obat tertentu dapat menyebabkan interaksi obat yang tidak diinginkan, seperti:

    • Risiko hipotensi parah dengan penghambat beta atau obat antibiotik clarithromycin
    • Peningkatan kadar nimodipine dalam darah dengan cimetidine
    • Penurunan efektivitas nimodipine dengan rifampicin atau obat antikejang
    • Risiko hipertensi dengan obat OAINS Pastikan untuk memberitahu dokter tentang semua obat yang sedang digunakan sebelum memulai terapi dengan nimodipine.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait